Buatku anak yang sehat itu diantaranya adalah anak yang memiliki saluran cerna yang baik, diantaranya BAB secara teratur, pertumbuhan dan perkembangan sesuai dengan tahapan usianya, jarang alami sembelit (gangguan pencernaan ), jarang alami sakit perut, menurunnya nafsu makan, mual, dan muntah, nafsu makan baik dan banyak bakteri baik yang ada di dalam saluran cerna. Karena kalau saluran cerna terganggu, banyak hal yang akan terjadi.
Pembahasan serat terutama untuk anak alergi dibahas tuntas melalui Webinar Bicara Gizi Danone Specialized Nutrition (SN) Indonesia dengan tema “Peran Serat Terhadap Kesehatan Saluran Cerna dan Alergi Pada Anak” yang menghadirkan Konsultan Alergi dan Imunologi Anak, dr. Endah Citraresmi, Sp.A(K) , Psikolog anak, Anastasia Satriyo M.Psi, dan Corporate Communication Director Danone Specialized Nutrition Indonesia, Arif Mujahidin.
Untuk mendukung orangtua memastikan kecukupan serat anak, Danone Specialized Nutrition Indonesia mengadakan kegiatan edukasi ‘Bicara Gizi’ dengan topik ‘Peran Serat Terhadap Kesehatan Saluran Cerna dan Alergi pada Anak’ , yang bertujuan agar masyarakat menjadi lebih memahami tentang pentingnya peran serat bagi kesehatan saluran cerna dan mengurangi risiko alergi pada anak.
Saluran cerna adalah salah satu bagian penting dalam tubuh anak yang berperan dalam pertumbuhan, perkembangan, daya tahan tubuh, dan kesehatan, dan menjadi sistem perlindungan terdepan juga cermin kesehatan anak. Saluran cerna yang sehat, sistem kekebalan tubuh anak akan baik dan terhindar dari gangguan kesehatan, termasuk mempengaruhi kejadian alergi pada anak.
Sistem pencernaan akan mengolah, mencerna, dan menyerap gizi dari makanan, dan pencernaan yang sehat, proses penyerapan gizi lebih optimal, untuk mendukung tumbuh kembang anak.
Asupan serat adalah salah satu golden nutrition atau nutrisi penting bagi tubuh untuk mendukung optimalisasi kesehatan saluran pencernaan khususnya di masa golden period (tahapan tumbuh kembang paling penting di awal kehidupan anak).
Kita juga harus perhatikan golden nutrition anak, agar mereka mengkonsumsi nutrisi seimbang dan serat harian yang cukup, selain golden stimulation.
Alergi pada anak, ternyata bukan hanya mempengaruhi kesehatan fisik anak, tapi juga kondisi psikologis anak dan orangtuanya. Alergi akan berdampak pada perkembangan anak yaitu fisik, sosial dan kognitif anak. Karena itu kita sebagai orangtua, harus bisa mendukung anak dengan golden stimulation (stimulasi tepat sesuai tahap pertumbuhan anak).
SERAT
Siapa coba yang anaknya susah makan serat setiap harinya?, serat itu harus dikonsumsi anak karena banyak manfaatnya, diantaranya membantu proses metabolisme tubuh, diantaranya menormalkan gerakan usus, menjaga kesehatan usus, mempermudah BAB, dan cegah ambeien pada anak.
Saluran cerna yang sehat, anak akan menyerap nutrisi dari makanan dengan optimal, nutrisi harian tercukupi dan berat badan sehat akan dengan mudah tercapai. Anak akan memiliki daya tahan tubuh yang baik dan tumbuh kembangnya optimal.
Sumber serat bisa diperoleh dari kacang-kacangan, buah-buahan beri, roti, sereal gandum, buah jeruk, apel, pisang, plum, labu kuning, pir, kacang polong, kacang hijau, almond, sayur wortel, brokoli, kentang.
Serat harian pada anak harus kita perhatikan setiap hari, selain karbohidrat, protein dan lemak, karena serat adalah senyawa makanan yang diperlukan tubuh untuk memperlancar pencernaan (orami.co.id)
Serat pangan terbagi menjadi serat larut air (seperti prebiotik inulin dan pektin), dan serat tidak larut air (lignin, selulosa dan hemiselulosa). Larut atau tidak larut adalah kemampuan serat untuk menyatu dengan air.
Serat larut berfungsi mengurangi kadar kolesterol dalam darah dan mengatur kadar gula, sedangkan serat tidak larut, menstimulasi saluran pencernaan mempercepat proses pembuangan.
Serat akan melancarkan pencernaan anak (no feses keras), feses keras bisa akibatkan sembelit (sakit BAB) yang akan fatal jika sampai mengakibatkan ambein pada anak. Serat akan menjaga daya tahan tubuh anak, berat badan ideal,
Serat dapat menambah berat dan ukuran feses karena sifatnya menyerap air, sehihngga feses lebih lunak dan mudah dikeluarkan anak.
Makanan tinggi serat itu akan memberikan rasa kenyang lebih lama karena mengandung kalori yang lebih rendah.
Anak yang mengkonsumsi serat yang cukup selain nutrisi hariannya tercukupi, akan mencegah makan berlebihan dan memperoleh berat badan ideal.
Kita sebagai orangtua harus menjaga saluran cerna anak dengan memenuhi kebutuhan serat pada anak, agar nutrisi terserap dengan baik.
TAKARAN SERAT
Angka Kecukupan Gizi (AKG) yang ditetapkan oleh Kemenkes RI (2019)5, jumlah kebutuhan serat harian anak adalah sebagai berikut:
- 1-3 tahun: 19 gram
- 4-6 tahun: 20 gram
- 7-9 tahun: 23 gram
“Asupan makanan berserat tidak bisa diremehkan. Selain dapat membantu optimalisasi kesehatan saluran cerna yang krusial bagi tumbuh kembang dan kesehatannya, asupan serat harian yang cukup juga dapat memengaruhi terjadinya gangguan kesehatan, salah satunya kejadian alergi pada anak. Sebab, penelitian menyatakan bahwa pola makan rendah asupan serat merupakan salah satu faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya alergi.
Untuk itu, orang tua perlu memiliki pengetahuan yang cukup serta kejelian dalam memilih dan memberikan asupan nutrisi yang sesuai dengan kondisi anak, memiliki gizi yang seimbang serta juga kaya kandungan serat agar dapat mendukung mengoptimalkan tumbuh kembang anak, khususnya bagi anak yang memiliki kondisi alergi.” – Konsultan Alergi dan Imunologi Anak, dr. Endah Citraresmi, Sp.A(K)
Penting bagi si Kecil mengkonsumsi serat dalam jumlah cukup sesuai angka kecukupan gizi (AKG) yang telah ditentukan berdasarkan kelompok umur. Namun, konsumsi makanan berserat pada anak-anak masih harus terus didorong karena masih belum menjadi perhatian banyak orang tua di Indonesia. Kecukupan serat anak Indonesia masih belum memenuhi standar rekomendasi asupan serat harian.
Dari data Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) tahun 2018, 95,5 persen penduduk Indonesia berusia di atas 5 tahun masih kurang konsumsi serat. Penelitian lain juga menunjukkan bahwa 9 dari 10 anak kekurangan asupan serat, dimana rata-rata anak Indonesia usia 1-3 tahun hanya memenuhi ¼ (seperempat) atau rata-rata 4,7 gram per hari dari total kebutuhan hariannya .
Jumlah ini masih jauh di bawah AKG yang direkomendasikan, yaitu 19 gram serat setiap harinya. Melihat kondisi tersebut, maka penting bagi para orang tua di Indonesia agar dapat membangun kebiasaan makan serat pada anak sedini mungkin. Dengan mulai memperkenalkan makanan serat secara terus menerus sejak dini, maka diharapkan kebiasaan yang baik ini dapat terus berlanjut hingga dewasa.
Dengan mengonsumsi serat dalam jumlah cukup, bisa memberikan sejumlah manfaat bagi kesehatan anak, seperti memperbaiki keseimbangan sistem imunitas tubuh, mengurangi inflamasi akibat alergi , dan bermanfaat bagi mikrobiota di dalam saluran cerna yang akan membuat nutrisi makanan terserap dengan optimal.
Kondisi disbiosis atau ketidakseimbangan bakteri baik dalam usus, komposisi dan fungsi mikrobiota saluran cerna dapat berhubungan dengan kejadian alergi pada anak.
Bagi anak yang menderita alergi memiliki jumlah dan keberagaman mikrobiota saluran cerna yang lebih sedikit dibandingkan anak yang tidak mengalami alergi.
Untuk itu, pada anak yang memiliki alergi, orangtua harus dapat memilih jenis makanan yang tepat dan tidak mengandung zat-zat yang menyebabkan alergi, menjaga asupan gizinya tetap seimbang dan juga bisa diberikan makanan atau minuman yang difortifikasi serat,” – dr. Endah Citraresmi, Sp.A(K).
Alergi adalah bentuk reaksi sistem kekebalan tubuh terhadap zat lain yang dianggap berbahaya walaupun sebenarnya tidak. Dari berbagai faktor pemicu, makanan merupakan salah satu masalah pemicu alergi yang sering dialami oleh anak. Sekitar 10% anak pada satu tahun pertama mengalami reaksi alergi terhadap makanan yang diberikan. Alergi makanan secara signifikan mempengaruhi tumbuh kembang dan kualitas hidup. Selain mempengaruhi kesehatan dan fisik anak, alergi makanan juga dapat mempengaruhi kualitas hidup anak seperti terbatasnya pemilihan makanan di luar rumah dan di sekolah, kecemasan timbulnya reaksi alergi jika tidak sengaja mengkonsumsi makanan tersebut, serta berisiko mengalami bullying di sekolah.
Alergi bisa juga dikatakan sebagai reaksi menyimpang (tidak diinginkan) yang terjadi setelah mengkonsumsi makanan tertentu (perantaranya adalah mekanisme imun).
Efek simpang makanan terbagi atas :
- Alergi makanan (mekanisme imunologi) : Diperantarai IgE, Non IgE, campuran IgE dan non IgE
- Intoleransi makanan (bukan mekanisme imunologi) : faktor pejamu (intoleransi laktosa), keracunan makanan, kandungan farmakologi
Alergi Makanan : Gejala
Diperantarai IgE
- Waktu : < 2 jam setelah paparan
- Diagnosis : skin prick test, spesifik food challenge
- Kulit : bentol, bengkak
- Saluran cerna : muntah, sakit perut, gatal di rongga mulut
- Saluran napas : pilek mendadak, batuk, sesak, mengi mendadak
- Sistemik : anafilaksis
Campuran
- Kulit : eksim atoik
- Saluran cerna : muntah, sulit menelan makanan, diare, sakit perut
Tidak diperantarai IgE
- waktu : > 2 jam s.d 2-3 hari setelah paparan
- diagnosis : food challenge
- kulit : eksim kontak
- Saluran cerna : diare (profue, kronik), muntah
- Saluran napas : jarang
MENGATASI ALERGI MAKANAN
- Hindari makanan penyebab : harus berdasarkan diagnosis yang benar, bayi ASi ekslusif (ibu menyusui hindari makanan tersebut dan turunannya)
- Memilih makanan pengganti : banyak alergi makanan terhadap makanan yang penting untuk nutrisi anak, penting memiih makanan pengganti yang tepat , konsultasi dengan ahli gizi.
MASALAH NUTRISI PADA ANAK ALERGI MAKANAN
- Bisa akibatkan gangguan pertumbuhan, akibat reaksi alergi yang terjadi ( muntah, diare, dermamtitis atopik berat), akibat menghindari makanan tertentu anak jadi sulit memilih makanan
- Penting untuk mengatasinya dengan tepat dan memantau pertumbuhan
KEBUTUHAN NUTRISI BAYI & ANAK
Anak membutuhkan asupan lemak, protein, karbohidrat, serat, vitamin A, Vitamin B12, Vitamin C, Vitamin D, Vitamin E.
Agar saluran cerna sehat, kita harus menjaga kesehatan dan memperhatikan mikrobiota usus yang sebagian besar tinggal di usus besar, dibutuhkan bakteri baik seperti bifidobacteria dan lactobacilli. Karena itu kita harus memberi makan bakteri baik.
Probiotik : mikroorganisme hidup yang memberikan manfaat kesehatan jika diberikan dalam jumlah yang cukup, contoh makanan yang mengandung probiotics : yoghurt, kefir, kimchi, tempe. Syarat probiotik adalah mengandung bakteri hidup yang tahan pemrosesan makanan, memberikan manfaat bagi kesehatan.
Prebiotik : makanan mikroba usus, yaitu makanan tinggi serat yang tidak dicerna oleh enzim pencernaan manusia, saat tiba di usus besar akan difermentasi oleh bakteri usus. Sumber prebiotik : sayur, buah, whole grains & legumes (kacang polong, kacang merah), inulin, oligosakarida.
GAYA HIDUP MODERN Vs ALERGI MAKANAN
- Penggunaan antibiotik ( membunuh bakteri baik usus)
- Makanan tinggi lemak, rendah serat.
- Peningkatan alergi makanan
- Hidup di perkotaan
- Vaksin
- Perubahan keragaman mikroba komensal
- Berkurangnya infeksi usus
Untuk pencegahan/pengobatan penyakit alergi, diperlukan berbagai jenis serat makanan, beberapa bukti menunukan dengan pemberian prebiotik akan memberikan manfaat dalam pencegahan dan terapi alergi.
YUK MAKAN SERAT SETIAP HARI
- Makan minimal 5 porsi buah dan sayur/hari, makan juga kulitnya. Usahakan makan buah potong
- Pilih roti, sereal, pasta, beras dari biji utuh (nasi merah, roti gandum utuh)
- Jangan lupa setelah makan makanan tinggi serat, harus minum lebih banyak air karena serat menyerap air dari tubuh.
“Kondisi alergi yang dialami anak bukan hanya mempengaruhi kesehatan fisik, namun juga dapat mempengaruhi kondisi psikologi si kecil dan orangtuanya.
Dampak psikologis dari alergi makanan seringkali membuat orang tua memikirkan dan mengkhawatirkannya dan menjadi cemas, terkadang lebih serius daripada alergi makanan itu sendiri. Hal ini tergambar dalam sebuah penelitian yang menunjukkan bahwa 41% orang tua yang memiliki anak dengan kondisi alergi melaporkan dampak yang signifikan pada tingkat stres mereka.
Oleh karena itu, alergi bukan hanya dapat memengaruhi pada psikologis si kecil, namun orang tua akan turut merasakan efeknya secara langsung.” – Psikolog anak, Anastasia Satriyo M.Psi., Psi
“Dalam aspek perkembangan anak, gangguan alergi akan bisa berdampak pada fisik, sosial, dan kognitifnya. Kondisi psikologis yang berpeluang terjadi oleh anak-anak dengan kondisi alergi seperti gangguan daya ingat, kesulitan bicara, konsentrasi berkurang, hiperaktif dan lemas , sehingga anak akan menjadi cenderung kurang percaya diri saat bersosialisasi dengan teman sebayanya.
Penting untuk diperhatikan agar orang tua sebaiknya tidak panik saat reaksi alergi pada anak muncul. Segera konsultasikan pada dokter ahli untuk mengetahui penyebab alergi pada si kecil dan menekan risiko dampak buruk tidak terjadi.
Selain itu, orang tua dengan anak yang memiliki kondisi alergi juga harus tetap bisa mendukung anak dengan golden stimulation atau memberikan stimulasi yang tepat sesuai dengan tahapan pertumbuhan anak agar anak dapat tumbuh menjadi anak hebat.” – Anastasia Satriyo
PARENTING ANAK DENGAN ALERGI, Psikolog anak, Anastasia Satriyo M.Psi., Psikolog
TANTANGAN PERKEMBANGAN ANAK DENGAN ALERGI:
- Anak rentan mengalami kecemasan dan mengembangkan kecemasan tinggi, sampai gangguan kecemasan
- Rentan alami pengucilan atau isolasi sosial (tidak bisa bebas makan/melakukan aktivitas tertentu)
- Orangtua dari anak alergi mengalami kecemasan lebih tinggi dan lebih rentan burnout (burnout adalah kondisi kelelahan emosional, fisik, dan mental karena stres berlebihan dan berkepanjangan. Kondisi tersebut membuat seseorang jadi kewalahan, kelelahan secara emosional, dan rasanya tidak mampu menjalankan tanggung jawab keseharian, Help Guide via Kompas.com)
DAMPAK PSIKOLOGIS ALERGI PADA ANAK TERHADAP ORANG TUA
- Berdampak secara mental, sosial, ekonomi, emosional
- Emosi takut, khawatir, cemas intens setiap hari
- Tidak bisa memiliki aktivitas seperti yang memiliki anak normal misalnya harus sangat memperhatikan makanan anak jangan sampai memicu alergi
Kondisi alergi anak, bisa berdampak ke masalah emosi, kognitif dan perilaku anak sehingga berdampak ke sosialisasi anak dengan lingkungan.
Reaksi alergi bisa mempengaruhi emosional anak TAPI kondisi emosi anak lebih terpengaruh dari bagaimana cara orangtua mengelola emosi dan merespon emosi anak, dan CO-REGULATION adalah SOLUSI untuk membantu masalah emosi dari anak yang mengalami alergi.
ORANG TUA AYO LAKUKAN BERLATIH :
- Mengelola emosi dengan latihan sadar dan napas sadar dan rileks
- Berlatih menamai emosi-emosi yang kita rasakan, sehingga bisa membantu anak menamai emosi yang muncul
- Anak merasa orangtua menerima dan memvalidasi emosinya
Mampu memahami perasaan anak menjadi ilmu penting yang wajib dimiliki orang tua. Orang tua dituntut untuk memiliki keterampilan mengelola emosi negatif anak, agar anak memiliki kecerdasan emosi.
Teknik validasi perasaan atau validasi emosi dengan menjadi pendengar yang tulus, hindari menyangkal apapun yang anak coba sampaikan , menerima perasaan anak, ia akan merasa dipahami dan dimaklumi perasaannya, tanya anak dengan pertanyaan-pertanyaan yang memicu otak rasionalnya bekerja, namun, hindari pertanyaan yang terlalu rumit untuk dijawab anak, seperti “Mengapa?” Ajukan pertanyaan dengan jawaban “ya” atau “tidak” oleh anak dan jangan ceramah, bantu anak memberi nama pada emosi negatif yang ia rasakan, bantu kenali sensasi dan impuls yang menyertainya, tunjukkan empati pada emosi yang sedang anak rasakan, berikan dorongan agar anak bisa mengerjakannya dengan gembira dan membuat keputusan tepat. Validasi emosi memiliki tujuan membantu anak menenangkan otak emosionalnya supaya otak rasionalnya bisa menimbang realitas apa adanya dan anak bisa mengendalikan dirinya sendiri – mommiesdaily.com.
Relasi hangat dari orangtua dan lingkungan yang memberikan rasa aman secara emosi dapat membantu pemulihan anak dengan alergi, karena alergi rentan terpicu oleh stres emosi-psikologis.
Lakukan Connection Before Correction, yang akan membantu mengasuh secara emosi anak-anak dengan kondisi alergi. Lakukan berulang 5-10 menit sampai 30-45 menit untuk memiliki waktu dan kegiatan #Selfcare emosi untuk memiliki energi mentakl berinteraksi hangat ke anak.
Tips optimalkan perkembangan anak yang alergi :
- Bermain bersama orangtua 20-30 menit
- 30 – 1 jam bermain yang mengasah perkembangan emosi misalnya roleplay, puppet/figurin, art and craft
- Bermain bersama anak adalah bahasa cinta yang membuat anak merasa disayang, ditemani, diinginkan, berhaga untuk orangtuanya @anassatriyo
Sehingga anak semakin bisa meregulasi emosi (mengontrol emosi negatif dalam diri mereka) dan mendapatkan fondasi rasa aman secara emosi, karena lawan dari kecemasan adalah merasa aman secara emosi.
Gross (1999) mendefinisikan regulasi emosi sebagai cara individu mempengaruhi emosi yang mereka miliki, kapan mereka merasakannya dan bagaimana mereka mengalami atau mengekspresikan emosi tersebut. (dspace.uii.ac.id)
“Sebagai Bunda yang memiliki anak dengan kondisi alergi makanan, saya dituntut untuk ekstra dalam menangani gejala akibat alergi dengan menghindari faktor pemicunya. Selain itu, saya sangat memperhatikan asupan nutrisi yang saya berikan kepada anak, serta memastikan asupan serat harian anak tercukupi untuk memastikan si kecil tetap sehat dan gejala yang muncul akibat alerginya berkurang. Saya juga ingin mengajak para orang tua lain yang memiliki anak dengan kondisi alergi untuk tidak perlu khawatir dan jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter agar bisa mendapatkan penanganan yang tepat.” ujar Oktavia Sari Wijayanti.
Corporate Communication Director Danone Specialized Nutrition Indonesia, Arif Mujahidin. “Sebagai perusahaan yang memiliki komitmen mendukung pemenuhan gizi seimbang pada anak, Danone tidak hanya menyediakan produk bergizi yang dibuat khusus untuk membantu menjawab tantangan kebutuhan gizi pada anak, termasuk rangkaian produk dengan nutrisi tepat tinggi serat, namun kami juga secara berkesinambungan memberikan edukasi mengenai gizi. Hal ini kami lakukan untuk memastikan bahwa kehadiran kami dapat memberikan dampak kesehatan ke sebanyak mungkin masyarakat dunia dan khususnya untuk Indonesia.”
Danone Specialized Nutrition Indonesia percaya bahwa kehebatan seorang anak perlu dibangun sejak masa golden period-nya dengan memberikan dukungan golden nutrition atau nutrisi tepat termasuk asupan serat, serta golden simulation atau simulasi tepat, sehingga dapat mendukung kesehatan holistik dan tumbuh kembang optimal si Kecil, termasuk bagi anak dengan kondisi alergi. “Melalui berbagai inisaitf dan inovasi yang kami lakukan, diharapkan akan semakin banyak anak Indonesia yang dapat tumbuh menjadi Anak Hebat yakni anak yang cerdas emosi, cerdas sosial, cerdas intelektual, serta sehat fisik,” ujar Arif.
Jadi mulai sekarang mommy, selain kita perhatikan serat harian anak setiap hari, jangan lupa asupan nutrisi lainnya (vitamin, mineral) untuk kesehatan pencernaan, daya tahan tubuh dan tumbuh kembang anak-anak kita.
Azzam kekurangan asupan serat nih, jadi lumayan kegemukan badannya. Tapi Alhamdulillah ga sampe ada keluhan alergi