Hari Raya Idul Adha, tinggal menghitung hari pastinya seluruh masyarakat Indonesia  saat ini sedang sibuk memilih hewan untuk pelaksanaan kurban nanti.

Kemarin 7 Agustus 2018  sejak jam 6 pagi kami tim blogger telah siap di Gedung Filantropi Dompet Dhuafa untuk melakukan Sociotrip Kurbanesia 2018 ke Kebun Indonesia Berdaya, Desa Cirangkong, Kec. Cijambe, Subang, Jawa Barat.

Kegiatan ini bertujuan mengajak blogger dan media untuk berkunjung ke salah satu tempat
pemberdayaan peternak/peternakan kambing dan domba Dompet Dhuafa, di Jawa Barat dan  melihat langsung pengelolaan peternakan kambing dan domba, melihat proses Quality Control dan pemilihan hewan kurban yang akan disebar di berbagai daerah saat Idul Adha, dan berbincang langsung dengan
peternak, penerima manfaat, dan tim Dompet Dhuafa untuk mengetahui program Tebar Hewan Kurban Dompet Dhuafa.

Program pemberdayaan peternak kambing yang dikelola Dompet Dhuafa.

Kebun Indonesia Berdaya 

Firman, Divisi Ekonomi Pemeratan Dompet Dhuafa, menjelaskan program pemberdayaan ekonomi di Desa Cirangkong, Subang ini.

Kebun Indonesia Berdaya adalah inisiasi dengan motivator, artis, pengusaha, karena banyak lahan di Indonesia yang  tidak produktif dan dikuasai asing , nah mereka bersatu memikirkan bagaimana cara membeli lahan tidak produktif  untuk diberdayakan oleh umat Indonesia dan bisa meningkatkan  kesejahteraan kaum Dhuafa.

Donasi yang terkumpul dibelikan tanah dengan  luas 10 hektar, yang dana nya dari masyarakat. Diproduktifkan dengan buah naga, pepaya, jambu kristal, berkembang pemberdayaan nanas, agro industri  untuk serap hasil panen nanas, dan sentra ternak  berupa kandang koloni dan kandang rakyat .

Sentra Ternak

Ada Koloni : kandang besar yang dombanya  dijadikan satu , Kandang Rakyat dimana kandang terdapat di rumah rumah penduduk.

Di desa ini terdapat 30 peternak, 300 ekor untuk kuota tahun ini , namun hanya 246 yang lolos Quality Control.

Harga ternak yang berlaku adalah kesepatakan DD dengan mitra, mitra mengajukan dahulu dan DD mempertimbangkannya, yang pasti harganya lebih tinggi dari tengkulak.

Harga tinggi diberikan  Dompet Dhuafa dan dibayarkan   6 bulan sebelumnya (+DP) atau sebelum Idul Adha, sehingga terjamin kepastian harga dan kuota pembelian ,  mereka juga membantu menyebarkan di  daerah sekitar  dan membantu mulai dari penyembelihan, dokumentasi, pelaporan , hingga distribusi.

Peternak Binaan Pendampingan (Pemberdayaan) , dan bantuan usaha saat ini ada sebanyak 30 orang. Ada juga peternak umum yang bekerjasama dengan Dompet Dhuafa.

Model pengelolan Kebun adalah  integrated farming , sehingga tidak ada limbah yang terbuang, limbah pertanian isa digunakan untuk ternak, limbah domba  untuk pupuk pertanian , sehingga semua manfaat nya tetap terjaga.

TEBAR HEWAN KURBAN  :

Tema tahun  ini adalah  menjawab panggilan zaman, artinya bagaimana menjawab kebutuhan masyarakat  di pelosok akan kebutuhan hewan kurban , masih banyak  masyarakat yang belum pernah merasakan hewan kurban, karena selama ini ada permasalahan di masyarakat mengenai pendistribusian hewan kurban.

Sebelum distribusi dilakukan ada quality yang ditentukan yaitu  Dompet Dhuafa memiliki  standar hewan misalnya  bobot standar 23–28 kg , 29 kg -33 premium, sapi 250-300 kg, agar ketika dikurbankan manfaanya akan lebih luas dirasakan , dagingnya akan  lebih banyak dinikmati. Sehingga standar kesehatan, umur, dicek untuk menjamin  standar hewan terjaga sampai ke tempat penerima manfaat.

Di Subang, Bogor , masih ada warga  yang belum  pernah menerima hewan kurban. Saat ini ada 55 mitra di seluruh Indonesia.

Target tahun 2018 ini adalah 25.000 ekor domba kambing di seluruh Indonesia dan luar negeri , sehingga akan meningkatkan pendapatan peternak dan penerima manfaat daging kurban, seperti  Maluku, Pulau Seram, Halmahera, Lombok, Sumbawa.

Pak Amud Ketua Kelompok Domba & Pak Agung Karisma (Pendamping DD). Dok : Captured by me

Sociotrip Kurbanesia 2018

Tepat jam 12 siang 4 rombongan mobil elf  tiba di Kebun Indonesia Berdaya, Desa Cirangkong, Subang. Setelah perjalanan panjang, lelahku terbayar dengan suasana Kebun Indonesia Berdaya yang ditanami Buah Naga, Nanas, Jambu Krystal , Pepaya Kalina, dan Nanas, sayang kemarin panen raya belum berlangsung jadi kita belum bisa  memetiknya.

Dok : Captured by me

Acara dilanjutkan dengan makan siang sunda yang enak plus ikan asin dan sambal, dilengkapi juga dengan segarnya jus nanas dan sate buah naga dan buah nanas.

Perjalanan pun dimulai dengan membagi 3 kelompok peserta yang hadir dengan 3 guide yang akan menemani dan memberi penjelasan saat trip berlangsung. Oh iya, trip kali ini juga saya bisa bertemu dengan blogger blogger Bandung.

Dok : Captured by me

Kandang terdiri dari :

  • Pembibitan
  • Penggemukan

Kemarin ada sekitar 80 ekor di dalam kandang penggemukan , dengan jenis ekor gemuk, ekor tipis, garut priangan .

Proses Quality Control Hewan Kurban

Domba digemukan sejak 4 bulan lalu 18 kg sekarang ada yang  39 kg. Setelah itu akan ada QC bobot, sehat, tidak  sakit, tidak  cacat, masuk usia 1 thn domba, sapi 2 thn, jantan dan memiliki bobot standar dan premium.

Domba akan didistribusikan  ke Subang, Bogor, Zona Madina, 100 ekor didatangkan dari Subang,  dan  200 ekor akan disembelih di Subang.

Beda Domba Vs Kambing

Domba : ekor ke bawah,

kambing : ekor ke atas

Ada 4 jenis domba yang dipelihara disini : Domba Garut untuk pembibitan, ekor gemuk, ekor tipis, dan Priangan.

Umur domba dilihat dari gigi, jadi pastikan hewan yang kita beli giginya sudah copot.

Domba 1 kali dilakukan 4 kali pengecekan kandang saat domba sedang istirahat,  untuk melihat domba tersebut sakit atau tidak , bisa dilihat dari kotoran dan matanya, Domba bisa meninggal karena kembung (mati mendadak)  akibat kesalahan pakan.

DOMBA DOMPET DHUAFA ISTIMEWA

  • Pakan : rumput 20%, 80% jerami padi, limbah kulit nanss, daun nanas,  daun dari pohon kayu, fermentasi  dedak padi , molase/tetes tebu/kecap, bakteri fermentasi.
  • Pengolahan Limbah : Limbah dari kandang dan pertanian

 

Kambing Lolos QC

6 Alasan Kurban di DD :

1. Layanan Kemudahan Berkurban
Layanan berkurban dapat dilakukan melalui : Transaksi melalui Rekening Bank, dan Layanan Jemput Kurban

2. Distribusi hewan kurban hingga pelosok negeri, wilayah konflik, dan minoritas muslim
Dompet Dhuafa menjangkau masyarakat Indonesia di pelosok daerah dengan melintas darat, lautan, dan wilayah terpencil, khususnya masyarakat yang jarang terjamah oleh pembagian daging kurban, sebagaimana di perkotaan.

3. Pengadaan hewan kurban yang memenuhi standar dan mutu kualitas
Penilaian mutu hewan kurban terdiri dari beberapa parameter yaitu : Bobot hidup : Kambing 23-28 kg, Sapi 250-270 kg. Hewan Kurban tidak cacat, lepas gigi, dan jantan. Dalam aspek Pemotongan sesuai syariah Islam.

4. Pengendalian dan pengontrolan mutu hewan kurban oleh tim khusus quality control
Dompet Dhuafa menurunkan tim khusus untuk mengecek kualitas hewan kurban agar sesuai standar, sebelum pelaksanaan kurban. Hewan yang tidak sesuai standar, maka tidak akan dipilih sebagai hewan kurban.

5. Laporan kurban yang transparan
Setiap pekurban akan mendapatkan laporan kurban berupa laporan donasi, foto-foto pelaksanaan, serta informasi kurban dari berbagai daerah. Para pekurban atau donatur juga bisa melihat langsung di berbagai daerah bersama tim Dompet Dhuafa.

6. Memberdayakan peternak dan ekonomi desa
Dompet Dhuafa bekerjasama dengan para peternak lokal untuk menyediakan hewan kurban yang berkualitas. Selain memberdayakan peternak hal ini juga meningkatkan ekonomi di desa tempat-tempat peternakan dilaksanakan.

Tips Memilih Hewan Kurban :

  • Hewan ternak, bukan hewan liar. Hewan berkaki empat yang halal disembelih seperti domba, sapi, kerbau, kambing dan unta sesuai dengan ketentuan.
  • Copot gigi/berganti gigi seri depan dan bawah
  • Sehat dan tidak menujukan tanda-tanda sakit
  • Tidak kurus, cacat fisik dan mental
  • Memenuhi syarat umur

Program Tebar Hewan Kurban Dompet Dhuafa

Sejak tahun 1994, Dompet Dhuafa telah menghadirkan program Tebar Hewan Kurban yang
menyebarkan hewan kurban ke berbagai wilayah di Indonesia. Tidak hanya dirasakan oleh
masyarakat di perkotaan, namun program THK juga tersebar hingga ke pelosok desa dan masyarakat
terpencil. Pertama kali, program ini bernama Menebar 999 Hewan Kurban dan di tahun 1998
berubah nama menjadi Tebar Hewan Kurban.

Program ini berawal dari cita-cita mendistribusikan berkah hewan kurban ke daerah-daerah
terpencil melalui pemberdayaan kelompok peternak lokal yang mandiri. Hadirnya program ini
membuat masyarakat yang membutuhkan dapat merasakan kelezatan daging kurban. Agar tidak
banyak penumpukan daging kurban yang hanya disebar dan diterima penerima manfaat di Kota.
Program Tebar Hewan Kurban Dompet Dhuafa hingga kini masih terus berjalan berkat dukungan
dan kepercayaan sahabat yang telah menyalurkan bantuan kurban melalui Dompet Dhuafa. Di tahun
2017, hewan kurban tersebar di 1310 Desa, 455 Kecamatan, 118 Kabupaten, dan 19 Provinsi di
Indonesia. Selain itu, tersebar juga manfaat hewan kurban di beberapa negara seperti : Filiphina,
Myanmar, Timor-Timor, dan Palestina. Alhamdulillah, sebanyak 683.760 jiwa dapat merasakan
manfaat dari kurban yang sahabat salurkan.