Ternyata setiap hari sampah dirumah yang dibuang hampir 2 kantong, sepertinya memisahkan sampah plastik dan sampah organik belum berhasil diterapkan di rumah. Terkadang saya berfikir, kemana ya sampah itu dibuang.

08 November 2017, saya berkesempatan menghadiri diskusi mengenai Mewujudkan Jakarta Bersih yang diadakan oleh Pemprov DKI Jakarta dan Unit Pelaksana Kebersihan Badan Air Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta.

Acara yang dimulai pukul 10 pagi menghadirkan nara sumber Ibu Dian Ekowati, dan  Bpk Jungjungan Sihombing.

Sampah yang ada di kali Jakarta kebanyakan adalah sampah rumah tangga, sedangkan kesadaran masyarakat untuk membuang sampah tidak di sungai atau kali masih rendah sehingga hal itu mengakibatkan sampah yang menggunung di kali.

Kali Krukut yang sebelumnya memiliki kedalaman 4 meter, saat ini hanya tersisa semata kaki saja akibat sampah yang ada di kali. Jika kita masih seperti ini, 2020 nanti kita tidak akan memiliki air bersih lagi.

Ternyata ada lho, sampah yang sudah mengendap dan ditangani oleh UPK Badan Air atau yang dikenal dengan  dengan pasukan orange, karena itu jangan memandang sebelah mata terhadap mereka yang telah membantu dalam membersihkan kali/sampah.  Badan Air bertugas untuk menangani sampah diatas permukaan air dan sampah yang ada di bawah.

Sampah di Jakarta, saat ini sudah mencemari aliran kali dan sungai. Untuk wujudkan Jakarta bebas sampah, memerlukan dukungan dari berbagai pihak.

Terlihat dari rekap tonase sampah UPK Badan Air, sampah selalu meningkat setiap bulannya. Sampai dengan bulan September 2017 rata-rata sampah perhari adalah 181.63 ton.

POLA PENANGANAN SAMPAH UPK BADAN AIR

  1. Mengumpulkan sampah dengan alat saringan dan cangkrang.
  2. Menyisir sampah menuju sekatan.
  3. Mengangkat sampah dan air ke darat
  4. Pengawas kebersihan memantau kegiatan PJLP
  5. Sampah diangkat oleh typer kecil dan carry pick up menuju emplasmen
  6. Sampah diangkut oleh typer besar/tronton dari emplasmen menuju TPA Bantar Gebang.

SARANA PENUNJANG KEBERSIHAN BADAN AIR :

Saat ini Badan Air memiliki 109 Unit Alat Berat untuk sarana penunjang kebersihan.

Terdiri dari escavator amphibious mini,kecil, sedang dan besar, spider, long arm, standar 20 ton, Dredger Pontoon, Whell Loader, Kapal Pembersih Gulma, Dredger Multiguna, Tadano Crain, Escavator Conver, Dreger Phonton.

Banyak upaya yang telah pemerintah lakukan kepada warga di daerah Bantaran Kali , yang harus kita dukung diantaranya :

  1. Melakukan operasi tangkap tangan di bantaran kali.
  2. Himbauan tidak membuang sampah di kali saat melaksanakan Gerebek Sampah.
  3. Membagikan karung sampah sebagai sarana tempat membuang sampah di warga di bantaran kali.
  4. Mempublikasikan hasil kegiatan ke media sosial untuk menumbuhkan dan menggugah hati dan mata masyarakat untuk peduli dengan lingkungan sekitar.

Kemarin juga saya berkesempatan melihat langsung Jakarta Smart City yaitu penerapan konsep kota cerdas/pintar yang mengoptimalkan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk mengetahui, memahami dan mengendalikan berbagai sumber daya di dalam kota dengan lebih efisien demi memaksimalkan pelayanan publik, memberikan solusi penyelesaian masalah dan mendukung pembangunan berkelanjutan.

Kita kemarin melihat bagaimana tim Jakarta Smart City bekerja dan layar besar yang berisi informasi kejadian/pengaduan yang ada di jakarta baik itu kemacetan, sampah, dan lainnya.

Yuk kita budayakan buang sampah pada tempatnya, dan kesadaran di masyarakat agar tidak membuah sampah di kali atau sungai agar Jakarta tidak krisis air bersih di tahun 2020.

UPK BADAN AIR

IG : upkbadanair

FACEBOOK : upkbadanairdki

Website : www.upkba.dlh.jakarta.go.id

JAKARTA SMART CITY

Website : smartcity.jakarta.go.id

Twitter : JSCLounge

Facebook dan Youtube : Jakarta Smart City