Harapan orang tua itu pastinya selalu inginkan yang terbaik untuk anaknya, berharap anaknya di masa depan akan bisa menjalani semua tantangan dengan semua kemampuan yang ia miliki. Berbagai persiapan sejak dini sudah kita lakukan, membekalinya dengan hard skill dan soft skill yang akan berguna nanti.
Di masa depan, tekologi semakin maju, persaingan semakin ketat, anak diharapkan bisa mengikuti perubahan dan kompetensi yang ada, diperlukan anak yang sehat yang akan siap menghadapi tantangan yang ada.
Untuk mempersiapkan sejak dini, orang tua harus mampu mempersiapkan anak memiliki jiwa pemenang untuk mampu beradaptasi & berkompetisi di masa depan. Bekal utama anak adalah imun tubuh yang kuat dan kemampuan kognitif.
Orang tua harus terus mendorong dan memaksimalkan perkembangan kognitif anak, karena akan mempengaruhi anak dalam kehidupannya untuk beradaptasi dan bersaing hingga menjadi anak pemenang yang sehat dan kuat.
Belajar menjadi orang tua itu selalu tidak pernah berhenti, kita harus terus memiliki pola pikir yang menerapkan pendekatan parenting yang selalu berkembang dan berorientasi masa depan dengan memaksimalkan daya tahan tubuh anak dan stimulasi yang tepat.
Orang tua perlu memahami hal-hal penting yang bisa mendukung perkembangan kognitif anak, agar dapat membantu buah hatinya memiliki dan menerapkan 8 kemampuan kognitif yaitu attention, focus, memory, language, psychomotor, logic, reasoning, dan decision. making.
Untuk itu dibutuhkan pemberian asupan makanan bernutrisi untuk memperkuat imunitas, mendukung saluran pencernaan sehat untuk mendorong perkembangan kognitif anak.
8 Winning Skills Interactive Assessment di http://mynutri.club/twl, dirancang untuk membantu orang tua memonitor perkembangan kognitif anak, dan rekomendasi kegiatan untuk memberikan stimulus yang tepat bagi perkembangan kognitifnya.
Danone Specialized Nutrition Indonesia melalui kegiatan Bicara Gizi kali ini membahas mengenai hubungan antara daya tahan tubuh dan stimulasi dengan perkembangan kognitif anak, karena sangat penting diketahui orang tua mengenai pentingnya memaksimalkan daya tahan tubuh dan stimulasi tepat bagi perkembangan kognitif anak.
Perusahaan yang selalu peduli akan tumbuh kembang anak, Danone Specialized Nutrition Indonesia kembali mengadakan kegiatan edukasi bagi para orang tua melalui webinar berjudul ‘#Bicara Gizi’ dengan topik ‘Maksimalkan Perkembangan Kognitif Anak Melalui Daya Tahan Tubuh dan Stimulasi yang Tepat’ (26/08) yang dihadiri oleh Dokter Spesialis Anak dan Konsultan Alergi Imunonlogi, CEO & Founder Personal Growth, Senior Clinical Psychologist, dan Parenting Expert, serta Medical & Scientific Affairs Director Danone Indonesia.
Gómez-Pinilla (2008) berpendapat bahwa perkembangan kognitif anak sangat dipengaruhi oleh saluran pencernaan yang sehat dan imunitas yang optimal melalui intervensi nutrisi yang baik. Jika saluran pencernaan anak bekerja dengan baik, maka daya tahan tubuh atau imunitas anak juga akan baik. Imunitas yang baik memiliki kaitan erat dengan kemampuan kognitif anak, karena anak yang sehat akan aktif bergerak, lebih mudah menanggapi stimulasi dengan aktif dan mampu belajar dengan optimal. Pemberian stimulasi yang tepat perlu dilakukan orang tua untuk mengoptimalkan perkembangan kognitif anaknya.
Ratih Ibrahim, M.M., Psikolog Klinis, Parenting Expert, CEO & Founder Personal Growth menyampaikan bahwa selain nutrisi, anak juga perlu mendapatkan stimulasi yang sesuai agar dapat mendorong perkembangan kognitifnya. Orang tua bisa menggunakan 8 aspek perkembangan kognitif untuk memahami perkembangan kognitif anak yang multidimensi dan kompleks. Kedelapan aspek tersebut yaitu attention, focus, memory, language, psychomotor, logic, reasoning dan decision making. “Untuk itu, penting bagi orang tua untuk memerhatikan secara saksama perkembangan kognitif anak melalui serangkaian tes atau pemeriksaan secara berkala. Dengan memahami hal-hal penting yang dapat mendukung perkembangan kognitif pada anak, orang tua telah membekali anak dengan jiwa pemenang, dan siap menghadapi masa depan yang kompetitif”.
90% perkembangan otak anak terjadi sebelum usia 5 tahun, karena itu 5 tahun pertama itu usia emas untuk belajar, jendela perkembangan anak terbuka lebar, periode sensitif dan kritis, sehingga simulasi menjadi sangat penting.
KOGNITIF
Kognitif adalah proses memperoleh, memahami , dan memproses informasi yang diterima untuk membantu menuntun anak untuk berifikir dan bertindak.
PIAGET’S COGNITIVE DEVELOPMENT THEORY:
- Sensorimotor stage (0-2 tahun) : mulai mengerti dunia sekitar melalui sentuhan, pendengaran dan observasi.
- Preoperational Stage (2-7 tahun) : kemampuan bahasa dan imajinasi bekembang melalui bermain peran, menggambar dan menulis.
- Concrete Operational Stage (7-11 tahun) : Mulai menggunakan pemikiran logika dan penyimpulan.
- Formal Operational Stage (12 tahun keatas) : mulai berfikir abstrak dan memikirkan nilai-nilai moral.
COGNITIVE DEVELOPMENT MILESTONES
Sensorimotor stage (1-2 tahun) :
- Menatap mata orang lain saat diajak bicara atau ingin berinteraksi.
- Mencari sumber suara.
- Mengingat satu instruksi sederhana yang diberikan, misalnya tutup pintu.
- Membalik halaman buku secara mandiri.
- Memilih salah satu makanan yang ingin dimakan, saat dihadapkan pada 2 pilihan.
Preoperational Stage (3-5 tahun)
- Merapikan setiap mainan ke tempatnya masing-masing, dengan batas waktu tertentu.
- Tertarik meniru bentuk dan mewarnai.
- Mengingat gerakan lagu dari yang pernah dilihatnya.
- Berbicara dapat dipahami orang lain.
- Menyendokkan makanan sendiri dan menyuapkannya, meski kadang berceceran.
Preoperational Stage (6-7 tahun)
- Mengingat cara mengikat tali sepatu sendiri.
- Menggunakan baju secara mandiri.
- Mengingat gerakan dari lagu yang pernah dilihat.
- Mulai menulis dan membaca.
- Mulai bisa menjawab pertanyaan sekarang jam berapa.
Concrete Operational Stage (7-11 tahun)
- Memahami bahwa volume air tidak berubah meski dipindahkan ke wadah yang berbeda.
- Mampu melakukan operasi mental yang lebih kompleks misalnya berhitung.
- Memikirkan dan mengerti kebutuhan orang lain, contoh: membawakan selimut saat melihat ibunya kedinginan.
- Muncul rasa tanggung jawab akan barang.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KOGNITIF ANAK:
- Nutrisi : omega-3 fatty acids, vitamin B12, Zinc, zat besi, waspada malnutrisi yaitu kurang atau kelebihan asupan lemak dan karbohidrat tidak mendukung kognitif anak.
- Stimulasi : orang tua berperan besar dalam menstimulasi perkembangan kognitif anak, karena bermanfaat bagi bahasa dan perilaku adaptif, performa akademi sampai usia remaja, kemampuan berhitung.
- Keterlibatan orang tua, mempengaruhi dukungan pada pertumbuhan anak, dan engagement dengan anak, pelatihan makan pada anak. Kondisi kesehatan, termasuk kesehatan mental ( khususnya ibu) berpengaruh sangat penting terhadap perkembangan kognitif anak.
- Interaksi dengan dunia sekitar , anak bisa belajar melalui pengamatan, dan interaksi dengan benda-benda, teman sebaya, dan orang lain. Orang tua berperan sebagai mediator yang memperkenalkan anak dengan lingkungan sekitar.
8 PARAMETER PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK
- Perhatian : Mengarahkan perhatian terhadap satu hal tertentu dan dapat menyelesaikan tugas yang diberikan.
- Fokus : Memusatkan perhatian dan minatnya terhadap satu hal dan dapat menyelesaikan tugas tanpa teralihkan.
- Daya Ingat : Mengingat informasi yang diterima mengenai benda, orang, dan kejadian.
- Kemampuan Berbahasa : Mampu mengekspresikan atau mengkomunikasikan pikiran dan perasaannya, secara lisan maupun tertulis.
- Psikomotor : Bergerak dan mengontrol gerakan tubuhnya. Motorik kasar melibatkan gerakan otot besar (berjalan, berlari) dan motorik halus melibatkan gerakan otot kecil (menulis, mewarnai).
- Logika : Berfikir dengan penilaian yang tepat dan masuk akal, dan bisa mengikuti serangkaian aturan.
- Penalaran : Memahami argumen atau bukti, untuk menilai atau memahami sesuatu.
- Membuat Keputusan : Menentukan keputisan dari antara 2 pilihsn atau lebih atas kemauannya sendiri.
LATIHAN STIMULASI KOGNITIF ANAK:
- Bermain Puzzle : Melatih perhatian, fokus, psikomotor, logika dan penalaran.
- Menyusun balok dan Lego : Melatih perhatian, fokus, psikomotor, logika, penalaran, dan membuat keputusan.
- Stop and Go : Melatih perhatian, fokus, psikomotor, daya ingat, logika dan penalaran.
- Membaca dongeng : Melatih perhatian, fokus, kemampuan berbahasa, logika, penalaran dan membuat keputusan.
- Berbelanja : Melatih perhatian, fokus, daya ingat, logika, penalaran, dan membuat keputusan.
Dokter Spesialis Anak Konsultan Alergi Imunologi, dr. Molly Dumakuri Oktarina, Sp.A(K) mengatakan bahwa “Perkembangan kognitif yang optimal pada anak sangat dipengaruhi oleh sistem imun yang sehat karena sistem imun berperan penting dalam perkembangan otak. Sistem imun yang tidak teregulasi dengan baik akan menyebabkan gangguan perkembangan otak (kognitif dan perilaku) Anak dengan status gizi yang baik dan asupan nutrisi yang seimbang, memiliki mikrobiota saluran cerna yang lebih sehat. Hal ini tentunya dapat meningkatkan daya tahan tubuh anak menjadi lebih kuat serta membantu tubuh menolak zat-zat asing yang masuk ke dalam tubuh, sehingga anak lebih aktif beraktivitas dan bisa menanggapi stimulasi dengan baik. Nutrisi yang baik akan meningkatkan kematangan dan kedewasaan sistem imun. Asupan nutrisi yang diperlukan oleh anak untuk membangun sel-sel
tubuh demi mendorong perkembangan kognitif di antaranya adalah vitamin, mineral, asam amino, asam lemak, fitokimia, prebiotik, dan probiotik.”.
Selain terpenuhinya nutrisi yang cukup, anak juga perlu mendapatkan stimulasi yang tepat sesuai tahapan tumbuh kembangnya.
SISTEM IMUN
dr. Molly Dumakuri Oktarina, Sp.A(K) menjelaskan mengenai sistem imun dan perannya pada perkembangan otak anak, juga mengingatkan akan pentingnya 1000 hari pertama kehidupan anak, yaitu sejak dalam kandungan sampai anak usia 2 tahun.
1000 hari pertama kehidupan, akan berdampak pada pertumbuhan berat dan tinggi badan, pertumbuhan sel-sel otak dan perkembangan sel-sel imun.
Sistem imun = proteksi keseimbangan , yang terbagi menjadi sistem imun alami dan sistem imun didapat, yang berfungsi melawan, mengenali dan sensitivitas (sedang). Imun dipegaruhi oleh faktor genetik, microbiota, lingkungan dan nutrisi.
Sistem imun berperan dalam perkembangan otak (early life programming theory dan gut brain immune theory).
AREA OTAK
Area otak terbagi menjadi area motorik dan sensorik;
- Motorik : intelektual, logika, rasionalisasi, kemampuan bicara, pendengaran, regulasi emosi
- Sensorik : pengecapan, bahasa, pengelihatan, dan keseimbangan
Tahapan perkembangan otak dan sistem imun terjadi hampir bersamaan (Estes ML, et al.Science 2016)
TEORI HUBUNGAN SISTEM IMUN DAN OTAK
1. Early Life Programming Theory (sistem imun berperan langsung dalam perkembangan otak)
Hipokampus adalah lokasi pusat pembelajaran dan memori (kognitif). Di Otak terdapat sel imun, sel neurons dan neuroglial, yang berperan dalam setiap perkembangan sel saraf otak, dan Neuroprotektif.
2. Gut Brain Axis Theory
INTERAKSI SISTEM IMUN, OTAK , DAN USUS
70-80% sel imun terdapat di dalam usus.
- Sel imun Usus : respons imun alami dan perkembangan sistem imun didapat.
- Sel Imun Otak
- Mikrobiota usus : berperan pada maturasi dan fungsi respon imun alami dan didapat, dan dapat mempengaruhi otak dan perilaku.
Gangguan sistem imun yaitu alergi dan infeksi. Penelitian mengenai risiko gangguan perilaku pada infeksi maternal, menunjukan infeksi maternal selama masa kehamilan dapat menyebabkan peningkatan risiko ASD (autism) pada anak.
Disregulasi sistem imun bisa menyebabkan gangguan perkembangan otak (kognitif, memori, dan perilaku). Infeksi maternal, diare dan alergi merupakan gangguan sistem imun yang berhubungan dengan gangguan kognitif dan perilaku pada anak.
Risiko gangguan kognitif pada infeksi anak
- Penelitian yang menunjukan pentingnya stimulasi dini dan nutrisi pada perkembangan anak, dan diare merupakan faktor risiko gangguan perkembangan.
- Penelitian yang menunjukan prevalensi diare yang tinggi berhubungan dengan perkembangan negatif kognitif anak.
Risiko gangguan perilaku pada alergi anak
- Studi yang menunjukan bahwa fenotip alergi pada bayi berhubungan dengan perkembangan perilaku.
- Telaah sistematis yang menunjukan hubungan antara ASD dan AD, anak dengan ASD berisiko lebih tinggi memiliki AD dibanding anak tanpa ASD.
- Telaah sistematis yang menunjukan bukti kuat bahwa ADHD berhubungan dengan penyakit atopi/alergi dan pada individu dengan penyakit alergi memiliki risiko 30-50% lebih tinggi memiliki ADHD dibanding kontrol.
- Telaah sistematis dan meta analisis yang menunjukan bahwa anak dengan ADHD cenderung memiliki asma, rhintis alergi, dermatitis atopi, dan konjungtivis alergi dibanding anak tanpa ADHD.
OPTIMALISASI SISTEM IMUN
Faktor-faktor yang berpengaruh pada perkembangan sistem imun:
- Prenatal development : tobbaco, farm animals, obesity, stress, malnutrition, infection, drug treatment, alcohol
- Perinatal development : cesarean section vs vaginal birth, breast feeding, microbiota, nutrition, farm milk, antibiotics, farm animals.
Lakukan optimaslisasi sistem imun di:
- Masa Kehamilan : menjaga kebersihan diri, mencegah infeksi selama kehamilan, nutrisi lengkap dan seimbang, menghindari stress, menghindari alkohol dan asap rokok.
- Saat melahirkan : pilih melahirkan secara per-vaginam jika tidak ada kontraindikasi medis.
PEMBERIAN NUTRISI
Pemberian nutrisi adalah salah satu faktor penting pada perkembangan sistem imun anak. ASI memberikan perlindungan terhadap infeksi dan alergi, juga akan merangsang pertumbuhan sistem kekebalan tubuh bayi.
Jadi berikan ASI eksklusif 0-6 bulan, lanjutkan dengan MPASI+ASI sampai usia 2 tahun atau sampai ibu dan bayi ingin. Karena ASI memiliki komposisi nutrisi yang lengkap yaitu nutrisi mikro, makro, probiotik, dan oligosakarida (HMOs).
ASI akan memberikan nutrisi lengkap, meningkatkan perkembangan imun, proteksi pathogen, kolonisasi saluran cerna, penyakit saluran cerna berkurang. ASI adalah pilihan nutrisi utama dan terbaik.
Nutrisi yang baik akan meningkatkan kematangan dan kedewasaan sistem kekebalan, yaitu vitamin A, betakaroten, B5, C, D, E, mineral yodium, selenium, seng, asam amino: arginin, glutamin, histidin, Asam lemak: Omega 3 PUFA, Omega-6 PUFA, fitokimia, prebiotik dan probiotik.
Pemberian nutrisi yang lengkap dan seimbang (nutrisi mikro, makro, vitamin, mineral, prebiotik, probiotik,) merupakan salah satu faktor penting pada perkembangan sistem imun.
VAKSINASI
Vaksinasi sebagai faktor penting yang meningkatkan sistem kekebalan pada anak. Hindari penggunaan antibiotik yang tidak rasional.
8 Winning Skills Interactive Assessment
Menjawab kebutuhan orang tua untuk pemantauan perkembangan kemampuan kognitif anak, Danone Specialized Nutrition Indonesia bekerja sama dengan ahli yang memiliki kredibilitas di bidangnya, yaitu Personal Growth untuk mengembangkan 8 Winning Skills Interactive Assessment.
Dengan memanfaatkan teknologi digital, orang tua bisa memonitor milestones perkembangan kognitif anaknya sehingga bisa memaksimalkan tumbuh kembangnya. Danone Specialized Nutrition (SN) Indonesia percaya bahwa setiap anak dilahirkan menjadi pemenang. Peran orang tua adalah membekali anak sejak dini untuk menjadi pemenang dan mendorong anak agar mampu mengasah kemampuan nya untuk menghadapi kehidupan masa depan yang penuh tantangan.
Danone SN Indonesia, perusahaan yang selalu memiliki kepedulian terhadap kesehatan dan kecukupan nutrisi masyarakat di Indonesia, berharap bisa memberikan lebih banyak lagi edukasi khususnya kepada orang tua, sesuai misi perusahaan “membawa Kesehatan kepada sebanyak mungkin orang”.
Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi MKK. – Medical and Scientific Affairs Director Danone Indonesia mengatakan “Berbeda dengan perkembangan fisik (misalnya pertumbuhan berat badan dan tinggi badan) yang pada umumnya lebih mudah diperhatikan, mengamati perkembangan kognitif menjadi tantangan bagi para orang tua karena belum ada indikator/milestones kognitif yang komprehensif, mudah dipahami, dan mudah diakses oleh orang tua.
Kita bisa memanfaatkan perkembangan teknologi dan kemajuan ilmu sains dan kesehatan untuk membantu Mama-mama Indonesia mengoptimalkan perkembangan kognitif anaknya. Kita tidak ingin riset terkini di bidang perkembangan kognitif anak berhenti sampai di ranah akademisi atau peneliti saja, namun kami berupaya supaya hasilnya bisa digunakan secara praktis oleh masyarakat, didukung oleh pesatnya perkembangan dunia digital.Karena itu, Danone Indonesia meluncurkan 8 Winning Skills Interactive Assessment yang telah divalidasi oleh para ahli di bidangnya untuk membantu orang tua memahami perkembangan kognitif anaknya”.
Kita bisa mengakses 8 Winning Skills Interactive Assessment melalui mynutri.club/twl, caranya mudah cukup memilih usia anak, pilih salah satu aspek Winning Skill, nanti akan ada lima pertanyaan tentang anaknya, tujuannya untuk mengukur apakah hasilnya sudah baik atau masih harus ditingkatkan.
Orang tua akan menerima rekomendasi aktivitas apa yang sesuai dengan kemampuan anak kita dan stimulation kit gratis yaitu e-book untuk melatih 8 Winning Skill anak. Alat asesmen interaktif ini diharapkan bisa membantu orang tua mengoptimalkan bekal menyiapkan anak menjadi pemenang di masa depan melalui perkembangan kemampuan kognitifnya.