Indonesia dengan keanekaragamannya, pastinya banyak memiliki komoditas buah, sayur dan sumber daya alam lainnya yang beraneka ragam.
Kali ini kita akan mengenal lebih dekat dengan si cantik Kolang-Kaling, yang ternyata telah menjadi salah satu komoditi ekspor dari Indonesia.
Kolang Kaling
Adalah Makanan dari biji pohon aren, yang biasanya sangat banyak ditemui saat memasuki bulan Ramadhan sebagai salah satu bahan baku pembuatan kolak, es buah, sop buah, manisan dan olahan lainnya.
Kolang Kaling biasa disebut buah atap, buah kaong atau tropical food, buah Lontar, buah Siwalan, cengkaleng (Sunda), beluluk, caruluk.
Buah itu pun harus matang di pohon, agar kolangkalingnya berkualitas baik. Yang berkualitas baik itu bentuknya lonjong sempurna, agingnya tidak terlalu lembut, tapi tidak terlalu keras atau kenyal.
Kandungan Dalam Kolang Kaling
- mineral dan vitamin
- zat yang paling dominan yakni karbohidrat dalam bentuk galaktomanan, yang berfungsi menghambat menempelnya pathogen seperti salmonella, meningkatkan imunitas atau daya tahan tubuh. Bahkan mulai diteliti sebagai anti-aging (anti penuaan) di luar negeri.
- penting serat, kandungan fosfor, zat besi dan kalsium. Fosfor dan kalsium untuk kesehatan gigi serta tulang.
- Serat
Serat kasar yang termasuk pada serat tidak larut. Membantu memperlancar pencernaan dan mempercepat pembuangan racun dari dalam usus. Bisa mencegah konstipasi atau sembelit, mencegah zat yang dapat meningkatkan risiko kanker kolorektal. - Kalsium
Untuk menjaga kesehatan tulang dan memperkuat tulang, misalnya saraf, hati, dan otot. - Fosfor
Memperkuat gigi dan tulang, menghasilkan RNA dan DNA, memperbaiki dan menjaga sel serta jaringan tubuh, menggerakkan otot, menghasilkan energi, dan menyimpannya, membantu tubuh menjaga keteraturan detak jantung manusia. - Zat Besi
Mengalirkan karbondioksida dan oksigen ke seluruh tubuh, serta untuk mengatasi rasa lelah dan anemia yang disebabkan oleh kekurangan zat besi. - Kandungan gelatin yang cukup tinggi untuk membantu menurunkan berat badan, mengatasi ostearthritis, osteoporosis, serta radang sendi.
Dok : alodokter.com
FAKTA KOLANG KALING
- Sumber serat yang rendah kalori dan rendah lemak, sumber serat, membantu cepat kenyang namun tidak ada kalori yang berlebih (sumber nutrisionis Mochamad Aldis Rusliadi SKM via HeatlhDetik).
- Nutrisionis, Leona Victoria Djajadi MND, kolang kaling bisa menjadi alternatif cemilan sehat untuk menurunkan berat badan karena kandungan karbohidratnya hanya 11g/100g.
- Kolang kaling kadar air nya yang sangat tinggi baik untuk melancarkan saluran cerna dan redakan panas dalam.
- Kandungan mineral seperti protasium, iron, kalsium bisa menyegarkan tubuh, serta memperlancar metabolisme tubuh
- Mengandung vitamin A, vitamin B dan vitamin C
Manfaat Kolang Kaling Dok foto : Detikhealth.com
Nutrisionis dari Lagizi, Jansen Ongko, MSc, RD mengatakan kolang-kaling memiliki nutrisi tertentu yang bermanfaat bagi tubuh. Selain tinggi kadar air, kolang-kaling juga tinggi akan kandungan karbohidrat, serat, multivitamin, mineral dan fitonutrisi.
Manfaat untuk kesehatan tubuh, di antaranya:
1. Memperkuat Tulang
Kalsium yang terkandung di dalamnya dapat membantu menjaga kesehatan tulang.
2. Meredakan Radang Sendi
Kandungan zat galaktomanan pada kolang-kaling mampu meredakan radang sendi.
Cukup mengonsumsinya secara rutin, minimal 100 gram kolang kaling setiap hari dengan merebusnya tanpa menggunakan gula atau pewarna.
3. Melancarkan saluran pencernaan
4. Pilihan Makanan Diet
Kolang-kaling kadar gelatin yang cukup tinggi sehingga membantu mempercepat rasa kenyang, mengurangi nafsu makan.
5. Memulihkan Stamina
Kandungan vitamin A, vitamin B, dan vitamin C serta mineral seperti potassium, zat besi, kalsium membuat kolang-kaling bisa memulihkan stamina serta kebugaran badan.
Menurut Dokter Spesialis Gizi Klinik dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, DR. dr. Saptawati Bardosono, SpGK, MSc untuk mendapatkan manfaat dari konsumsi kolang-kaling tanpa menghilangkan nutrisinya, cara pengolahan yang paling baik adalah dengan direbus. Boleh ditambahkan gula, tapi jangan berlebih. (Dok : beritagar.id)
Kandungan Gizi | Jumlah |
---|---|
Energi | 27 kkal |
Protein | 0.4 gram |
Lemak | 0.2 gram |
Karbohidrat | 6 gram |
Serat | 1.6 gram |
Kalsium | 91 mg |
Fosfor | 243 mg |
Zat Besi | 0.5 mg |
Air | 94% |
Dok : Mitalom.com
Proses Pengolahan Kolang Kaling
Untuk membuat kolang-kaling, biasanya membakar buah aren sampai hangus, kemudian diambil bijinya untuk direbus selama beberapa jam. Biji yang sudah direbus, dikupas , dipipihkan, direndam dengan larutan air kapur beberapa hari.
Daerah Penghasil Kolang Kaling
- Tapanuli Selatan
- Sipirok
- Raya, Simalungun
- Cipongkor Bandung Barat
- Tondangow, Tomohon Selatan, Tomohon, Sulawesi Utara
- Langkat, Sumut
-
Kampung Cisongok, Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi
- Kampung Cigintung, Desa Margawati, Kecamatan Garut kota
- Pematang Raya
- Desa Tanjung Sari, Tasikmalaya
- Binjai, Sumatera
- Tarutung, Sidamanik dan Siantar.
- Sidikalang, Parbuluan, Sumbul, Sitinjo dan Silima Pungga-Pungga
Negara Tujuan Ekspor
- Asia
- Eropa
- Belanda
- Amerika Serikat
- Singapura
- Malaysia
- Hongkong
- Arab Saudi
- HongKong
- Philipina
Nah..itu sekilas mengenai Kolang Kaling , sekarang yuk kita lebih dekat dengan Badan Karantina Pertanian Indonesia yang mempunyai peran dalam hal ekspor barang ke luar negeri.
BADAN KARANTINA PERTANIAN (BARANTAN)
FUNGSI
PROSEDUR Ekspor Tumbuhan dan Produk Tumbuhan dari Dalam Wilayah Republik Indonesia
Tujuan Karantina :
Untuk mengatur pengeluaran media pembawa berupa tumbuhan dan produk tumbuhan dari dalam wilayah negara Republik Indonesia serta mencegah keluarnya Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK) dari dalam wilayah negara Republik Indonesia ke luar negeri.
Tindakan karantina terhadap tumbuhan dan produk tumbuhan yang akan diekspor ditujukan untuk memastikan bahwa media pembawa tersebut bebas dari OPTK. Tindakan karantina disesuaikan dengan kebijakan yang diberlakukan di negara tujuan ekspor.
A. Persyaratan Karantina Tumbuhan
- Disertai Phytosanitary Certificate dari negara asal dan/atau negara transit;
- Dimasukkan melalui tempat pemasukan yang telah ditetapkan;
- Dilaporkan dan diserahkan kepada Petugas Karantina di tempat pemasukan untuk keperluan tindakan karantina.
B. Kewajiban Tambahan
- Surat Izin Pengeluaran dari Menteri Pertanian, untuk benih tumbuhan;
- Surat Angkut Tumbuhan dan Satwa Dalam Negeri (SATS-DN), untuk media pembawa yang tergolong tumbuhan dan masuk dalam daftar Apendix Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora (CITES) yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam, Kementerian Kehutanan;
- Sertifikat perlakuan atau Sertifikat Fumigasi (jika dipersyaratkan oleh negara tujuan);.
- Packing declaration (untuk kemasan kayu);
- Cargo manifest/Invoice/Bill of Loading (B/L)/Air way bill (AWB);
Pedoman Sertifikasi Ekspor
Saat kita akan melakukan ekspor ke negara tujuan, perhatikan ketentuannya ya :
- Pedoman Sertifikasi Buah Salak Indonesia ke China
- Pedoman Sertifikasi Duku
- Pedoman Sertifikasi Manggis Tujuan Australia
- Pedoman Sertifikasi Fitosanitari Buah Alpukat
- Pedoman Sertifikasi PKE Tujuan New Zealand
- Pedoman Sertifikasi Barecore
- Sistem Sertifikasi Ekspor Karantina Tumbuhan Petunjuk Operasional Pelaksanaan In-Line Inspection
- Pedoman Sertifikasi Fitosanitari Buah Manggis Tujuan China
- Pedoman Sertifikasi Fitosanitari Buah Alpukat
- Pedoman Sertifikasi Fitosanitari Bunga Krisan Potong
- Kompilasi Pedoman Sertifikasi Fitosanitari Komoditas Indonesia (Barecore, Tembakau, Bunga dan Daun Potong, Buah Nanas Segar, Buah Pisang Segar, Kelapa Kupas, Biji Kopi, Tanaman Hias Daun, Handicraft)
- Pedoman Sertifikasi Pakan Ternak Asal Tumbuhan (PTAT) Tujuan China
BIAYA PENGURUSAN IJIN KARANTINA
Dalam melakukan ekspor, import, dan pengiriman melalui domestik akan membutuhkan peran dari karantina, namun untuk biayanya sendiri kita bisa lho melakukan pengecekannya sendiri di http://karantina.pertanian.go.id/ di bagian simulasi jasa karantina (sesuai PP No 35/2016).
GEBER EKSPOR PRODUK
Pemerintah melalui Badan Karantina Pertanian, Kementerian Pertanian RI telah meluncurkan program Geber Ekspor Produk #PetaniKita, sebuah program gerakan bersama untuk menggenjot dan mengakselerasi berbagai produk pertanian Indonesia agar berdaya saing ekspor.
Program dibuka oleh Banun Harpini, Kepala Badan Karantina Pertanian di acara 141 th Bulan Bakti Karantina Pertanian di Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng, Banten, Kamis, 7 Juni 2018.
Publik diajak untuk menjaga kekayaan sumberdaya pertanian dan juga mendorong agar produk yang dihasikan petani berdaya saing, dan memberikan nilai lebih bagi mereka di depan para eksportir dan stakeholder.
Badan Karantina Pertanian telah meluncurkan 4 produk layanan publik sebagai upaya geber ekspor terhadap produk-produk petani :
- Sistem inline inspection
- Protokol karantina
- Sertifikat elektronik
- Sistem IQFAST
Inline inspection adalah upaya Kementan dalam memenuhi persyaratan phytosanitary negara tujuan ekspor melalui pendampingan dari mulai hulu hingga hilir, seperti pemenuhan Good Agricultural Practice dan Good Handling Practice di tingkat petani.
Protokol Karantina adalah upaya Badan Karantina Pertanian dalam memperjuangkan agar produk-produk pertanian dapat diterima masuk ke negara tujuan dengan persyaratan yang telah disepakati. Hal ini dilakukan kebeberapa tujuan ekspor, diantaranya Tiongkok, Australia, NZ, Ukraina, Timor Leste.
Terkait pengiriman sertifikat electronik karantina, sistem pelayanan permohonan karantina sendiri, Badan Karantina Pertanian telah mengeluarkan inovasi terbaru yaitu IQFAST, sistem yang bisa menampung kebutuhan pengguna jasa berupa waktu layanan yang cepat dan transparansi biaya serta kebutuhan internal untuk pengawasan. Hal ini dilakukan agar proses ekspor berjalan cepat, paperless dan mudah.
Saat ini ada sekitar 24 unit pelaksana teknis (UPT) Badan Karantina Pertanian yang juga melakukan geber ekspor berbagai produk pertanian, yaitu di daerah Entikong, Padang, Cilacap, Palembang, Medan, Aceh, Pekanbaru, Belawan, Pangkalpinang, Surabaya, Tajung Balai Asahan, Jambi, Manado, Tanjungpinang, Banjarmasin, Denpasar, Balikpapan, Samarinda, Parepare, Sumbawa, Karimun, Semarang dan Makassar.
Komoditasnya diantaranya 100 ton cacao liquer tujuan Amerika, 50 ton sayur-mayur ke Jepang, 6,1 ton gula organik ke Rumania, 297 ton kelapa tujuan Tiongkok, 750 babi potong tujuan Singapura dan 145 kg sarang burung walet tujuan Tiongkok. Gaharu 308 kg, mangga 803 kg dan salak 153 kg, cengkeh 100 g, lada biji 100 g, kayu manis 100 g tujuan Saudi Arabi. Selain itu ada anthurium 37.774 batang, gerbera 3.234 batang, lomandra 585.354 box, philodendron 146.696 box, sygonium 11.550 box dan tanaman hias lain 891.600 batang tujuan Australia. Benih tomat 1,65 kg tujuan India, jeruk limau 155 kg tujuan Ceko, reptil 500 ekor tujuan Hongkong dan Amerika, juga sarang burung walet tujuan Thailand dan Tiongkok sebanyak 300 kg dan 87 kg.
Negara tujuan ekspor dengan frekwensi tinggi tahun 2017 dan semester 1 2018 adalah Cina, Amerika Serikat, Jepang, Pakista dan India.
Badan Karantina Pertanian juga terus berupaya mendeteksi dan mencegah masuknya hama penyakit baik hewan maupun tumuhan lewat lalulintas produk pertanian antar pulau dan dari luar negeri.
Badan Karantina Pertanian juga mendorong inovasi layanan di UPT untuk peningkatkan layanan agar pelayanan bisa lebih cepat, akurat dan akuntable.
Melelui kegiatan Geber Ekspor Produk Pertanian, kegiatan bisa terus berlanjut dan memberikan inspirasi dan kepercayaan diri bagi petani Indonesia, bahwa produk pertanian Indonesia mampu bersaing di dunia internasional dan sebagai masyarakat Indonesia kita melakukan Geber dengan menumbuhkan kepercayaan positif pada produk-produk hasil pertanian kita dan menggunakannya, jangan memakai produk import, Cintai Produk Dalam Negeri.
Dengan semakin banyaknya negara tujuan ekspor kolang kaling, semoga petani Indonesia akan semakin bisa meningkatkan taraf kehidupannya. Sebagai bentuk dukungan kita, yuk mulai beli dan konsumsi kolang kaling.
Semoga semakin banyak produk pertanian Indonesia yang berkualitas dan berdaya saing ekspor. Yuk “Geber Ekspor Produk Petani Kita, Indonesia”.
Badan Karantina Pertanian
Jl. Harsono RM No. 3 Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta, 12550
Gedung E Lantai 1, 3, 5, 7
Telp/Fax. (021) 7816481, 7816482, 7816483, 7816484
SMS Center: 0812 12 000 336
Email: humaskarantina@pertanian.go.id
Website: http://karantina.pertanian.go.id
Media Sosial
Facebook: Badan Karantina Pertanian
Twitter: @Barantan_RI
Instagram: @barantan_ri
Ref :
Ir. Banun Harpini, M.Si, Kepala Badan Karantina Pertanian | Kementerian Pertanian RI
//health.detik.com/
travel.kompas.com
beritasatu.com
tribunnews.com
pikiran rakyat.com
sumut.antaranews.com
liputan6.com
arenindonesia.wordpress.com
medanbisnisdaily
Aceh, Dairi, Sidikalang
Manfaat kolang kaling ternyata banyak banget, ya.. Ini salah satu camilan yang aku suka juga.. 🙂
iya