Mengenalkan hewan terhadap anak bisa munculkan rasa tanggung jawab lho, saat anak memutuskan untuk memeliharanya di rumah.
Dengan memelihara hewan, si kecil juga belajar menyayangi mahluk hidup. Namun tidak semua hewan bisa kita pelihara di rumah, karena ada hewan yang membutuhkan rumah yang besar untuk tinggal seperti gajah,jerapah,harimau dan masih banyak lagi.
Hobi athar yang baru adalah senang dengan gambar dari binatang Kuda, dengan alasan kuda itu kuat dan lucu. Athar kerap kali ingin naik kuda saat berada di tempat wisata tertentu, walapun hanya 15 menit dia terlihat sangat senang.
Sempat terfikir untuk menyekolahkannya berkuda,tapi setelah browsing sulit sekali mendapatkan informasi mengenai sekolah berkuda untuk anak.
Awal berkuda pasti selalu ketakutan sampai akhirnya menikmatinya, walapun harus terhenti saat jalur tracknya sudah selesai.
Selasa 14 November 2017, selebriti kesayangan saya Nabila Syakieb dan Reshwara Radinal Dirikan Startup Teknologi Djiugo, Aplikasi Agar Keluarga Indonesia Kenal Berkuda dan memperkenalkan di media gathering yang diadakan di Nitro Cafe, Jakarta.
Berkuda, alternatif aktivitas keluarga dengan ragam manfaat edukatif dan kesehatan, termasuk pembentukan karakter anak dan terapi autisme
Nabila Syakieb dan suami, Reshwara Radinal ingin tumbuhkan kecintaan berkuda masyarakat Indonesia
Djiugo, aplikasi pertama di dunia yang tawarkan layanan lengkap untuk peminat olahraga berkuda.
Nabila Syakieb bersama suaminya Reshwara Radinal, atlet berkuda ketangkasan (equestrian) Indonesia, hari ini meluncurkan Djiugo, aplikasi pertama di dunia yang menyediakan informasi dan layanan lengkap untuk peminat olahraga berkuda.
Reshwara Radinal membagikan cerita dibalik berdirinya Djiugo, “Selama berkecimpung di industri berkuda, saya menemukan adanya tantangan besar untuk mendapatkan akses informasi dan layanan yang diperlukan para peminat olahraga berkuda. Dari situ, muncul ide untuk menciptakan sebuah platform yang dapat menjadi solusi untuk menjawab seluruh kebutuhan seputar dunia berkuda.”
Dia melanjutkan, “Aplikasi Djiugo adalah pionir di industri berkuda dunia. Djiugo hadir sebagai one stop shopping place untuk memenuhi semua kebutuhan terkait kuda bagi seluruh kalangan, baik atlet, penunggang profesional, atau keluarga yang tertarik untuk berkuda. Djiugo menghubungkan pengguna dengan sesama pecinta kuda dari berbagai komunitas berkuda di seluruh dunia.”
Nabila Syakieb, yang juga hobi berkuda berharap keberadaan Djiugo dapat memperluas minat keluarga Indonesia terhadap berkuda. “Tidak dapat dipungkiri, berkuda masih identik dikenal sebagai olahraga yang mahal dan eksklusif untuk kalangan atas. Padahal, memiliki hobi berkuda bukan berarti harus memiliki kuda sendiri. Sekarang sudah semakin banyak klub berkuda, bahkan tempat rekreasi yang dapat mengakomodir hobi berkuda dengan biaya terjangkau.”
Aktivitas berkuda juga kadang dianggap berisiko tinggi, terutama bagi anak usia dini. Padahal, berkuda adalah olahraga yang tidak hanya bermanfaaat untuk fisik, namun juga psikis. “Berkuda mampu mendorong pembentukan karakter bertanggung jawab dan percaya diri pada seorang anak Berkuda juga salah satu alternatif terapi autisme yang efektif,” tambah Nabila.
Rahmat Natsir, Head Coach dan General Manager Anantya Riding Club yang hadir dalam acara peluncuran Djiugo turut menjelaskan, “Terapi menunggang kuda untuk pengidap autisme, atau dikenal dengan istilah equine therapy, memang belum banyak dilakukan di Indonesia. Namun menurut berbagai riset, equine therapy mampu menstimulus kemampuan emosional, sensorik dan motorik pengidap austisme. Hal ini karena interaksi dengan kuda, seperti memberi makan, menyisir rambut dan ekor, serta menunggang kuda dapat membantu membangun konsentrasi serta mendorong kemampuan komunikasi pengidap austisme.”
“Banyak pembelajaran luar biasa yang dapat dipelajari seseorang dari berkuda. Olahraga ini bukan sekadar menunggangi hewan. Namun melibatkan emosi antara penunggang dan kuda. Keberadaan platform Djiugo kami harapkan memudahkan akses masyarakat untuk menemukan informasi-informasi tersebut,” tambahnya.
Kualitas atlet berkuda Indonesia tidak kalah jika dibandingkan dengan negara lain. Namun untuk unggul di kancah internasional, diperlukan pembinaan berkualitas serta akses informasi yang mendukung. “Djiugo memudahkan para pelaku cabang olahraga berkuda untuk terhubung dan berinteraksi dengan berbagai komunitas olahraga berkuda di negara-negara lain, sehingga dapat selalu update dengan perkembangan olahraga berkuda internasional, jelas Fachtul Anas, perwakilan Pengurus Pusat Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (PP Pordasi).
Sebagai one stop window untuk aktivitas berkuda, Djiugo menyediakan berbagai kebutuhan berkuda dengan standar kualitas terjamin, termasuk jasa pelatih kuda internasional, konsultasi jual beli kuda, paket tur berkuda di berbagai negara, serta produk-produk perawatan kuda yang selama ini tidak selalu mudah ditemukan di Indonesia. Pengguna juga dapat mengakses berbagai berita dan ulasan terkait kuda, baik dari dalam maupun luar negeri. Aplikasi Djiugo saat ini sudah dapat diunduh melalui Appstore dan akan segera tersedia di Google Playstore.
Pada tanggal 18-19 November mendatang, Djiugo akan menyelenggarakan Djiugo Riding School Championship 2017-2018. Berbagai sekolah berkuda dari wilayah Indonesia akan bertanding untuk memperebutkan Djiugo Riding School Trophy pertama. “Kami senang sekali melihat makin banyaknya sekolah-sekolah berkuda yang berdiri di Indonesia. Semoga dengan kompetisi ini, akan memotivasi kemunculan bibit-bibit ungul atlet berkuda Indonesia,” tutup Reshwara.
***
Tentang Djiugo
Djiugo adalah pionir aplikasi dan situs yang menyediakan berbagai informasi terkini dan layanan lengkap seputar dunia berkuda mulai dari jual beli kuda, jasa pelatih profesional, paket perjalanan, dan logistik berkuda berstandar tinggi. Melalui aksesnya ke pasar internasional, Djiugo menghubungkan pengguna dengan berbagai komunitas-komunitas berkuda di seluruh dunia. Aplikasi Djiugo telah tersedia untuk iOS dapat diunduh melalui Appstore
(www.djiugo.com)
Djiugo = Everything You Need About Horses.
Iya sih, selama ini berkuda kayaknya olahraga mahal, kala jauh dari pacuan kuda juga bingung sih mau olahraga berkuda di mana, kalau di Bantul sih malah ada stadion khusus dan banyak yang punya kuda untuk olahraga juga.
wah jadi pengen ke Bantul