Siapa yang akan menolak jika disuguhi sayur asam, sambal, ikan asin, tahu dan tempe saat makan siang?, sayapun tidak bisa lepas dari tahu dan tempe untuk menu sehari-hari dengan cara selalu mengkreasikan menu tahu dan tempe agar tidak bosan saat dikonsumsi.
Senang sekali karena kemarin dalam rangka menyambut Hari Pangan Dunia 2018 yang diperingati setiap 16 Oktober setiap tahunnya, saya bisa menghadiri Talkshow Nutrisi Untuk Bangsa dengan tema “Kedelai Sebagai Alternatif Pangan Yang Bergizi” dan bertemu langsung dengan Prof. Dr. Made Astawan Guru Besar di Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan Fakultas Teknologi Pertanian IPB , dr. Ida Gunawan, M.S., Sp.GK Dokter Spesialis Gizi Klinik dan Arif Mujahidin, Communication Director Danone Indonesia.
Memperingati Hari Pangan Sedunia 2018 PBB (FAO, The Food and Agriculture Organization ) mengangkat tema ” Our Actions are Our Future, zero hunger 2030 is possible”, kampanye ini bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat Indonesia mengenai permasalahan gizi dan pangan yang merupakan tantangan untuk mencapai Indonesia tanpa kelaparan di 2030.
Penelitian yang dilakukan oleh Prof. Made selain pada bahan tempe dan kandungannya, juga tentang hasil pengembangan dari tempe dan pengolahan lanjutannya seperti ekstrak dan emulsi dari tempe.
Taman Kajoe hari itu disulap menjadi taman yang penuh edukasi mengenai kedelai di setiap sudut nya mulai dari taman depan hingga belakang taman.
KONSUMSI SOYA DI INDONESIA
Soya atau kedelai merupakan salah satu makanan favorit di Indonesia dan telah dikonsumsi selama 1500 tahun di Indonesia, jumlah konsumsi soya di Indonesia mencapai 2.500.000 ton/tahun.
Dengan konsumsi soya 25 gr/hari, bisa mengurangi kadar kolesterol jahat (LDL) dan mengurangi resiko kanker prostat dan payudara.
Ternyata di Indonesia, soya adalah komoditas terpenting setelah padi dan jagung. 90% soya di Indonesia dan digunakan sebagai bahan pangan terutama untuk olahan.
Kedelai bisa menjadi salah satu solusi untuk mengatasi masalah gizi kurang di Indonesia diantaranya kekurangan energi dan protein, anemia zat gizi besi, kekurangan vitamin A dan gangguan akibat kekurangan iodium pada balita, bayi dan anak-anak sekolah.
PERAN SOYA BAGI KESEHATAN TUBUH
- Membuat jantung lebih sehat
Kedelai memiliki lemak jenuh rendah dan kaya serat, dan alternatif pengganti daging merah.
- Membantu melindungi tulang
- Mencegah kanker payudara sejak dini
- Mengurangi resiko kanker prostat
CARA MENIKMATI SOYA
- Minum susu soya
- Diolah menjadi berbagai jenis makanan seperti susu kedelai, tempe, tahu, biskuit, buger tempe, steak tempe, nuget tempe, chifon cake, cupcake tempe.
- Isolat protein kedelai sebagai bahan susu kedelai
KEBAIKAN SOYA
Kedelai adalah makanan yang bergizi, 1 1/2 gelas kedelai mengandung :
- 29% AKG Protein
- 5% AKG zat besi
- 9% AKG vitamin dan mineral
- 21% AKG serat
- 14% AKG kalsium
AKG : Angka Kecukupan Gizi, dihitung berdasarkan kebutuhan nutrisi 2000 kalori/hari.
Kedelai adalah protein nabati dan mengandung 11 asam amino esensial dan susu soya juga bisa membantu pertumbuhan anak.
NILAI GIZI DAN KHASIAT KEDELAI
KEBAIKAN KEDELAI
Kedelai dari berat keringnya mengandung komposisi 40% protein , 22% lemak, 25% karbohidrat, 8% dietary fiber dan 5% abu (mineral), dan juga mengandung isoflavon, sterol, saponin, protease inhibitor, antioksidan, vitamin E dan lecithin.
Manfaat kedelai bagi orang dewasa :
- Protein kedelai : penurun kolesterol, pencegah penyakit jantung, penurunan lemak tubuh, dan perbaikan sekresi insulin.
- Peptida bioaktif : antioksidan, penurun tekanan darah, fagositosis.
- Isoflavon : antioksidan, antikanker, pencegah penyakit jantung , pencegah osteoporosis, penurun rasa sakit dari gejala menopouse.
- Saponin : antikanker, antioksidan, penurun koleksterol, pencegah agregasi platelet, pencegah HIV.
- Fitosterol : antikanker
- Asam fitat : antikanker
- Hemaglutinin : aktivasi sel T (limfosit) untuk kekebalan tubuh
- Antitripsin : antikanker
Kualitas protein kedelai lebih tinggi dibandingkan jagung, beras dan terigu.
RAGAM OLAHAN
Susu, tahu, tempe, tahu, kecap, oncom, tauco, toge, natto, miso, yuba
OLAHAN KREATIF DARI KEDELAI :
Nuget Tempe, Burger Tempe, Soya Cupcake, Susu Kedelai
dr. Ida Gunawan, M.S., Sp.GK Dokter Spesialis Gizi Klinik pun hadir dan berpesan untuk selalu memenuhi kebutuhan nutrisi lengkap seimbang setiap harinya, untuk mencapai tumbuh kembang yang optimal.
Genetik, lingkungan, nutrisi, kesehatan, pola asuh dan stimulasi adalah faktor-faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang optimal. Dan ternyata protein itu sangat diperlukan untuk metabolisme tubuh, pertumbuhan, perkembangan dan mengganti sel-sel yang rusak. Jumlah konsumsi protein hewani dan nabati harus sama perbandingannya dari jenis dan kualitasnya.
Sebaiknya untuk anak 9-13 tahun konsumsi protein 34 gr/hari dan untuk kita yang dewasa adalah 0.8-1 gr/kg BB/hari – 15-20% kalori total.
Protein mengandung asam amino tinggi dan lengkap misalnya daging, unggas, ikan, susu, keju. dr. Ida Gunawan, M.S., Sp.GK Dokter Spesialis Gizi Klinik berpesan tuk selalu mengolah menu anak sesuai selera anak dan bervariasi dan kreatif saat penyajiannya.
Untuk itu sebagai bentuk partisipasi dalam Hari Pangan Sedunia dengan cara mengkonsumi makanan yang lebih sehat dengan mencari alternatif bahan pangan yang bernutrisi. Selain itu ajarkan anak untuk menikmati kedelai dengan menu yang enak sehari-hari, minimal mengandung 1 jenis produk olahan kedelai, jangan lupa tetap makan makanan yang beragam dengan jumlah yang sesuai agar nutrisinya saling melengkapi dan mencukupi kebutuhan hariannya.
Karena kekurangan gizi akibat gangguan gizi saat janin dan usia dini bisa mengakibatkan efek jangka panjang seperti kemampuan kognitif & pendidikan rendah, stunting /pendek, hipertensi, diabetes, obesitas, jantung koroner, stroke dan jangka pendek perkembangan otak terganggu, pertumbuhan terganggu, metabolic programing.
Dok : Captured by me