Ternyata banyak yang belum aku ketahui mengenai fakta seputar Influenza, selama ini aku menganggapnya Influenza itu adalah Salesma biasa pada umumnya dan tidak berbahaya, untunglah mendapatkan pencerahan di Konferensi Pers Vaksinasi Influenza Quadrivalent bagi para Tenaga Kesehatan & Kelompok Rentan, 11 Mei 2023 lalu di RSUD Pasar Minggu.,  memperingati Pekan Imunisasi Sedunia 2023.

PEKAN IMUNISASI DUNIA

Pekan Imunisasi Dunia mengingatkan kita akan  pentingnya vaksinasi influenza sebagai upaya pencegahan bagi tenaga kesehatan, kelompok rentan, dan keluarga kita di rumah.

Menyambut Hari Imunisasi Sedunia 2023, PT Kalventis Sinergi Farma dan Dinas Kesehatan DKI Jakarta bekerja sama melakukan program vaksinasi influenza kepada lebih dari 600 tenaga kesehatan yang menangani pasien lanjut usia dan diabetes di DKI Jakarta di RSUD Pasar Minggu dimulai pada tanggal 11 Mei 2023.

Vaksinasi Influenza

Kegiatan ini juga merupakan CSR Vaksinasi Untuk Tenaga Kesehatan dari PT Kalventis Sinergi Farma, yang menghadirkan beberapa narasumber ;  drg. Ani Ruspitawati, MM Plt. Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, dr. Fify Mulyani, MARS – Wakil Direktur Pelayanan Medis, RSUD Pasar Minggu, Prof. Dr. dr. Samsuridjal Djauzi, SpPD, K-AI – SATGAS Imunisasi Dewasa PAPDI, Prof. Dr. dr. Ketut Suastika, SpPD-KEMD, Finasim – PERKENI, dan Ridwan Ong – Presiden Direktur Kalventis.

Vaksinasi Influenza

“Kegiatan hari ini adalah bentuk komitmen Kalventis  mendukung upaya pencegahan penyebaran penyakit menular, dan  edukasi pentingnya vaksinasi kepada masyarakat Indonesia. Ke depannya, Kalventis akan melanjutkan komitmen kami dalam mengedukasi pentingnya vaksinasi dan meningkatkan cangkupan vaksinasi di Indonesia,  baik untuk berbagai pihak, termasuk masyarakat umum melalui media sosial @kenapaharusvaksin, dan beragam kegiatan edukasi lainnya,” – Ridwan Ong, Presiden Direktur Kalventis.

“Ke depannya, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta akan terus berkomitmen dan selalu terbuka untuk berkolaborasi dengan berbagai pihak dalam upaya mendukung pencegahan dan pengendalian penyakit menular baik akibat virus influenza maupun virus lainnya. Perlindungan kesehatan melalui imunisasi, terutama bagi barisan terdepan di bidang kesehatan yaitu para tenaga kesehatan, merupakan suatu bagian dari tugas Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta.” .-  drg. Ani.

SALESMA DAN INFLUENZA (FLU)

Ternyata dari referensi yang aku baca pilek tidak sama dengan influenza, walaupun gejalanya mirip. Selesma itu batuk dan pilek sehari-hari, dan influenza disebabkan virus influenza. Demam karena influenza biasanya sampai 38 derajat Celcius (berlangsung 4 hari), influenza cenderung sulit disembuhkan, ada sakit kepala  dan badan yang lebih berat dibanding salesma.

Pada influenza, muncul gejalanya mendadak, biasa terjadi demam, nyeri otot, letih lesu, cukup umum menggigil, kadangkala bersin, hidung tersumbat, sakit tenggorokan, dan umum terjadi sakit dada, batuk dan sakit kepala.

Gejala lain influenza adalah nyeri dan pegal yang lebih sering, batuk lebih berat, dan tubuhnya lemah sehingga harus sampai bed rest. Terkena influenza umumnya jarang alami bersin-bersin dan sakit tenggorokan.

Influenza biasanya menyebabkan komplikasi seperti pneumonia, gagal ginjal, gagal hati, bahkan kematian. Dampak infeksi influenza bisa lebih berat pada pasien diabetes. Pada selesma, komplikasi yang terjadi biasanya sinus atau infeksi telinga.

Vaksinasi Influenza

“Mereka yang kena influenza harus istirahat. Agar tak menulari orang lain,” ujar Prof. Dr. dr. Samsuridjal Djauzi, SpPD, dari Satgas Imunisasi Dewasa PB PAPDI.

Pada salesma (common cold) gejala munculnya bertahap, jarang demam, sedikit nyeri otot, (tidak umum) menggigil, kadangkala letih dan lesu, (umum) terjadi bersin, hidung tersumbat, sakit tenggorokan, jarang sakit kepala, ada sakit dada, batuk (kondisi ringan sampai sedang).

KENAPA INFLUENZA BERBAHAYA?

Prof. Dr. dr. Samsuridjal Djauzi, SpPD, K-AI, Penasihat Satgas Imunisasi Dewasa PAPDI menjelaskan bahwa penyakit flu yang disebabkan virus influenza, umumnya menyerang saluran pernapasan dengan insiden setiap tahunnya mencapai 1 miliar kasus di seluruh dunia.

Kasus influenza berat setiap tahunnya bisa mencapai 5 juta kasus dan angka kematian hingga 650.000 kasus. “Influenza bukan sekadar batuk pilek biasa atau common cold, gejala influenza lebih berat dan bisa menyebabkan komplikasi serius pada sistem organ lainnya. Influenza bisa memicu serangan jantung dan stroke, dan memperburuk kondisi komorbid yang sudah ada seperti diabetes dan penyakit kronik lainnya.

Berdasarkan hasil riset Centers for Disease Control and Prevention (CDC)3 di Jakarta Timur, Indonesia, sekitar 31% kasus Influenza Like Illness dan 15% kasus Severe Acute Respiratory Infection terbukti positif karena virus Influenza.

Tidak hanya itu, berdasarkan Kosen S, “Health and direct economic cost of Influenza disease in Indonesia,” presentasi pada workshop Dampak Kesehatan dan Ekonomi Influenza, 2012, Influenza juga memakan biaya sekitar Rp831 miliar untuk kasus rawat jalan, Rp540 miliar untuk kasus rawat inap, sehingga total direct cost mencapai Rp1,396 triliun di Indonesia.

  • Influenza bisa mengakibatkan komplikasi seperti radang paru (pneumonia), infeksi telinga, infeksi sinus, memburuknya kondisi medis kronis misalnya gagal jantung kongestif, asma atau diabetes.
  • Menurut WHO, influenza menyebabkan kematian sampai 650.000 orang setiap tahun
  • Orang dewasa sehat bisa menginfeksi orang lain mulai 1 hari sebelum gejala berkembang dan sampai 5-7 hari setelah sakit.

#KENAPAHARUSVAKSIN

Ridwan Ong – Presiden Direktur Kalventis menyampaikan bahwa penyakit bisa dicegah dengan vaksinasi, dan kedepannya Kalventis akan terus meningkatkan cakupan vaksinasi di Indonesia dan menjalankan program edukasi “mengapa  #KenapaHarusVaksin”.

SADAR YUK, VAKSINASI  ITU PENTING 

Vaksinasi Influenza Quadrivalent itu penting, karena akan melindungi diri kita dan keluarga dari risiko kesehatan yang disebabkan virus influenza.

VAKSIN INFLUENZA 

Sebaiknya masyarakat melakukan vaksinasi influenza setahun sekali, terutama untuk  masyarakat yang mau wisata atau ke luar negeri. Virus influenza di Indonesia hidup sepanjang tahun dan bertambah banyak di musim hujan. Vaksin influenza untuk mengurangi potensi penularan virus ini , dan  gejala yang ditimbulkan. Jadi penting untuk kita menjaga kondisi agar tidak mudah sakit.

Vaksinasi influenza tahunan adalah tindakan pencegahan utama untuk mengurangi kasus kematian dan rawat inap yang disebabkan oleh virus influenza.

Sesuai dengan rekomendasi dari Satgas Imunisasi Dewasa PB PAPDI dan PERKENI, pemberian vaksinasi influenza sekali setiap tahun sangat direkomendasikan bagi orang dewasa pada umumnya, terutama kelompok orang berisiko tinggi, misalnya pasien dengan penyakit penyerta seperti diabetes, hipertensi, HIV/AIDS, asma,penyakit jantung, penyakit paru-paru, ibu hamil, lansia di atas 65 tahun, pelaku perjalanan luar negeri, dan juga para tenaga kesehatan sebagai garda terdepan dibidang layanan kesehatan.

Pemberian vaksin influenza untuk tenaga kesehatan ini, sebagai bentuk komitmen perusahaan dalam mendukung upaya pencegahan penyakit menular dan edukasi pentingnya vaksinasi kepada masyarakat Indonesia, ujar Presiden Direktur Kalventis Ridwan Ong.

” Kalventis akan melanjutkan komitmen untuk terus mengedukasi pentingnya vaksinasi, meningkatkan cakupan vaksinasi di Indonesia baik untuk berbagai pihak, termasuk masyarakat umum melalui media sosial @kenapaharusvaksin, dan melakukan kegiatan edukasi lainnya,” ujar Ridwan Ong.

Di Indonesia sendiri, sebagian dari fasilitas kesehatan sudah melaksanakan imunisasi influenza untuk tenaga kesehatannya. Organisasi profesi juga sedang memperjuangkan agar imunisasi influenza untuk tenaga kesehatan dapat dibiayai oleh pemerintah.

Langkah selanjutnya, organisasi profesi juga mendukung adanya kesinambungan program vaksinasi influenza ini untuk kelompok rentan lainnya diawali dengan populasi pasien diabetes.

PEMBERIAN VAKSIN INFLUENZA

Sementara, menurut WHO Vaksinasi adalah cara paling efektif untuk mencegah penyakit infeksi influenza.

Vaksin influenza dianjurkan terutama untuk pasien komorbid, penyakit paru menahun, asma, dan untuk anak-anak. Pada balita, vaksin influenza bisa mulai diberikan kepada bayi berusia enam bulan.

Usia dewasa tidak ada batasan usia, tapi dilihat dulu apakah butuh?. dan dicek apa ada kemungkinan kontra indikasi tidak?.

Orang dewasa, vaksin influenza biasanya disuntikkan satu kali, untuk anak-anak vaksin disuntikkan dua kali dalam setahun. Jadi jangan lupa untuk mencari lokasi layanan kesehatan terdekat yang menyediakan vaksin ini.

Saat ini, berbagai organisasi profesi internasional (WHO dan CDC) dan Indonesia (Satgas Imunisasi Dewasa PB PAPDI) merekomendasikan semua tenaga kesehatan melakukan vaksinasi influenza tahunan karena beberapa alasan, di antaranya: risiko tertular di tempat kerja yang lebih tinggi, mengurangi risiko tenaga kesehatan menularkan influenza ke pasien rentan, mempertahankan citra dan etika rumah sakit yang berkomitmen untuk mengutamakan patient-safety, dan mengurangi ketidakhadiran kerja para tenaga kesehatan spesialis yang sulit digantikan sehingga keberlangsungan pelayanan kesehatan tetap terjaga.

Virus influenza di alam bebas terus berubah, data epidemiologi terkini menunjukkan empat strain virus Influenza bersirkulasi secara bersamaan, yaitu: InfluenzaA/H1N1, A/H3N2, B/Victoria, dan B/Yamagata. Vaksinasi Influenza Kuadrivalen memberikan perlindungan lebih luas terhadap virus flu yang beredar karena mencakup dua strain influenza A dan dua lineage influenza B.

Oleh karena itu,vaksinasi Influenza Kuadrivalen tahunan sangat penting terutama bagi orang-orang yang berisiko tinggi, salah satunya tenaga kesehatan yang berinteraksi langsung dengan pasien.

Plt. Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, drg. Ani Ruspitawati, MM, mengatakan bahwa Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta mengapresiasi semua pihak yang telah ikut berperan aktif dalam mendukung upaya pencegahan penyebaran penyakit menular dan melakukan edukasi pentingnya vaksinasi kepada masyarakat di DKI Jakarta.

“Kita harus mampu bersama-sama mengenal risiko penularan virus influenza sehingga tidak menjadi masalah bagi kesehatan diri sendiri, keluarga, dan masyarakat. Salah satu pencegahan yang dapat dilakukan di antaranya adalah melakukan upaya peningkatan pemahaman terkait Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Selain itu, pencegahan terkait virus influenza ini juga terdapat pilihan yang sangat dianjurkan oleh para Ahli Penyakit Dalam yaitu imunisasi influenza,” -Plt. Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, drg. Ani Ruspitawati, MM

MANFAAT VAKSIN INFLUENZA Quadrivalent PADA NAKES

Tenaga kesehatan yang merupakan salah satu kelompok berisiko tinggi.

Tenaga kesehatan adalah kelompok penting yang harus dilindungi kesehatannya,  karena berinteraksi langsung dengan pasien dan berisiko tinggi tertular atau menularkan influenza. “Ini adalah salah satu bagian komitmen kami untuk membangun layanan kesehatan berlandaskan patient-safety dan kami sangat memperhatikan keamanan dari tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan,” Plt. Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta drg. Ani Ruspitawati, MM

Penasihat Satgas Imunisasi Dewasa PAPDI Prof. Dr. dr. Samsuridjal Djauzi, SpPD, K-AI , juga menjelaskan bahwa selain mengurangi risiko penularan di tempat kerja, imunisasi influenza bagi tenaga kesehatan penting untuk mengurangi ketidakhadiran para tenaga kesehatan spesialis yang sulit digantikan, dengan vaksin pelayanan kesehatan akan tetap terjaga.

Pasien yang ditangani oleh tenaga kesehatan yang sedang terkena influenza, bisa terhambat kesembuhannya. “Kalau dia kontak dengan pasien kanker yang sedang kemoterapi misalnya, kalau pasiennya tertular influenza, maka pasien akan jadi sembuh  lebih lama, atau bisa bahaya lagi jika nakes terkena influenza.

Vaksinasi Influenza Kuadrivalen tahunan sangat penting terutama bagi orang-orang yang berisiko tinggi, di antaranya tenaga kesehatan yang berinteraksi langsung dengan pasien karena risiko tertular di tempat kerja lebih tinggi, risiko tenaga kesehatan menularkan influenza ke pasien rentan,untuk mempertahankan komitmen rumah sakit untuk mengutamakan patient-safety, dan mengurangi ketidak hadiran kerja para tenaga kesehatanspesialis yang sulit digantikan sehingga keberlangsungan pelayanan kesehatan tetap terjaga.

Selain tenaga kesehatan, kelompok rentan lainnya seperti populasi diabetes, memiliki gangguan sistem kekebalan tubuh sehingga lebih mudah terkena infeksi influenza yang berat juga sangat direkomendasikan untuk mendapatkan vaksinasi influenza tahunan untuk menurunkan angka rawat inap dan kematian yang disebabkan virus influenza.

DIABETES DAN INFLUENZA, KELOMPOK DIABETES BERESIKO TINGGI TERHADAP INFLUENZA DAN KOMPLIKASI BERAT

Dampak influenza bisa lebih berat jika menginfeksi pasien diabetes, akan meningkatkan risiko rawat inap naik hingga 3-6 kali lipat.- Ketua Umum Pengurus Besar Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (PERKENI) Prof. DR. dr. Ketut Suastika, SpPD-KEMD.

“Penderita diabetes lebih rentan terkena infeksi karena mereka mengalami gangguan sistem kekebalan tubuh. Selain meningkatkan risiko rawat inap, Ketut mengatakan pasien diabetes yang mengalami influenza berisiko masuk ICU hingga 4 kali lipat dan berisiko kematian hingga 6 kali lipat.”

Vaksinasi Influenza

Pak Ketut menjelaskan, diabetes adalah salah satu faktor risiko terhadap penyakit-penyakit kronik seperti kardiovaskuler. Seperti influenza, dapat memicu serangan jantung, stroke, dan pneumonia.

“Diabetes adalah faktor risiko, tidak saja membuat pasien gampang terkena influenza, tapi diabetes + influenza akan memperberat masalah saluran napas juga penyakit-penyakit yang lain”. Yang akhirnya biaya yang dikeluarkan untuk pasien diabetes terinfeksi influenza akan naik. Jadi sebaiknya pasien diabetes melakukan vaksinasi influenza setiap tahun.

Prof. Dr. dr. Ketut Suastika, SpPD-KEMD, Ketua Umum PB PERKENI, menambahkan bahwa  data International Diabetes Federation(IDF) 2021, Indonesia masuk dalam lima besar peringkat untuk penderita diabetes di dunia dan diperkirakan jumlahnya akan terus meningkat setiap tahunnya.

Penderita diabetes lebih rentan terkena infeksi karena adanya gangguan sistem kekebalan tubuh. Ketika penderita diabetes terkena infeksi influenza dampaknya menjadi lebih berat, peningkatan risiko rawat inap naik hingga 3-6 kali lipat, risiko masuk ICU sampai 4 kali lipat, dan risiko kematian sampai 6 kali lipat dibandingkan dengan orang tanpa diabetes.

VAKSIN INFLUENZA PADA PASIEN DIABETES

Vaksin influenza pada pasien diabetes terbukti bisa menurunkan angka rawat inap dan kematian. Respons imun yang dihasilkan vaksin influenza pada penderita diabetes  umum sebanding dengan orang dewasa sehat lainnya.

Data menunjukkan vaksinasi influenza menurunkan angka kejadian rawat inap yang disebabkan kejadian kardiovaskular pada pasien diabetes tipe 2, termasuk serangan jantung,gagal jantung, dan stroke.

Data dari berbagai negara juga menunjukkan bahwa meningkatkan cakupan vaksinasi influenza pada kelompok diabetes, mengurangi jumlah kasus, rawat inap, dan kematian, memberikan keefektifan biaya dan penghematan biaya yang signifikan. Sehingga vaksinasi influenza sangat direkomendasikan untuk menghindari komplikasi bagi orang dengan risiko tinggi seperti pasien diabetes.

Bahkan,vaksinasi influenza telah tercantum di dalam Pedoman Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 di Indonesia 2021 yang dikeluarkan oleh PERKENI. Penderita diabetes bisa secara proaktif meminta vaksinasi influenza kepada dokter yang menanganinya.

FAKTA SEPUTAR VAKSIN INFLUENZA

  • Dibuat dari virus influenza yang sudah tidak aktif, sehingga tidak menyebabkan infeksi
  • Vaksin influenza efektif melindungi sampai 90% pada individu sehat< 65 tahun, jika galur dalam vaksin sama dengan virus yang beredar.
  • Dibutuhkan sekitar 2 minggu untuk mengembangkan antibodi, setelah vaksinasi dilakukan.
  • Influenza iitu berbahaya, dengan vaksinasi bisa mengurangi risiko komplikasi  serius, rawat inap , bahkan kematian, dan mencegah kehilangan waktu produktif.

CARA SEDERHANA MENGURANGI PENULARAN INFLUENZA

  • Cuci tangan
  • Masker
  • Vaksinasi Influenza setiap tahun