Apa jadinya jika Preman Pensiun kembali berkumpul?, setelah 3 tahun mereka terpisah dan meninggalkan masa lalunya yang kelam.

Masih lekat di ingatan sosok Kang Bahar yang diperankan oleh Dedi Petet dan Kang Mus yang mendapatkan wasiat untuk meneruskan cita cita Kang Bahar.

Sitkom Preman Pensiun sebelumnya mengisahkan tentang aksi para preman yang mengendalikan pasar dan jalanan di Kota Bandung.

17 Januari 2019 nanti, kita akan reuni manis dengan seluruh Preman Pensiun seperti Kang Mus, Gobang, Murad, Gobang, Dikdik, Cecep, Ujang, Bohim, mang UU, Rendi, atau anak Kang Bahar yaitu Kinanti, Kinasih, Kirani, Imas, Pipit, Safira, Esih dan Emak.

Untuk mengingatkan ingatan kita Preman Pensiun adalah salah satu  sitkom yang sangat hits 3 tahun yang lalu, di salah satu TV swasta Indonesia yang sempat dibuat sampai 3 seri.

Film berdurasi lebih kurang 120 menit karya sutradara dan penulis naskah Preman Pensiun, Aris Nugraha sukses membuat saya tertawa, sedih, dengan alur cerita yang tidak tertebak sampai akhir film.

Hadirnya Preman Pensiun versi layar lebar, akan menjadi pengobat rindu pada kehidupan Muslihat (Epy Kusnandar) dan mantan anak buahnya.

Film ini akan kembali menghadirkan anak buah Kang Bahar yang telah bertobat dan meninggalkan masa lalunya, dengan bisnisnya masing-masing.

Setiap manusia pasti akan memiliki tantangan dalam hidup, mereka berjuang menjalani kerasnya ibukota  dan membuat saya bertanya tanya di awal film akankah mereka kembali ke bisnis yang lama.

Preman Pensiun menceritakan tentang sosok Gobang (Dedi Moch Jamasari) yang kembali ke pasar setelah tiga tahun pulang kampung dengan bisnis lelenya.

Hadirnya Gobang menimbulkan pertanyaan seperti Ujang (M Fajar Hidyatullah), Bohim (Kris Tato) dan Dikdik (Andra Manihot).

Ada ketegangan saat Gobang,melakukan penyelidikan kasus pengeroyokan yang membuat adiknya menjadi janda.

Preman Pensiun akan menceritakan juga ketegangan, keromantisan dan kelucuan keluarga Muslihat , Esih (Vina Ferina), emak dan anak Kang Mus yang beranjak dewasa. Ada juga Kang UU yang lucu , Murad dan Pipit  atau Firmansyah Pitra yang selalu kompak satu paket.

Pipit masih selalu menebarkan senyumannya yang menggoda  dan Kang Murad masih dengan gaya cool, serius dan datar.

Film Preman Pensiun juga ternyata dibuat untuk mengenang Kang Bahar atau Dedi Petet yang banyak menanamkan nilai nilai positif yang tentunya dulu diterapkan di kalangan preman ini.

“SETIAP PERTANYAAN HARUS TERJAWAB DI KAMU, SETIAP PERSOALAN HARUS SELESAI DIKAMU”
-KANG BAHAR

Sosok yang membuat saya tidak berhenti tertawa dan tidak akan bosan menonton Preman Pensiun berkali-kali, selain lantunan angklung dan suling yang khas adalah  kelucuan hubungan Dikdik dan Imas (Soraya Rasyid) yang  overprotektif serta kekompakan Pipit (Ica Naga) dan Murad (Deny Firdaus).

Kehebohan terjadi di Pre Screening Epicentrum XXI 10 Januari 2019, saat saya bertemu Kang Mus memakai celana pendek dan kaos singlet dan membuat kehebohan.

Preman Pensiun yang diproduksi ANP Film dan MNC Pictures Gala Premierenya dilakukan di Jakarta dan Bandung, karena Bandung memiliki latar budaya sunda yang kaya akan nilai sejarah dan lokasi syuting film Preman Pensiun.

Preman Pensiun Premier di Jakarta Dok : @EchiMustika

Kisah di film Preman Pensiun lebih kompleks ceritanya tapi tetap dengan ciri khas versi serial TV. Dikemas dengan komedi dan dialog yang ringan tapi mengena, 4 jempol untuk teknik pengambilan gambarnya.

Film Preman Pensiun ini sangat kocak, jangan takut ga paham jalan ceritanya karena walau saya nggak mengikuti sinetronnya, saya tetap sangat terhibur dan langsung paham dengan ceritanya.

Film Preman Pensiun ini sangat lucu, kita akan ngakak dibuatnya dan bisa ditonton untuk semua umur,  asalkan kita sebagai orang dewasa tetap perlu menjadi pengawas dan memberikan pengertian pada anak dibawah 13 tahun untuk beberapa adegan.

Jangan lupa tonton Preman Pensiun di hari pertama tayang di tanggal 17 Januari 2019 nanti, karena akan banyak kejutan dan pesan-pesan baik di dalamnya.

#PremanPensiun #FilmPremanPensiun

Sutradara
ARIS NUGRAHA

Skenario & Ide Cerita
ARIS NUGRAHA

Produser Eksekutif
TOHA ESSA
DIDI ARDIANSYAH
FERRY ARDIYAN
DEBORAH DEBBY WAGE

Produser
MIFTHA S YAHYA
REGGI DJUNDJUNAN

Produser Kreatif
LUKMAN SARDI

PEMAIN
Epy Kusnandar Sebagai Muslihat
Tya Arifin Sebagai Kinanti
Sindy Lasmana Sebagai Kinasih
Anzanie Kamilah Sebagai Kirani
Soraya Rasyid Sebagai Imas
Deny Firdaus Sebagai Murad
Ica Naga Sebagai Pipit
Dedi Moch Jamasari Sebagai Gobang
Andra Manihot Sebagai Dikdik
Abenk Marco Sebagai Cecep
M Fajar Hidayatullah Sebagai Ujang
Kris Tatoo Sebagai Bohim
Mang UU Sebagai Mang UU
Edoh Nining Yuningsih Sebagai Ceu Edoh
Vina Ferina Sebagai Esih
Safira Maharani Sebagai Safira
Isye Sumarni Sebagai Emak
Sadana Agung Sulistya Sebagai Rendy