Bicara tentang anak memang tidak akan pernah ada habisnya, apalagi urusan anak yang sulit makan sehingga berat badannya jauh dari standar berat badan yang seharusnya.
Beruntung saya bisa mengikuti Nutrisi Untuk Bangsa Talkshow Bicara Gizi NUB yang diadakan pada 20 Oktober 2018 lalu di Ocha Bella, dengan menghadirkan Dr. Nur Aisyah Wijaya SpA(k) Dokter Spesialis Anak Konsultan Nutrisi dan Penyakit Metabolic dan Mom & Social Media Influencer Ruth Dian Kurniasari.
Ternyata Dr. Nur Aisyah Wijaya SpA(k) membuka wawasan saya mengenai makan pada anak, yang pada umumnya banyak dialami mommy mommy.
Makan merupakan proses alamiah, eating adalah kegiatan anak memasukan makanan ke dalam mulut. Sedangkan feeding adalah interaksi antara anak dan orang tua/pengasuh dalam kegiatan makan.
MAKAN
Adalah kegiatan mengkonsumsi makanan, bisa berupa ASI, makann padat (makan) dan makan cair (minum). Kegiatan makan ini melibatkan faktor fisik, psikologis dan lingkungan.
Tentunya anak harus mendapatkan asupan makan yang mengandung gizi makro dan mikro yang sama, untuk mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang optimal.
Pertumbuhan anak akan sangat pesat terutama sel otak mulai sejak lahir sampai 2 tahun, sehingga anak membutuhkan zat gizi mikro dan makro.
MAKRO : berfungsi untuk menghasilkan energi, mengganti sel tubuh yang rusak, diperlukan dalam hitungan gram, yaitu :
- Protein
- Lemak
- Karbohidrat
MIKRO : berfungsi membantu proses metabolisme zat gizi makro dan diperlukan dalam jumlah sedikit. Terdiri dari :
- Vitamin : A,D, E,K,B,C
- Mineral : Na, K, Cl,Ca,Fe,Zn,Mg,Se,dll
TUJUAN PEMBERIAN MAKAN
ASPEK FISIOLOGIS : yaitu memenuhi kebutuhan berbagai macam zat gizi makro dan mikro untuk proses metabolis,e yaitu beraktivitas dan tumbuh kembang.
ASPEK EDUKATIF : mendidik keterampilan , kebiasaan, membangun selera makan, disiplin jadwal makan.
ASPEK PSIKOLOGIS : memberi kepuasan antara anak dan orang tua, saat terjadi interaksi.
PROSES MAKAN
- alami, naluri
- Perilaku kompleks : keterampilan menghisap, menggigit, mengunyah, menelan, dipelajari bertahap, dan perlu simulator mulai dari ASI sampai MPASI.
- faktor lain seperti jadwal, lingkungan, interaksi penuh kasih sayang saat makan
BATASAN MASALAH MAKAN
- Ketidakmampuan anak mengkonsumsi makanan yang diperlukan, secara alami dengan menggunakan mulut (tidak dipaksa)
- Tidak mau makan selama 1 bulan atau lebih yang mengganggu pertumbuhan (BB tetap, turun, stunting)
- Penyebabnya adanya suatu penyakit yang menyebabkan anak tidak mau makan (foto:Dok: MPASI.ORG)
KELUHAN UTAMA MASALAH MAKAN
- Menolak makan (Gerakan Tutup Mulut)
- Tersedak, dilepeh, dimuntahkan, diemut
- Tidak mau makanan padat
- Makan sedikit (small eater)
- Pilih makanan
- Kegagalan meningkatkan tekstur
- Dok Foto Dok : Cantik Tempo.co
PENYEBAB MASALAH MAKAN ANAK
FISIOLOGIS ( 0-1 TAHUN )
- Mekanis : kurang keterampilan menyusu/mengkonsumsi makanan tekstur padat karena tidak dilatih menguyah
- Kesulitan makan : makan kurang/berlebih, gumoh, muntah, diare, kolik
- Kurang pembinaan makan : makan tidak terjadwal, sambil bermain, lama makan > 30 menit
KURANG PEMBINAAN MAKAN
- Manajemen pemberian ASI kurang
- Pengenalan makanan padat terlalu lambat/cepat
- Pemberian makan kurang sesuai dengan perkembangan
- Jadwal makan terlalu memaksa anak
- Makan tidak sesuai dengan penerimaan (acceptance), keserasian (tolerance), ketidakcocokan (alergi), kesukaan (like), ketidaksukaan (dislike)
FISIOLOGIS ( 1-5 TAHUN )
- Makan dengan menghisap (suckling) diganti dengan makan (eating)
- Konsumer pasif menjadi semi aktif
- Gangguan nafsu makan meningkat : meningkatnya ruang gerak, penyakit infeksi, kekurangan gizi
FAKTOR PATOLOGIS (PENYAKIT/KELAINAN ORGANIK)
- Kelainan/penyakit gigi geligi dan rongga mulut
- Kelainan/penyakit pada bagian saluran cerna
- Penyakit infeksi : TBC, saluran kencing
- Penyakit non infeksi : jantung, paru, saraf dan otot, metabolik, endokrin , keganasan dll
DAMPAK MASALAH MAKAN :
- Gangguan pertumbuhan fisik
- Resiko gagal tumbuh
- Gizi kurang
- Gizi buruk
- Stunting
- Ganguan kesehatan
- Rentan infeksi
- Kekurangan vitamin dan mineral
- Gangguan perkembangan
- Gangguan kognitif , perilaku
- Gangguan cemas dan kelainan makan
MENGATASI MASALAH MAKAN
- Ketahui faktor penyebab
- Evaluasi faktor dan dampak nutrisi (menggunakan growchart)
- Melakukan upaya perbaikan
A. EDUKASI PEMBERIAN MAKAN YANG BENAR (FEEDING RULES)
- Jadwal
Jadwal makan utama dan selingan (snack) teratur, yaitu :
3x makan utama
2x makanan snack diantara waktu makan utama
Susu boleh 2-3 kali sehari
Waktu makan tidak boleh lebih dari 30 menit
Hanya boleh air putih saat makan
- Lingkungan
Tidak boleh ada paksaan saat makan
Tidak boleh ada gangguan (TV,mainan, elektronik lainnya)
Jangan berikan makanan sebagai hadiah
- Prosedur
Ajak anak makan sendiri
Jika anak tidak mau makan ( tutup mulut, memalingkan kepala, menangis), nanti tawarkan makan kembali tanpa memaksa atau membujuk.
10-15 menit tidak mau makan, akhiri proses makan
B. SMALL EATER
Menerapkan food rules yang benar
Boosting kalori :
- Makanan padat dicampur mentega, minyak, saus krim, susu dll
- Susu dengan kalori tinggi 0.9- 1.2 kkal/ml atau 1.5 kkal/ml
- Dok : wholesomebabyfood.com.
C. BUAT JADWAL FEEDING (sesuai usia)
Jadi urusan makan anak ini sangat penting untuk kita pahami, kita perlu mengenali sejak awal jika anak mengalami gangguan masalah makan, jika tidak mau makan lebih dari 1 bulan segera bawa ke dokter karena akan berdampak pada berat badannya.
Kita harus selalu berikan stimulasi pada anak saat mulai belajar makan, melalui meningkatkan tekstur makanan.
Bayi 6 bulan : Makanan lumat, bubur halus
Harusnya bertekstur encer dan halus serta mempunyai rasa yang ringan. contoh : Sereal beras , bubur sayuran seperti labu, kentang, wortel dan zucchini, buah seperti apel, pir, melon, dan pisang. Dok foto: makananbayi-sehat.com
7-8 bulan : makanan Lembut, bisa bubur tim saring atau bubur tim tanpa saring.
8 bulan keatas coba berikan Daging seperti daging sapi, ayam, ikan, Telur , Kacang polong kering, lentil, kacang buncis, kacang merah, Sereal berbasis gandum, berikan 2-3 pilihan makanan yang berbeda setiap kali makan. Cobalah untuk menawarkannya secara terpisah, tidak selalu dicampur bersama.
6-9 bulan penting untuk memberikan peningkatan tekstur makanan dari makanan halus ke tekstur yang lebih kasar dan kemudian ke tekstur makanan cincang / cincang halus untuk mendorong anak untuk mengunyah dan menggigit, dan membantu kemampuan bicara anak.
9-10 : Makanan lembut yang lebih padat, bisa berupa nasi tim saring
berikan juga finger food atau makanan jari, seperti:
• potongan-potongan kecil keju
• strip tipis ayam, daging atau ham
• roti
• pasta
• potongan buah-buahan baik dimasak dan sayuran seperti apel, pir, kentang, wortel, labu
• potongan buah mentah lembut seperti peach, dan pisang.
Awasi anak untuk mencegah tersedak.
Jadwal, jumlah, tekstur makanan yang benar saat MPASI sangat penting untuk optimalisasi pertumbuhan anak.
Dok Foto: Dok : @mpasiwho, Dok :gizitinggi.org
Ref :
makananbayi-sehat.com/