Atas kesempatan yang diberikan KOMIK Kompasiana,saya menghadiri Gala Premier Rafathar yang diadakan 5 Agustus 2017 di CGV Blitz Grand Indonesia,Jakarta.

Film ini dibintangi oleh Rafathar Malik Ahmad,Nagita Slavina sebagai Detektif Juli,Rafi Achmad,Babe Cabita,Agus Kuncoro,Verdi Solaiman . Film ini diproduseri oleh Anggi Umbara dan Raffi Ahmad. Film berdurasi ini sekitar 70 menit, dan termasuk dalam genre film keluarga dan komedi.

Film ini skenarionya ditulis oleh Bounty Umbara dan Bene Dion Rajagukguk menceritakan mengenai penculikan bayi super bernama Rafathar. Film ini sekilas seperti Baby Days Out versi Indonesia, namun dikemas secara menarik dan banyak menghadirkan efek visualisasi yang patut diacungi jempol.

Film ini menggambarkan proses penculikan oleh penjahat lucu Jonny Gold dan Popo Palupi,proses penyelidikan penculikan dan proses penangkapan para penjahat yang terlibat didalamnya.

Banyak adegan yang sebenarnya serius dalam cerita ini yang yang digambarkan secara komedi, sehingga penonton akan tertawa dibuatnya.

Banyak istilah istilah dalam film ini seperti offline, youtube, ensamble, accomplish, biotanical weapon,duplicate dan penggunaan Bahasa Inggris dalam berkomunikasi. Film ini juga menggambarkan cara sebuah badan intelegen dalam melakukan penyamaran dan pengintaian.

Film ini dapat diacungkan jempol untuk efek visualisasi yang digunakan dalam penggambaran Rafathar yang super yang memiliki kemampuan telekinetik. Film ini juga menggambarkan mengenai science,kecanggihan teknologi yang dapat menyebabkan sesuatu hal menjadi sebuah solusi atau bencana bagi masyarakat luas.

Film ini juga mengangkat budaya betawi seperti ondel ondel Jakarta, dan menghadirkan visualisasi kecanggihan teknologi teleconference, GPS dan robot.

Akting pemain secara keseluruhan sangat baik dan menguasai semua peran yang diberikan.

Pesan moral dari film ini adalah kita akan merasa kehilangan saat seseorang tersebut sudah tidak bersama kita lagi, seseorang tersebut mungkin selama ini selalu merepotkan kita dalam setiap kehadirannya tapi di balik itu semua selalu akan ada kenangan manis yang terjadi.

Film ini ditunjukan untuk keluarga, namun sebaiknya proses pendampingan sangat dibutuhkan dalam menjelaskan adegan per adegan di dalamnya, karena banyak hal yang kurang pas untuk anak anak di awal film, walaupun pada akhirnya akan ada adegan yang akan menarik perhatian anak anak.

Banyak kata kata dan sikap yang kurang pas dilihat anak anak seperti misalnya menyiram air panas,penggambaran kawasan yang penuh genk, bos yang memiliki temperamen emosional dan mengancam, adegan kekerasan,dan cara membius.

Jika memang akan dibuat sekuelnya, semoga lebih banyak menceritakan mengenai kelucuan dan kehebatan Rafathar, dan meminimalisir konten dan bahasa untuk orang dewasa.

Jangan lupa saksikan tanggal 10 Agustus 2017 di bioskop kesayangan anda.