Pernahkah kita membayangkan bagaimana proses air mineral Aqua yang biasa kita minum, sampai dengan dikemas dalam botol yang biasa kita minum?. Minggu lalu, saya berkesempatan mengunjungi Pabrik Aqua di Cianjur dalam kegiatan Selusur Siklus Air Danone-AQUA .

Acara yang berlangsung selama 2 hari sejak 26 Maret 2019 lalu membuka pandangan saya mengenai hoax yang sempat beredar, bahwa air dilingkungan area Aqua menjadi kering dan masyarakatnya kesulitan air. Dalam kenyataannya Aqua ternyata banyak melakukan banyak hal dalam hal pelestarian air, higienitas pabrik, quality control yang tinggi, membuat saya semakin cinta dengan Aqua.

Di area pabrik, kami tidak diijinkan memotret, tapi yang ingin saya sampaikan adalah pabriknya, luas bersih, menggunakan mesin dengan teknologi tinggi, pertemuan antara air dengan botol tidak ada campur tangan manusia, jadi dijamin higienitasnya. Botol yang digunakanpun dibuat bersamaan, saat air akan dikemas ke dalam botol.

Mesin  yang digunakan bisa mendeteksi misalnya jumlah air yang tidak memenuhi standar, kerusakan pada tutup botol atau label, atau apapun yang berhubungan dengan air kemasan yang akan dipacking.

Bahkan di area pabrik, di got yang biasanya hanya untuk penampungan air saja, di Aqua Cianjur, got disulap sebagian menjadi kolam ikan yang sangat panjang , ikannya sendiri biasanya dibawa oleh karyawannya dari rumah masing-masing yang memang pecinta ikan  untuk dilepas di got ujar salah satu karyawan yang saya temui. Jadi kemarin mata saya dimanjakan oleh warna warni ikan sepanjang got di pabrik.

Memperingati Hari Air Sedunia dengan tema “Leaving No One Behind” yang jatuh pada tanggal 22 Maret lalu, Danone-AQUA kembali menegaskan komitmennya untuk berkontribusi secara strategis pada upaya Indonesia untuk mencapai tujuan ke-15 dari Sustainable Development Goals (SDGs), yaitu menjaga ekosistem darat. Danone-AQUA menekankan pentingnya melakukan preservasi siklus air untuk menjaga kualitas dan kuantitas air tanah alami melalui pengembalian air ke dalam ekosistem, pemakaian air secara bertanggung jawab serta meningkatkan akses terhadap air bersih bagi masyarakat Indonesia. Hal ini disampaikan  dalam acara “Selusur Siklus Air Bersama Danone-AQUA” bersama media yang diadakan di Cianjur, Jawa Barat.

Di kegiatan ini, Danone-AQUA menunjukkan proses produksi di fasilitas pabrik AQUA di Cianjur, serta berbagai program konservasi air dan pemberdayaan masyarakat yang dikembangkan di lingkungan sekitar pabrik.

Di Hari 1, saya mengunjungi Pabrik Cianjur  diantarnya  melakukan pengemasan Aqua 330 ml, 600 ml, 1500 ml. Peserta yang hadir bertemu langsung dengan Novan Yulianto, Kepala Pabrik Aqua Cianjur , Jeffri RIcardo, Marketing Manager Danone Aqua, dan Catur.

Kami juga berkesempatan melakukan kunjungan dan observasi ke dalam pabrik untuk melihat proses produksi dan rumah sumber, dimana sumber air ditampung  sebelum dikemas. Taman Kehati pun kami kunjungi, pertanian organik, green house paprika.

Danone-AQUA berkomitmen untuk melakukan Preservasi Siklus Air Melalui Inovasi Konservasi yang Terintegrasi, Danone-AQUA percaya bahwa kualitas air memengaruhi kesejahteraan masyarakat dan berkomitmen untuk melakukan yang terbaik untuk melindungi sumber daya air.

Strategi siklus air Danone-AQUA memiliki pendekatan yang berfokus pada strategi dan kemitraan inovatif berbasis empat pilar tata kelola air, yaitu: mendorong efisiensi penggunaan air dalam operasional; melindungi ekosistem; mempromosikan pertanian ramah lingkungan; dan meningkatkan akses terhadap air minum yang aman bagi masyarakat.

Hasil nyata yang telah dicapai melalui upaya berdasarkan empat pilar tersebut adalah:

  1. Danone-AQUA bersama para pihak berkomitmen menjaga 18 daerah aliran sungai di daerah operasinya agar sumber daya airnya lestari;
  2. Mempromosikan pertanian ramah lingkungan untuk menjaga kesehatan tanah dan air di hampir 200 Ha lahan; dan
  3. Meningkatkan akses air bersih kepada165.000 jiwa masyarakat di sekitar pabrik AQUA dan daerah yang membutuhkan seperti di NTT, NTB, Boyolali, dan Sragen. Untuk di Boyolali dan Sragen program dikembangkan melalui skema water credit bersama water.org

Upaya preservasi siklus air ini telah dilakukan oleh Danone-AQUA melalui konservasi inovatif yang terintegrasi dari hulu ke hilir, dengan melibatkan semua pemangku kepentingan yang berada dalam proses tersebut.

Hal ini dilakukan dengan mengintegrasikan konservasi nilai ekosistem dan keanekaragaman hayati ke dalam upaya berkontribusi kepada peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Pakar Hidrologi Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor (IPB), Dr. Nana Mulyana Arifjaya, menyatakan, untuk menjaga kualitas dan kuantitas air seluruh konservasi sumber daya air harus di lakukan secara terintegrasi baik di wilayah hulu, tengah dan hilir dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan.

“Salah satu cara pengelolaan air adalah melalui konservasi. Konservasi air harus dilakukan dengan melibatkan peran serta aktif masyarakat dan sebanyak mungkin  memasukkan air limpasan ke dalam tanah. Hal ini untuk menabung air dan juga mengurangi resiko banjir.  Konservasi air sangat penting dilakukan untuk mewujudkan masyarakat yang makmur,” ujarnya.

Sejalan dengan hal itu, Karyanto Wibowo, Sustainable Development Director, Danone Indonesia menjelaskan bahwa usaha preservasi yang dilakukan Danone-AQUA dalam berbagai program ini merupakan satu kesatuan yang juga melibatkan semua pemangku kepentingan. “Sebagai merek kelahiran Indonesia, selama lebih dari 46 tahun Danone-AQUA selalu berusaha memberikan kebaikan kepada masyarakat dengan menyediakan hidrasi sehat sekaligus memelihara keberlangsungan alam. Hal ini sejalan dengan visi Danone, “One Planet One Health”, dimana kami percaya bahwa kesehatan masyarakat  ditentukan oleh gaya hidup dan lingkungan yang juga sehat. Air yang terjaga keberlanjutannya merupakan salah satu indikator kesehatan bumi. Oleh karena itu, sesuai dengan tema Hari Air Sedunia, kami telah melakukan berbagai upaya konservasi dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan untuk memastikan keberlanjutan siklus air yang dapat memberikan manfaat atau kebaikan bagi sebanyak mungkin orang terutama di sekitar daerah operasional kami.”

 

Salah satu wujud konservasi Danone-AQUA untuk menjaga kualitas dan kuantitas air adalah Konservasi di sekitar lokasi Pabrik AQUA Cianjur, Jawa Barat. Dengan menerapkan pendekatan ‘Hulu-Tengah-Hilir’, Danone-AQUA mengembangkan dua program konservasi Taman Kehati. Wilayah program  berada di dalam area pabrik  yang berada di  Desa Gekbrong, Kecamatan Gekbrong, Kabupaten Cianjur.

Dua Taman Kehati yang luas totalnya mencapai 5 Ha tersebut memiliki koleksi tanaman beragam termasuk tanaman herbal, yang kini juga berfungsi sebagai tempat penelitian, pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi hayati, pendidikan, serta penunjang kegiatan ekowisata. Beberapa tanaman herbal juga diajarkan ke masyarakat sekitar untuk bisa ditanam dan dijual kembali dengan harga tinggi setelah diolah.

Dok: by me

Selain program konservasi, Danone-AQUA juga menjadikan desa tersebut sebagai desa percontohan pertanian ramah lingkungan, bekerja sama dengan Kelompok Tani Gede Lestari Program Ecofarming dan organisasi Himpunan Petani Organik Cianjur (HIPOCI). Program ini dikembangkan sebagai upaya melindungi sumber daya air dari cemaran bahan kimia yang terjadi akibat aktivitas pertanian.  Model ini memastikan praktek budi daya dilakukan dengan benar sesuai dengan kaidah good agriculture practice (GAP) dengan selalu berorientasi pada pasar sehingga mampu memberikan dampak pada peningakatan kesejahteraan masyarakat dan keberlanjutan pertanian ramah lingkungan di Cianjur.

 

“Setelah mendapatkan edukasi dan bantuan untuk memulai pertanian sehat ini, saya menjadi semakin sadar akan kualitas tanaman yang dihasilkan dengan menggunakan pestisida nabati dan nutrisi konvensional, sehingga hasil panen pun menjadi lebih sehat dan segar,” tutur Uden Suherlan, Ketua Kelompok Tani Gede Lestari Program Ecofarming. “Di samping itu, kami juga diajarkan dan difasilitas untuk dapat menggunakan greenhouse yang sangat membantu dalam pemeliharaan tanaman, karena melindungi tanaman dari kondisi lingkungan yang bisa merusak, misalnya curah hujan yang terlalu tinggi yang sering sekali terjadi di sini. Hasil panen menjadi lebih bagus sekaligus kami dapat menjaga keberlanjutan lingkungan,” tambahnya.

Kamipun sempat bertemu Pak Lurah untuk  mendengarkan kemajuan desa Gekbrong, yang kini semakin maju masyarakatnya dan berterimakasih pada  Danone-Aqua..

Berbagai inisiatif yang dilakukan oleh Danone-AQUA tersebut merupakan bagian dari komitmen untuk terus menjaga kualitas sekaligus menjaga keberlajutan lingkungan. Danone-AQUA berkomitmen untuk dapat terus memberikan hidrasi sehat dengan kualitas air mineral pegunungan terbaik melalui tiga cara:

  1. Memilih mata air terbaik dengan 9 kriteria dan 5 tahapan penelitian selama minimal 1 tahun, yang melibatkan para ahli dari berbagai disiplin ilmu meliputi hidrogeologi, geologi, geofisika, geokimia, dan mikrobiologi. Penelitian ini terus dilakukan untuk memastikan kestabilan kualitas, kuantitas, dan kesinambungan sumber daya air AQUA yang  terfiltrasi selama ratusan tahun secara alami.
  2. Menjaga keaslian air seperti di sumbernya dengan tidak memakai bahan kimia pemurni air dan menggunakan sistem integrasi yang tak terputus dengan sumbernya. Sistem ini memiliki 400 parameter kualitas, melalui 19 audit kualitas berbeda dan mendapatkan sertifikasi dari 7 badan independent.
  3. Merawat sumber air dan lingkungan sekitarnya dari hulu hingga ke hilir. Danone-AQUA berkontribusi melindungi ekosistem dengan 3 tahap inisiatif dari daerah serapan hujan sampai ke mata air dan daerah sekelilingnya untuk menjaga kualitas dan kuantitas air dari waktu ke waktu. Bersama 11 LSM, Danone-AQUA melaksanakan lebih dari 15 program pelestarian lingkungan serta pemberdayaan masyarakat sebagai bentuk tanggung jawab bersama.

Danone-AQUA percaya bahwa kesehatan hidrasi harus dimulai dengan kesehatan bumi. Air yang terjaga keberlanjutannya, adalah salah satu indikator kesehatan bumi. Berbagai upaya yang dilakukan Danone-AQUA merupakan langkah untuk mencapai salah satu tujuan keberlanjutan Danone-AQUA: berkontribusi kepada kehidupan bumi yang lebih baik.

Lebih dari 46 tahun Danone-AQUA selalu berusaha memberikan kebaikan kepada masyarakat dengan menyediakan hidrasi sehat sekaligus memelihara
keberlangsungan alam. Hal ini sejalan dengan visi Danone, “One Planet One Health”, dimana kami percaya bahwa kesehatan masyarakat ditentukan oleh gaya hidup dan lingkungan yang juga sehat.

Danone-AQUA percaya bahwa kualitas dan kuantitas air memengaruhi kesejahteraan masyarakat dan berkomitmen untuk melakukan yang terbaik untuk melindungi sumber daya air. Untuk itu, Danone AQUA menjaga siklus alami air dengan tidak mengambil air lebih dari kemampuan untuk
mengembalikannya lagi secara alami. Danone-AQUA juga memastikan kualitas terbaik dengan mengambil air dari akuifer yang terlindungi, yang ditemukan melalui studi hidrogeologis yang menyeluruh.

Dalam perlindungan sumber daya air, Danone-AQUA memiliki pendekatan yang berfokus pada strategi dan kemitraan inovatif berbasis empat pilar tata kelola air, yaitu:

1. Mendorong Efisiensi Penggunaan Air dalam Operasional

Dalam beroperasi, Danone-AQUA berkomitmen memastikan penggunaan air secara bertanggung jawab dengan melakukan berbagai inisiatif pengelolaan air seperti: mendaur ulang air sisa produksi untuk keperluan domestik pabrik, memastikan tidak ada air dari lini produksi yang terbuang, serta terus mengefisienkan pemakaian air untuk keperluan produksi itu sendiri. Konsep produksi yang dijalankan ini merupakan komitmen Danone-AQUA sebagai
industri hijau, yaitu industri yang melaksanakan efisiensi dan efektivitas dalam penggunaan sumber daya secara berkelanjutan.

PAH { Penampung Air Hujan } Dok: by me

2. Melindungi Kesehatan Lingkungan Daerah Aliran Sungai (DAS)

Danone-AQUA berupaya melindungi kesehatan lingkungan DAS di tempat-tempat kami beroperasi, Hal itu dilakukan dengan menciptakan mekanisme keuangan dan tata kelola kolektif yang menyatukan para pemangku kepentingan publik, petani, LSM, industri dan masyarakat sipil dalam satu tujuan bersama: memperkuat keamanan air melalui pengelolaan daerah aliran sungai terpadu.

3. Mempromosikan Pertanian Ramah Lingkungan

Pertanian menggunakan hampir dari 70% ketersediaan air secara global. Selain itu, air yang digunakan pertanian kembali menjadi bagian dari siklus air tanpa terolah, membawa sisa-sisa pupuk dan pestisida. Bekerja sama dengan petani di sekitar pabrik, kami mempromosikan praktik pertanian yang mengonservasi dan menjaga kualitas air.

4. Memperluas Akses Terhadap Air Bersih Melalui Bisnis Sosial

Danone-AQUA secara terus-menerus mengembangkan program untuk meningkatkan akses air bersih, sanitasi dan penyehatan lingkungan bagi warga di sekitar pabrik dan wilayah lain di Indonesia dengan tingkat akses yang masih rendah. Untuk memperluas dampak dan meningkatkan jaminan keberlanjutan program, bersama-sama dengan LSM lokal dan internasional, kami juga menginisiasi model bisnis yang inovatif.

Bagi Danone-AQUA, konservasi bukan hanya menanam pohon. Tapi juga memastikan pohon yang ditanam harus tumbuh, berkembang dan terpelihara.

Lebih dari itu, Danone-AQUA juga berkomitmen untuk mengintegrasikan proses konservasi nilai ekosistem dan keanekaragaman hayati ke dalam upaya
berkontribusi kepada pengentasan kemiskinan, sebagaiman terumuskan dalam tujuan ke-15 SDGs.

Untuk itu konservasi ekosistem yang digagas Danone-AQUA, selalu terintegrasi dengan program-program sustainable livelihood seperti Konservasi Berbasis Daerah Aliran Sungai (DAS) dengan pendekatan ekonomi; serta Pertanian Berkelanjutan. Selain itu, Danone-AQUA juga melakukan inisiatif
pembuatan dan pemeliharaan lubang biopori, embung, instalasi panen air hujan dan sumur resapan. Seluruh program dan inisiasi ini diharapkan berdampak terhadap terjaganya kuantitas serta terlindunginya kualitas sumber daya air.

Konservasi Berbasis Daerah Aliran Sungai (DAS)

Danone-AQUA berkomitmen melindungi sumber daya air demi menjaga keberlanjutan lingkungan sekaligus bisnis. Bersama masyarakat dan pemangku kepentingan, kami menjaga kuantitas dan kualitas air di Daerah Aliran Sungai (DAS) dengan menginisiasi penelitian hidrogeologi,
mengembangkan program konservasi dan mendorong terbentuknya forum pengguna air untuk memastikan keterlibatan seluruh pemangku kepentingan dalam mengelola DAS.

Salah satu bentuk pelaksanaan perlindungan DAS ialah program Taman Keanekaragaman Hayati (Kehati) dan pembuatan Sumur Biopori. Taman Kehati merupakan program pengelolaan, pengembangan, dan pelaksanaan daerah imbuhan air yang dilaksanakan dengan mengajak partisipasi masyarakat.

Sayapun sempat melihat langsung tanaman langka yang ada di Taman Kehati dan belajar membuat biopori , yaitu resapan air yang bisa kita buat di area rumah tinggal kita, dengan membuat lubang dan menggalinya lebih kurang 1 m dan mengisinya dengan air hingga tidak bisa lagi menampung, masukan sekam dan kompos, kemudian tutup, dalam jangka waktu 2 minggu lubang bipori bisa kita gali dan keluarkan untuk dijadikan pupuk.

Kita juga bisa mendownload aplikasi PohonQu di Playstore, yang bisa menghitung berapa jumlah pohon yang seharusnya kita tanam di lingkungan tempat kita tinggal, untuk ikut melestarikan alam ini dan menjaga kelestarian air.

Pada tahun 2018, 5 hektar Taman Kehati di Cianjur  telah memperoleh berbagai pencapaian, diantaranya: menanam 25 jenis tanaman herbal (obat-obatan) pada lahan seluas 200 m2 :

• Menanam 25 jenis tanaman herbal (obat-obatan) pada lahan seluas 200 m2
• Menanam 550 pohon baru dan sulaman tanaman
• 150 meter jalur pedestrian lama telah ditanami tanaman teh-tehan
• Menanami 30% dari luas lahan Taman Kehati zona 2 dengan rumput gajah dan crover crop jenis kacang hias (Arachis pinthoi)
• Membangun 2 unit kolam tampungan air dan 2 unit sumur resapan

Selain itu, Danone-AQUA juga membangun waterpond di Desa Kebon Peuteuy untuk menampung air hujan dan memenuhi kebutuhan domestik warga sekitar. Saat ini di terdapat 500 orang penerima manfaat di lokasi konservasi Danone-AQUA di Cianjur. Sementara itu, secara keseluruhan, di 18 pabrik di Indonesia, Danone-AQUA telah mencapai capaian konservasi sebagai berikut :

• Mengembangkan 18 taman keanekaragaman hayati di sekitar daerah operasional
• Menanam lebih dari 2,5 juta pohon
• Membuat lebih dari 1.250 lubang biopori dan sumur resapan.

Konservasi Berbasis Masyarakat

Bagi Danone-AQUA, Program konservasi yang dilakukan harus terintegrasi dengan target preservasi siklus air, baik kuantitas maupun kualitasnya dengan semakin menyempitnya lahan. Tidak sedikit area yang menurut hasil penelitian hidrogeologi sebagai kawasan tangkapan air, adalah lahan pribadi dan
sudah digunakan untuk keperluan lain. Karenanya Danone-AQUA mengembangkan program Konservasi Berbasis Masyarakat (KOBEM). Diharapkan konservasi tidak hanya berdampak pada preservasi siklus air, namun juga memiliki nilai tambahan sosial-ekonomi.

Pertanian Berkelanjutan

Danone-AQUA bersama kelompok tani di sekitar wilayah operasional masing-masing pabrik menyelenggarakan sistem pertanian terpadu atau Integrated Farming System (IFS) yang berkelanjutan. IFS bersifat partisipatif dengan topik pembelajaran yang beragam, mulai dari proses pembibitan hingga
pemasaran padi organik (beras organik Orisa) dan paprika organik. Melalui inisiatif ini, petani yang terlibat dalam IFS dan sekolah lapang pertanian padi berbagi pengetahuan dan pengalaman dengan rekan-rekannya yang lain.

Sebagai upaya melindungi sumber daya air di daerah Cianjur dari cemaran bahan kimia, Pabrik AQUA Cianjur juga turut mengembangkan praktik pertanian yang ramah lingkungan dengan menjadikan Desa Gekbrong dan Desa Kebonpeutey menjadi desa percontohan pertanian ramah lingkungan berbasis
agrowisata. Selama program ini berjalan telah dibentuk kelompok-kelompok pertanian sehat, peternakan domba, peternakan kelinci, peternakan ayam pelung, perikanan darat, industri rumah tangga dan pengolahan kompos. Program IFS juga telah membentuk kelembagaan Himpunan Wanita
Tani (HWT). Seluruh aktivitas tersebut dilakukan bersama petani yang tergabung dalam Himpunan Petani Organik Cianjur Indonesia (HIPOCI).

Merujuk hasil evaluasi program, terjadi peningkatan luasan lahan terkonversi, petani penerima manfaat dan peningkatan produksi beras dan paprika organik. Pada akhir 2016, seluas 394 ha. lahan terkonversi,; 1.215 petani penerima manfaat; menghasilkan 889 ton produksi beras organik; terjadi
kenaikan rata-rata pendapatan petani setelah melakukan pertanian berkelanjutan sebesar 25%; dan mengalami efisiensi biaya produksi dari pertanian tradisional ke pertanian berkelanjutan sebesar 40%.

Program WASH (Water Access, Sanitation, and Hygiene)

Program WASH yang dimulai sejak 2007 ini merupakan salah satu komitmen terhadap peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Lokasi program berada di wilayah sekitar pabrik (on-site) dan area lain dengan akses air bersih yang terbatas (of-site). Aktivitas utama dari program WASH adalah
berkontribusi pada perbaikan sarana air bersih, Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM), edukasi mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), dan penguatan kelembagaan masyarakat.

Manfaat Program

Hingga saat ini, Program WASH telah memberikan manfaat secara berkelanjutan kepada lebih dari 165.000 jiwa di 20 kabupaten/kota di Indonesia; menghasilkan lebih dari 350 kader PHBS; dan lebih dari 50.000 jiwa penerima manfaat program “Satu Untuk Sepuluh”. Program dilaksanakan dengan melibatkan lebih dari 20 mitra dari kalangan LSM.

• “Satu Untuk Sepuluh”
“Satu untuk Sepuluh” merupakan program WASH yang dilaksanakan bekerja sama dengan water.org. Program ini menyediakan 10 liter air bersih bagi masyarakat untuk setiap pembelian satu liter AQUA berlabel khusus.

Dok: Isttmewa Danone

Jadi sekarang saya semakin yakin dengan Aqua, yang  selain menyediakan air mineral untuk kita konsumsi juga sangat memperhatikan lingkungan sekitar area pabrik dan masyarakat sekitarnya.