Banyak anggapan, bahwa seorang ibu di dalam rumah tangganya adalah seorang menteri keuangan. Fungsinya adalah mengatur semua keuangan yang masuk dan keluar, untuk memenuhi kebutuhan rumah selama 1 bulan.
Namun ternyata, menurut Survey Nasional OJK 2016 tingkat literasi keuangan wanita masih rendah yaitu 25% dibandingkan pria.
VISA, OJK, BANK INDONESIA TINGKATKAN LITERASI KEUANGAN IBU MELALUI #IBU BERBAGI BIJAK
Pernahkah Moms saat sedang stalking instagram, melihat sekilas tulisan #IbuBerbagiBijak dengan dominasi warna biru navy. Ternyata ini adalah sebuah kampanye literasi keuangan atau pengenalan mengenai keuangan untuk Ibu yang ada di Indonesia, agar mampu mengelola keuangan rumah tangganya.
Ini adalah kampanye tahun kedua dari VISA, perusahaan teknologi pembayaran global yang pastinya logonya sudah tidak asing jika melihat kartu debit atau kredit di dompet yang selalu kita bawa.
IBU BERBAGI BIJAK
Program ini adalah kolaborasi VISA, OJK dan Bank Indonesia dengan tujuan mengedukasi dan mendorong wanita untuk berbagi pengetahuan seputar literasi keuangan.
Tahun ini pakar Finansial yang terlibat adalah Prita Hapsari Ghozie, SE, MCOM, GCERTFP, CFP , CEO & Cheif Finansial Planner ZAP Finance. Prita Ghozie sapaan akrabnya, mengajarkan wanita Indonesia agar bisa mengelola keuangan dengan bijak dan disetiap workshopnya melibatkan wirausaha perempuan sebagai bintang tamu, yang akan berbagi kisah suksesnya mengelola keuangan.
Melalui kampanye ini, diharapkan setiap wanita bisa juga berbagi pengetahuannya dengan anggota keluarga dan lingkungan mengenai pengelolaan uang dengan bijak.
Program ini telah berjalan sejak bulan Juli sampai September ini, banyak aktivitas online melalui akun instagramnya @ibuberbagibijak, mulai dari tips membuat anggaran, menabung, mengatur pengeluaran dengan bijak, tips mendapatkan penghasilan tambahan dan tips keamanan dalam transaksi non tunai.
Dengan workshop dan kampanye ini , Ibu Indonesia akan paham dan terampil dalam mengelola keuangan untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga demi masa depan Indonesia yang lebih baik.
30 Agustus 2018 kemarin di RPTRA Ciganjur Berseri, sayapun berkesempatan mengikuti workshop Ibu Berbagi Bijak yang menghadirkan Prita Ghozie dan Gladies Rahman (womenpreneur) , bersama Emak-Emak Blogger dan Urban Mama, dan tak ketinggalan HIMPAUDI.
Tema kali ini adalah Bijak Kelola Keuangan , Kunci Keluarga dan Masa Depan Sejahtera. Acara dibuka oleh Adhe Hapsari, Head of Corporate Communication PT. Visa Worldwide Indonesia, sambutan dari Woro Nurnanijah Kasi Kesra Kecamatan Jagakarsa, dan Nurhasanah Ketua HIMPAUDI Kecamatan Jagakarsa.
Banyak hal yang membuat saya terhempas, seperti ungkapan Princes Syahrini atas materi yang disampaikan Prita Ghozie. Banyak sekali perubahan dan perbaikan dalam pengaturan keuangan di rumah.
PERLUNYA PENGELOLAAN KEUANGAN
Tentunya pengelolaan dibutuhkan demi kesejahteraan dan masa depan keluarga yang lebih baik, dan untuk mencapai keuangan ideal ada 3 hal yang harus kita lakukan :
- FINANCIAL CHECK UP
- MENGELOLA ARUS KAS
- MERENCANAKAN KEUANGAN
FINANCIAL CHECK UP
langkah paling awal saat kita ingin mengatur uang serta ingin menentukan tujuan kita. Financial check up ini adala cara kita melihat kondisi keuangan kita saat ini.
Untuk mengukur kesehatan keuangan kita, banyak hal yang harus kita cek ada 4 poin yang membuat saya tertunduk saat mendengarkannya :
- Adakah Hutang?, mulailah mengatur hutang
– Produktifkah pinjaman kita?
hutang produktif harus memberikan Nilai Manfaat, nilai manfaat lebih besar dari nilai cicilan. Hutang juga harus bisa Mendatangkan Penghasilan.
– Cicilan dibawah 30%
- Biaya Hidup < Pemasukan, Buat Anggaran Belanja
– Biaya hidup maksimal 50%
Untuk mengetahui pengeluaran yang tidak penting buatlah catatan dari bon-bon belanja bisa dengan cara mengumpulkan data-data seperti bon belanja.
– Memahami prioritas pengeluaran
- Wajib dan tetap : Cicilan pinjaman, gaji ART.
- Wajib dan nilainya fluktuatif : listrik, pulsa, transportasi, biaya makan.
- Tidak wajib dan tetap : tv kabel, les anak,arisan
- Tidak wajib dan fluktuatif : Hiburan, hadiah, liburan.
Kondisi keuangan akan Tidak Sehat jika kondisi pengeluaran lebih besar daripada penghasilan.
- Membentuk Dana Darurat
Dana Darurat dibutuhkan untuk biaya rumah sakit, atau biaya tidak terduga dalam rumah tangga.
– Besarnya minimal 3x pengeluaran rutin bulanan
– Berbentuk kas ( tabungan, deposito)
– Dibuat terpisah
- Adakah Tabungan
– Tabungan untuk rencana
– Investasi untuk masa depan
PENGELOLAAN ARUS KAS ( Perencanaan Keuangan)
- Assurance (jaminan)
- Present Consumption (konsumsi saat ini)
- Kebutuhan Rutin
- Future Spending, tabung dulu, beli kemudian jika ada suatu keinginan
ALOKASI IDEAL PENGHASILAN BULANAN
Untuk mencapai kata ideal penuhi alokasi keuangan setiap bulannya :
- 5 % Zakat, Infaq, Sedekah
- 10 % Dana Darurat & Asuransi
- 30 % Biaya hidup
- 30 % Cicilan bulanan
- 15 % Investasi
- 10% Gaya Hidup
Prita Ghozie juga memberikan 3 cara untuk menambah penghasilan dalam rumah tangga :
- Bekerja secara aktif (ibu bekerja)
- Menjadi investor
- Menjadi womenpreneur (wirausaha)
TANTANGAN MEMULAI SUATU USAHA
Setiap usaha pasti memiliki tantangan, untuk meminimalisirnya tentukan :
- Apa Usaha nya ? : tanya pada diri sendiri apa hobi atau kesukaan kita, apakah ada pasarnya untuk apa yang akan kita jual, bagaimana jam kerja yang kita sukai?
- Untung Vs Rugi : pisahkan keuangan pribadi dan hasil usaha, miliki catatan arus kas untuk uang masuk dan keluar, ketahui modal investasi Vs biaya.
- Pertimbangan lainnya : lebih baik bermitra atau sendiri, dari mana modalnya?
KEUANGAN RUMAH TANGGA DAN USAHA
- Pisahkan antara keuangan rumah tangga dengan keuangan usaha
- KEUNTUNGAN adalah OMSET USAHA – BIAYA
- Keuntungan usaha akan menjadi dana masuk untuk keuangan rumah tangga.
5 TIPS MENGELOLA KEUANGAN PEBISNIS :
- Memiliki rencana pengeluaran
- NO HUTANG KONSUMTIF
- Tabungan & Investasi
- Dana Darurat
- Asuransi kesehatan & Jiwa
Saya juga banyak mendapatkan inspirasi dari Gladies Rahman (womenpreneur) pemilik dari DAPUR GLADIES dengan brownis panggang yang sudah dikenal banyak orang. Hobinya membuat kue, menulis blog dan memotret menjadikan hobinya menjadi sebuah peluang usaha.
Tips yang akan selalu saya ingat adalah jangan mencampurkan keuangan hasil usaha dan pribadi, disiplin tidak meminjam uang dari hasil usaha, teruslah semangat dan berinovasi dalam menghasilkan sesuatu rasa baru dan mungkin yang bisa dicontoh jika kita berbisnis dalam dunia cake adalah tidak mengurangi pemakaian bahan baku walaupun kenaikan harga terjadi, dan tetap menjaga kualitas rasa.