Tiba-tiba kepala saya terasa berat, setelah melihat kertas ulangan si kecil. Bagaimana tidak nilai nya sangat jauh di bawah standar.  Seketika saya terdiam dan introspeksi diri, bagian mana yang salah dari pola didik yang saya terapkan dirumah dalam mengawasi si kecil dalam hal belajar.

Tak dapat dipungkiri, perkembangan teknologi di abad 21 membantu banyak orang dalam menyelesaikan pekerjaannya. Salah satu teknologi yang terus dipasarkan adalah gadget. Selain memiliki fungsi utama sebagai alat komunikasi, gadget saat ini didesain menjadi ponsel pintar yang hampir membuat kita terlalu gandrung untuk memilikinya. Kemudahan dalam mengakses informasi, pembayaran, dokumentasi, hiburan, semua ada dalam genggaman kita.

Salah satu tantangan yang sedang dihadapi orang tua kebanyakan adalah mengenalkan gadget pada anak. Tak sedikit, orang tua yang sudah memberikan gadget pada anak di usia sekolah yang masih belia. Selain untuk keperluan komunikasi, pemberian gadget kepada anak juga dikhususkan sebagai hiburan, di mana anak dapat berjejaring melalui sosial media, menonton video online, maupun bermain game online.

Tanpa perhitungan dan pertimbangan yang baik, ternyata penggunaan gadget berlebih juga dapat memberikan dampak yang tidak baik terhadap tumbuh kembang anak. Salah satu contoh kasus yang sangat dekat dengan kita adalah kecanduan anak dalam bermain game. Bahkan baru-baru ini, organisasi kesehatan dunia atau WHO (World Health Organization) mewacanakan bahwa kecanduan bermain game akan diklasifikasikan sebagai salah satu gangguan kesehatan mental.

Sebagai orang tua yang berperan dalam mendidik anak di lingkungan keluarga, tentu kita tidak rela jika anak memiliki gangguan kesehatan mental akibat penggunaan gadget berlebih. Lantas, bagaimana cara yang tepat untuk mengatasi masalah ini?

Belikan gadget di waktu yang tepat

Memberikan gadget di waktu yang tidak tepat dapat berdampak buruk terhadap tumbuh kembang anak. Untuk itu, hal pertama yang harus menjadi pertimbangan orang tua saat memberikan gadget kepada anak adalah soal usia. Orang tua juga dapat memberi tantangan kepada anak untuk menyelesaikan sekolahnya maupun mendapatkan juara di kelas. Jika tantangan itu telah dicapai anak, oang tua dapat memberikan hadiah berupa gadget. Dengan begitu, anak akan terbiasa dalam berjuang untuk mendapatkan barang impiannya.

Pantau penggunaan gadget pada anak

Setelah memberikan gadget, peran orang tua berikutnya adalah memantau dan mengawasi penggunaan gadget pada anak. Apakah digunakan sebagai hal positif, atau justru sebaliknya? Untuk itu, orang tua juga diharuskan memberi pengertian kepada anak terkait waktu penggunaan gadget, norma agama maupun sosial.

Gadget sebagai media belajar
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, bahwa kehadiran gadget sekarang telah didesain untuk memudahkan manusia dalam menyelesaikan pekerjaannya. Sayangnya, masih banyak yang belum memanfaatkan penggunaan gadget dalam media pembelajaran.

Gadget sebagai media belajar anak, mengapa tidak?
Salah satu aplikasi belajar anak usia sekolah dasar yang dapat diunduh dan didapat secara gratis adalah Rumah Juara. Aplikasi belajar yang telah digunakan lebih dari 4.500 guru di seluruh Indonesia ini merupakan satu-satunya aplikasi dan media belajar yang telah sesuai dengan bahan ajar/ kurikulum nasional yang berlaku sekarang, yaitu Kurikulum 2013 (K13).

Aplikasi Rumah Juara didesain menjadi media interaktif yang menyenangkan untuk kegiatan belajar para guru SD, orang tua, dan anak yang sedang duduk di bangku sekolah dasar. Tak hanya itu, di Rumah Juara juga tersedia beberapa game yang telah disesuaikan dengan usia dan kelas anak. Seperti contohnya game “Balon Lambang Bilangan” yang terdapat di kelas 1. Pada game ini, anak akan diajak menghitung bilangan benda. Menarik, ya!

Tak hanya itu. Di Rumah Juara juga tersedia media interaktif berupa materi belajar visual dan audio, bank soal, serta ebook sebagai bahan bacaan anak dan orang tua.Menggunakan gadget sebagai media belajar, mengapa tidak? Rumah Juara pun juga telah tersedia di PlayStore. Jadi, para orang tua dapat dengan mudah memasang aplikasi Rumah Juara di gadget anak secara gratis.

Berapa harganya?
Untuk memasang aplikasi ini, kita tidak dikenakan biaya. Promo bagi para orang tua pun masih berlaku hingga Juni 2018 nanti. Jika promo telah habis, harganya pun masih cukup terjangkau. Bagi yang ingin membeli materi satuan berdasar subtema, kita akan dikenakan biaya Rp5.000,00 (berlaku satu tahun). Sedangkan jika ingin membeli materi paketan, kita dikenakan biaya mulai dari Rp 60.000,00 s.d Rp 80.000,00 (berlaku satu tahun).

Jika saya guru, apa keuntungannya?
Untuk para guru sekolah dasar yang ingin bergabung di Rumah Juara, Anda bisa berkontribusi langsung dengan mengirimkan karya berupa naskah soal dan jawaban, artikel, audio maupun video, juga get follower (mengajak orang lain untuk bergabung). Karya yang masuk kemudian akan dihitung berdasarkan poinnya. Bagi para guru yang berhasil mengumpulkan poin sebanyak 5.000, akan mendapatkan hadiah berupa gadget. Menarik, ya!

Jadi mulai saat ini saya tidak takut lagi anak saya kecanduan gadget,  dengan Rumah Juara jagoan saya bisa belajar dengan cara yang menyenangkan melalui berbagai permainan edukasi nya.

Klik rumahjuara.com atau download di Playstore Rumah  Juara.