Menyambut Pekan  Kesadaran Tiroid Internasional, Jumat 26 Mei 2017 Kemenkes RI mengadakan seminar sehari dengan tema “Bukan karena Anda : Tapi karena Tiroid Anda”, yang diadakan di Aula Siwabessy, Gedung  Prof Sujudi, Kemenkes Kuningan Jakarta.

Acara ini banyak dihadiri oleh blogger, perwakilan dari berbagai komunitas, dan masyarakat umum. Beruntung saya dapat hadir karena undangan dari Blogger Cihuy.

Acara dimulai Pukul 09.00 dengan menghadirkan 3 pembicara. Pembicara pertama yaitu dr. Lily Sriwahyuni S, MM selaku Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, yang memaparkan mengenai Tiroid bagi masyarakat awam.

 

Tiroid memiliki gejala yang samar seperti penyakit lainnya, seperti penurunan berat badan tidak jelas, cemas, gangguan tidur, gangguan pengelihatan,lemas, gangguan pencernaan,kelelahan dan depresi.

Pengendalian Tiroid di Indonesia

Tiroid merupakan kelenjar endokrin terbesar dalam tubuh manusia dan satu satunya organ yang membuat hormon tiroid.

Hormon tiroid berperan penting dalam proses metabolisme,aktifitas fisiologik dan fungsinya pada semua organ tubuh.

Faktor resiko dari penyakit tiroid adalah umur,jenis kelamin,genetik,merokok,stress,riwayat keluarga yang memiliki autoimun,zat kontras yang mengandung iodium,obat-obatan dan lingkungan.

Kelainan kelenjar Tiroid merupakan kelainan endokrin terbesar kedua setelah Diabetes Melitus.

Disfungsi Tiroid meliputi Hipotiroid dan Hipertiroid, yang banyak menyerang wanita, 2.5 % diantaranya adalah wanita hamil, dan bayi baru lahir yang mengalami Hipotiroid Kongenital dimana kelenjar tiroid tidak terbentuk sempurna,sehingga proses produksi hormon tiroid menjadi tidak normal.

Salah satu upaya pencegahan Tiroid adalah dengan menyiapkan petugas kesehatan yang memahami gejala dan penanggulangan penyakit Tiroid.

Upaya pencegahan Tiroid dimulai sejak bayi baru lahir

Pengendalian Tiroid

  1. Lakukan deteksi dini melalui self check dan Palpasi
  2. Deteksi dini pada bayi baru lahir skrining Hipotiroid Kongenital
  3. Pemeriksaan Lab dengan TSH (Thyroid Stimulating Hormone)
  4. Jika positif lakukan pengobatan dengan meminta rujukan

Self Check Mandiri

Dr.Lily berpesan agar kita selalu bergaya hidup  sehat dengan berprilaku CERDIK

  • C cek kesehatan secara berkala
  • E enyahkan asap rokok
  • R rajin aktifitas fisik
  • D diet sehat kalori seimbang
  • I istirahat yang cukup
  • K kendalikan stress

Pembicara ke 2 Dr. Arman Pulungan, yang memaparkan mengenai Hak Anak.

Seseorang masih dikatakan anak saat usianya 0 sampai 18 tahun, dan sebaiknya pemeriksaan masih dilakukan ke Dokter Anak, saat terjadi gangguan kesehatan.

Setiap anak memiliki Hak yang seharusnya dipenuhi

Permenkes 25 tahun 2014 pasal 6,7 Permenkes 78

Pelayanan Kesehatan Bayi Baru lahir :

  • Pelayanan kesehatan neonatal esensial
  • Skiring bayi baru lahir
  • Pemberian komunikasi,informasi,edukasi,kepada Ibu dan Orang tuanya.

Pentingnya peranan Petugas Kesehatan dalam menanggulangi Tiroid di Indonesia

Akibat jika skrining bayi baru lahir tidak dilakukan :

Gangguan Tiroid Pada Anak

Tiroiditis Hashimoto merupakan penyakit Tiroid autoimun dan penyebab tersering hipotiroid didapat pada daerah dengan asupan yodium yang adekuat. Insiden tertinggi pada anak usia remaja dan perempuan lebih sering terkena.

Rekomendasi :

  • Diagnosis jika ditemukan anti TPO,ATA atau TRAb
  • Penurunan kadar FT4 dan peningkatan TSA

Tiroid Hashimoto

Pembicara ke 3 Dr. Roy Panusunan Sibarani,MD,Internist-Endocrinologist

 

TIROID

Tiroid berarti perisai,yang memiliki berat 10-20 gr

Topik Utama Gangguan Fungsi Hormon Tiroid

 

Anak.yang sehat merupakan aset bagi pembangunan bangsa, tidak semua anak tumbuh sehat karena berbagai faktor diantaranya pada anak yang lahir dengan kelainan Hipotiroid Kongenital (HK).

Kelainan bawaan dapat dideteksi sejak bayi baru lahir, bahkan sejak dalam kandungan. Jika terlambat pengobatannya, pertumbuhan dan perkembangan bayi menjadi terhambat yang dapat menimbulkan kecacatan.

Lakukan Skrining Hipotiroid Kongenital sebagai deteksi dini, jika postif segera lakukan pengobatan agar anak tumbuh sesuai potensi genetiknya.

Menurut data RSCM dan RSHS tahun 2012-2013 :

  • 70% HK di diagnosis usia >1 thn akibatnya terjadi keterbelakangan mental permanen.
  • 2.3% di diagnosis usia <3 bln minimal keterbelakangan pertumbuhan dan perkembangan.

HIPOTIROID KONGENITAL (HK)

  • Kekurangan hormon tiroid (kelenjar gondok) sejak dalam kandungan
  • Terjadi jika bayi tidak memiliki kelenjar tiroid atau kelenjar bentuknya tidak sempurna.
  • Pada bayi baru lahir,gejala tidak jelas (95%),karena dalam kandungan bayi terlindungi oleh hormon tiroid Ibu.
  • Bila gejala sudah terlihat,sudah terjadi hambatan perkembangan otak yang akan mengakibatkan mental terbelakang dan retardasi pertumbuhan.

DAMPAK KEKURANGAN HORMON TIROID

  • Terjadi di seluruh organ
  • Berdampak terhadap kecerdasan
  • Perkembangan dapat normal.jika diberikan terapi 1 bulan setelah lahir.
  • Deteksi dan terapi dini penting.

GEJALA DAN TANDA PADA BAYI DAN ANAK

  • Kuning
  • Pusar menojol
  • LIDAH tebal dan besar
  • Air liur keluar (mengences) karena susah menelan
  • Hidung pesek
  • Tubuh cebol
  • Kesulitan bicara
  • Keterlambatan kemampuan tengkurap,duduk,berdiri,jalan dll
  • Keterbelakangan mental/idiot

PENCEGAHAN

Dengan melakukan Skrining (UjinSaring) Hipotiroid Kongenital  (SHK)

  • Pengukuran TSH paling sensitif untuk detekai hipotiroid primer
  • Bisa mendeteksi kuranh dari 2 minggu
  • Memungkinkan pengobatan sebelum umur 2 minggu – 1 bulan.

SKRINING HIPOTIROID KONGENITAL

  • Pemeriksaan laboratorium darah bayi baru lahir
  • Pengambilan darah paling ideal usia bayi 48 sampai 72 jam, dengan cara mengambil darah dari tumit,dan diteteskan pada kertas saring khusus.
  • Bayi dengan HK diterapi dengan pil tiroksin (L-Thyroxine)
  • Pengobatan dini dapat mencegah kerusakan permanen yang akan berdampak pada tumbuh kembangnya.

Jadi jangan anggap remeh Tiroid ya….

Sesi Talkshow