Saat ini demam berdarah kembali merajalela, hal ini bisa dilihat dengan banyaknya daerah yang terjangkit dan menjadi korban nyamuk Aedes aegypti diantaranya Kota Yogyakarta mencatat sepanjang Januari ada 35 kasus (news.detik.com)
Nah menyikapi hal tersebut 7 Februari 2019, Kementrian Kesehatan mengadakan kegiatan Meet Up Healthies dengan tema DBD Bikin Baper dengan nara sumber dr. Siti Nadia Tarmizi, M. Epid, Direktur P2PTVZ dan dr. GIA Pratama, yang diadakan di Coworking Space, Jakarta.
Kejutan untuk kami yang hadir, karena kedatangan Ibu Menteri Kesehatan Prof. Dr. dr. Nila Djuwita F. Moeloek, Sp.M (K) .
dr. Siti Nadia Tarmizi, M. Epid, Direktur P2PTVZ menjelaskan mengenai banyak hal mengenai Demam Berdarah yang sedang viral 2 bulan kebelakang di tahun 2019. Ternyata DBD ditemukan di Surabaya dan Jakarta pertama kali pada tahun 1968. Penyakit ini disebabkan oleh virus Dengue dan ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti.
Nyamuk DBD
Nyamuk DBD ternyata memiliki 4 tipe, Aedes aegypti dan Aedes albopictus tersebar di seluruh Indonesia , nyamuk ini berwarna hitam dan belang-belang loreng putih di seluruh tubuhnya. Nyamuk ini berkembang biak di tempat penampungan air dan barang-barang yang memiliki air tergenang, diselokan/got atau kolam air yang langsung berhubungan dengan tanah.
Biasanya menggigit pagi dan sore hari , dia juga mampu terbang 100 meter. Nyamuk betina setiap 2 hari sekali menghisap darah manusia, untuk pematangan telur. Virus Dengue berkembang biak dengan membelah diri, < 1 mg , virus sudah ada du kelenjar air liur nyamuk, virus berpindah bersama air liur nyamuk saat nyamuk mengigit manusia.
Virus dengue adalah penyebab demam berdarah berada di dalam kelenjar ludah nyamuk. Ketika nyamuk betina mengisap darah, dia menyuntikkan air liur ke dalam luka gigitan. Di sinilah kemudian berpindah tempat, dari air liur nyamuk ke dalam tubuh kita.
Nyamuk ini mendapat virus setelah dia menggigit korbannya yang sudah terinfeksi virus dengue. Kemudian dia menggigit orang lain dan terjadilah penularan.
Nyamuk aedes yang tidak atau belum terinfeksi, kemudian menggigit manusia yang terinfeksi, di sinilah kemudian Si Nyamuk ikut terinfeksi dan dapat menularkan virus ke manusia lain.
Nyamuk Aedes lebih suka berkembang biak di genangan atau wadah berisi air, biasanya dekat dengan tempat tinggal manusia. Meskipun paling aktif pada siang hari, nyamuk Aedes aegypti akan makan sepanjang hari saat berada di dalam ruangan dan saat cuaca sedang mendung.
Setelah inkubasi virus selama delapan sampai sepuluh hari, nyamuk yang terinfeksi mampu menjadi pembawa virus seumur hidupnya. Dalam darah, virus ini akan mati dengan sendirinya dalam waktu kurang dari 1 minggu.
SIKLUS NYAMUK Aedes aegypti
Telur-Jentik- Kepompong – Nyamuk , dimana bentuk telurnya terlihat panjang-panjang.
- bertelur diair
- 30-150 telur setiap 2-3 hari
- Telur diletakan pada dinding tempat air atau benda yang terapung satu persatu
- Telur bisa bertahan tanpa air selama +- 6 bulan , larva hidup di air
- dari larva menjadi pupa, kemudian menjadi nyamuk dewasa
- mereka dapat menetas jika kondisinya cukup air dan makanan
- Telur-telur ini memerlukan waktu rata-rata 10 hari untuk berkembang biak menjadi nyamuk dewasa.
- Telur Aedes aegypti, ukurannya sangat kecil sekitar satu milimeter, berbentuk lonjong memanjang. Pertama telur tampak putih, tapi dalam beberapa menit berubah jadi hitam mengilap. Di iklim hangat, telur dapat berkembang dalam waktu dua hari, sedangkan di daerah beriklim dingin, dapat memakan waktu hingga seminggu.
- Telur bisa bertahan dalam waktu yang sangat lama, bahkan bisa sampai setahun. Tapi saat terkena air, telur akan segera menetas.
- Di suhu dingin, larva Aedes aegypti dapat bertahan selama berbulan-bulan selama pasokan air memadai.
TEMPAT BERTELUR :
Induk nyamuk Aedes aegypti bertelur secara terpisah, tidak seperti kebanyakan spesies nyamuk lainnya, tidak semua telur diletakkan sekaligus, tetapi bisa tersebar di lebih dari satu tempat dan prosesnya bisa berjam-jam atau berhari-hari.
1. barang apapun berbentuk wadah yang ada di dalam rumah seperti gelas, piring, toples, mangkuk, ember, kaleng, botol, tray dispenser, dll
2. Pot , tray bunga atau tanaman hias. Di bawah pot, biasanya ada tray dan di dalam tray itu biasanya ada air tergenang.
3. hiasan rumah berbentuk wadah yang dapat menampung air.
4. Tanaman. Tanaman yang tumbuh di atas tanah , tanah yang keras berpotensi ada cekungan tempat air menggenang.
5. Tempat cuci piring, tempat cuci tangan, bagian dapur yang basah.
Di luar rumah
1. Sampah
2. Saluran air yang tertutup.
3. Tanaman di halaman dan sekitar rumah serta tanah di sekitarnya.
4. Daun-daun berukuran besar yang jatuh ke tanah, bisa menampung air.
5. Selokan atau got di depan atau sekitar rumah.
MENGAPA MUSIM HUJAN BANYAK NYAMUK DBD
Karena saat musim hujan kondisinya lembab dan suhunya optimal untuk nyamuk, sehingga umur rata-rata nyamuk lebih panjang, hal tersebut membuat penderita DBD meningkat saat musim hujan.
YANG HARUS KITA LAKUKAN
Cegah DBD dengan 3M, memantau jentik rutin , dan laporkan jika ada kejadian demam berdarah di lingkungan kita.
- 3M+ yaitu menguras dan menyikat, menutup tempat penampungan air, dan memanfaatkan atau mendaur ulang barang bekas. Plusnya mencegah gigitan dan nyamuk berkembangbiak.
- memelihara ikan pemakan jentik nyamuk, menggunakan obat anti nyamuk, memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi, gotong royong membersihkan lingkungan, gunakan kelambu saat tidur.
- memeriksa tempat-tempat penampungan air, meletakan pakaian bekas pakai dalam wadah tertutup, menghindari kebiasaan menggantung pakaian di dalam rumah di tempat terbuka, memperbaiki saluran dan talang air yang tidak lancar, memberikan larvasida pada penampungan air yang sulit dikuras.
- menanam tanaman pengusir nyamuk seperti zodia yang mengandung zat linanool dan a-pinene , kecombrang, tapak dara, marygold, kemangi.
10 TANAMAN PENGUSIR NYAMUK
- Bunga Tahi Kotok
- Zodia
- Bunga Krisan
- Bunga Tembelekan
- Bunga Kenanga
- Kemangi
- Kayuputih
- Serai Wangi
- Serai
- Lavender
Untuk kasus massal atau kejadian luar biasa di wilayah tertentu, biasanya akan dilakukan fogging. Namun untuk menghindari demam berdarah ini bentengi diri kita dengan daya tahan tubuh yang baik, lakukan hidup sehat, olahraga, makan bergizi,istirahat yang cukup. Jangan lupa konsumsi buah yang mengandung vitamin C seperti jambu atau jeruk.
Kenali gejala demam berdarah dan segera periksakan diri ke klinik terdekat.
PEMBUATAN LARVITRAP
Kemarin kami yang hadir diajarkan langsung pembuatan larvitrap oleh Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP)
Larvitrap bisa menjadi solusi untuk mencegah nyamuk demam berdarah, yaitu tempat nyamuk untuk bertelur, namun saat menjadi larva dan nyamuk, mereka tidak akan bisa keluar dan akhirnya mati.
Larvitrap bisa kita buat sendiri dirumah dengan bahan bahan yang mudah yaitu botol bekas air mineral 1.5 , fungsinya adalah untuk membunuh bibit-bibit nyamuk berupa larva yang akan menjadi nyamuk besar dan berisiko dalam penyebaran penyakit, dengan alat ini kita bisa memantau, dan mengendalikan populasi nyamuk DBD.
Lavitrap akan membantu menekan perkembangbiakan nyamuk dengan memerangkap larva dan membunuh nyamuk.
Bahan-bahan
Botol air mineral bekas 1 liter
Double tip
Plastik hitam
Gunting
Air
Kain (penyaring seperti kelambu)
Cutter
Cara membuat
1. Siapkan botol bekas, potong di tengah bagian dan belah jadi dua dengan cutter
2. Ambil tutup botol dan lubangi bagian atasnya. Potong penyaring, dan sesuaikan dengan bentuk tutup botol dan tutup kembali;
3. Masukkan bagian atas botol yang sudah dibelah tadi ke dalam separuh bagian botol di bawahnya;
4. Siapkan plastik hitam, ukur dan sesuaikan agar menutupi semua bagian botol agar warnanya hitam. Rekatkan dengan double tip, tutupi semua
5. Masukkan air sampai batas tutup botolnya;
6. Simpan di sudut ruangan yang disukai nyamuk. Biarkan selama 2-7 hari, lakukan pengecekan dan periksa jentik nyamuknya.
Ref :
lifestyle.kompas.com
Baru denger yang namanya larvitrap. Jadi cara kerjanya bagaimana ya? bukannya airnya tetap menyentuh tutup botol, dan tetap bisa membuat nyamuk bertelur?
iya mba, mereka akan bertelur tapi mereka akan mati di dalam karena ga bisa keluar
Anakku nih selalu aku kasih telon anti nyamuk kalau keluar rumah dan didalam rumah, karena serem DBD ini ya mbak. Selain harus rajin membersihkan penampungan air, juga harus menjaga kebersihan rumah.
iya, harus bersih selalu pokoknya