29 September 2018 diperingati setiap tahunnya sebagai Hari Jantung Sedunia, dalam rangka menyambut Hari Jantung Sedunia 2018 Kementrian Kesehatan RI mengadakan Media Briefing dengan tema “My Heart, Your Heart” dengan menghadirkan dr. Bambang Dwi Putra, SpJP dan dr. Cut Putri Arianie, M.H. Kes , Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular yang diadakan di Gedung C Kemenkes RI, Jakarta.
Tema “My Heart, Your Heart”yang ingin mengajak semua orang yang kita cintai untuk berkomitmen untuk menjaga jantung kita. Karena saat ini diatas usia 30 tahun , banyak yang menderita penyakit jantung dan meninggal tiba-tiba.
Menurut data Riskesdas 2013, NTT memiliki jumlah pasien tertinggi yang menderita penyakit jantung. Di usia muda bisa mengidap penyakit ini, dan wanita jumlahnya lebih tinggi menderita penyakit jantung koroner ini.
Peringatan Hari Jantung atau World Heart Day di seluruh dunia bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dunia terhadap pencegahan penyakit jantung, termasuk di Indonesia.
Penyakit Tidak Menular (PTN) merupakan tantangan di pembangunan kesehatan, dimana banyak faktor mempengaruhinya :
- PTN masih menjadi masalah dan jumlahnya semakin meningkat
- Usia produktif dan lanjut semakin meningkat dan rentan dengan PTN
- Masalah gizi buruk/kurang, kurus dan pendek (stunting), kegemukan dan obesitas pada remaja, anak dan dewasa
- Kurang bergerak, konsumsi rendah serat dan tinggi GGL, merokok, alkohol dan stres
FAKTOR RESIKO UTAMA PENYAKIT KARDIOVASKULAR :
- Garam
- Gula
- Lemak
- Rokok
- Aktivitas fisik
Yang bisa mengakibatkan penyakit hipertensi, diabetes, obestitas, dyslipidermia. Penyakit Jantung Koroner merupakan penyebab kematian tertinggi kedua setelah stroke.
FAKTOR RESIKO PJK :
- Merokok
- Kolesterol tinggi, HDL rendah (<400 mg/dl)
- Hipertensi TD> 140/90 mmHg atau dalam pengobatan
- Diabetes melitus
- Usia pria >45 thn, wanita >55 tahun
- adanya riwayat keluarga yang menderita PJK
KENALI TANDA DAN GEJALA SERANGAN DINI PENYAKIT JANTUNG KORONER
Membicarakan penyakit ini, sesaat menjadikan terkenang akan almarhum papa yang sebelumnya harus dipasang ring dan bertunangan dengan jantungnya, sampai pada akhirnya terkena stroke dan kembali pada Sang Pencipta Nya.
Papa yang terkena serangan jantung bukan karena tiba-tiba, tetapi memang disebabkan karena merokok yang sangat kuat sampai pada akhirnya bertobat pada rokok setelah terkena penyakit jantung.
Masih lekat di ingatan saat papa harus bolak balik rumah sakit untuk melakukan pengecekan kesehatan jantungnya, diawali dengan dilakukannya kateter untuk melihat sejauh mana penyumbatannya sampai akhirnya harus dipasang ring pada jantungnya.
Akibat proses pemasangan, papa akhirnya memiliki seperti seleting di dada tengahnya, bekas operasi di lakukan dan satu lagi terlihat bekas sayatan di kaki kanan, karena mengambil urat di kaki untuk membuat saluran baru di jantungnya.
Penyakit Jantung Koroner (PJK) adalah gangguan fungsi jantung akibat menyempitnya pembuluh darah arteri koroner akibat plak menumpuk di bagian dalam dinding pembuluh darah koroner, pembuluh darah yang berfungsi menyuplai oksigen, dan zat makanan ke otot jantung.
Serangan jantung bisa terjadi ketika ada penyumbatan arteri yang menyebabkan kurangnya suplai darah ke jantung. Penyakit ini juga dapat merusak otot jantung.
Aterosklerosis adalah terjadinya proses penumpukan zat lemak, kolesterol, produk limbah dalam sel/darah, kalsium dan fibrin ( bahan pembekuan darah ) yang berada di lapisan pembuluh darah arteri. Penumpukan-penumpukan yang dihasilkan tersebut disebut dengan “plaque/plak”. Proses terjadinya Arteriosclerosis dalam jangka panjang akan menyebabkan penebalan dan pengerasan arteri.
Serangan jantung tidak hanya menyerang laki-laki, tetapi juga wanita karena itu penting bagi kita untuk mengetahui gejalanya dan segera memeriksakan diri ke petugas medis terdekat untuk ditangani segera.
Gejala PJK :
- nyeri dada/ rasa tidak nyaman di dada, dada kiri menjalar ke leher, bahu kiri, tangan kiri, dan punggung
- panas tenggorokan, nyeri lengan kiri atas, hingga ulu hati
- beberapa mengalami mual , muntah, sesak napas , keringat dingin atau pusing melayang bahkan pingsan
- terasa tertekan, diremas-remas, terbakar atau ditusuk
- muncul tiba-tiba dengan intensitas yang mendadak tinggi
Serangan jantung terjadi ketika kebutuhan oksigen pada jantung meningkat, tetapi aliran darah yang masuk tersumbat sumbatan plak. Plak bisa lepas dan menimbulkan gumpalan darah (trombus) yang kemudian menyumbat aliran darah.
PENANGANAN PJK
Dalam penanganan serangan jantung, ada periode emas, yakni dalam waktu 12 jam setelah terjadi serangan, pasien harus sudah mendapat tindakan medis. Idealnya ada door to balloon atau waktu sejak pasien masuk instalasi gawat darurat hingga dipasang balon pada pembuluh darah tak lebih dari 90 menit.
Biasanya pasien akan ditangani mulai dari pemasangan ring , pemberian obat pengencer darah, yang penting kita harus mengetahui gejalanya dan segera membawanya ke rumah sakit terdekat.
CEGAH PJK DENGAN CERDIK DAN PATUH
Upaya pencegahan harus dimulai dari sekarang, diantaranya dengan melakukan gaya hidup sehat, menghindari rokok dan alkohol, makan buah dan sayur yang cukup setiap hari, diet bagi obesitas, olahraga 30 menit per hari, 5 kali seminggu, hindari stress agar kita tetap fit dan bugar. Jangan lupa lakukan medical check up secara rutin, lakukan cek gula darah, cek kolesterol, tinggi badan, berat badan, lingkar pinggang dan perut.
Kurangi penggunaan garam (< 1 sdm sehari) untuk menekan tekanan darah sehingga mengurangi risiko serangan jantung dan stroke, kurangi garam, lemak, gorengan, banyak minum air putih, kurangi minuman manis.
- Cek kesehatan secara berkala
- Enyahkan asap rokok
- Rajin Olahraga
- Diet sehat dengan kalori seimbang
- Istirahat yang cukup
- Kelola stress
Program PATUH dibuat untuk pasien penyakit tidak menular (PTM) agar penyakit tidak semakin parah dan tetap terkontrol kesehatannya. Program ini meliputi:
- Periksa kesehatan secara rutin dan ikuti anjuran dokter
- Atasi penyakit dengan pengobatan yang tepat dan teratur
- Tetap diet sehat dengan gizi seimbang , berat badan yang sehat, yakni indeks massa tubuh tidak lebih dari 25kg/m2 , pola makan yang sehat dan seimbang dengan lebih banyak mengonsumsi sayuran, biji-bijian utuh, dan kurangi konsumsi daging merah, Konsumsi makanan yang mendukung kesehatan jantung seperti Ginkgo Biloba, minyak ikan, biji rami, alpukat, salmon.
- Upayakan beraktivitas fisik yang aman, serta
- Hindari rokok, alkohol dan zat karisogenik lainnya
Mulai saat ini, yuk kita berubah ke gaya hidup yang lebih sehat untuk Jantung yang sehat.
Ref :
health.kompas.com
health.detik.com
Trackbacks/Pingbacks