“Melakukan deteksi dini pada gejala alergi saluran cerna anak sangatlah penting. “hadirnya  Allergy-Tummy Checker akan mempermudah orang tua membedakan gejala gangguan saluran cerna yang disebabkan oleh alergi atau hanya gangguan saluran cerna biasa,” ujar Shiera Maulidya, and Care Manager Danone Indonesia.

Ternyata 6-10 ibu tidak mengetahui gejala alergi pada anak, sedangkan deteksi dini gejala alergi dan kesehatan pencernaan anak sangat penting.

Allergy-Tummy Checker, akan membantu para orang tua mengetahui tata laksana yang diperlukan anak untuk menghindari kondisi pemicu alergi, lengkap mulai dari pemilihan nutrisi untuk anak yang tidak cocok mengonsumsi susu sapi.

Dengan allergy tummy Checker, kita akan bisa cek gejala alergi anak, untuk kendalikan gejala alergi anak, cegah gejala alergi berkepanjangan yang bisa mengganggu pertumbuhan, dan melihat diagnosa gejala alergi dan kondisi pencernaan dan rekomendasi solusi dari dokter anak.

Launching Allergy Tummy Checker  yang baru akan bisa diakses 1 November 2021 di www.bebeclub.co.id adalah merupakan sebagian informasi yang disampaikan di Bincang Gizi kemarin yang membahas  mengenai Gejala Alergi Saluran Cerna VS Gangguan Saluran Cerna Fungsional : Cara Membedakan ya yang disampaikan oleh dr. Frieda Handayani, SpA(K) Dokter Spesialis Anak Konsultan Gastrohepatologi.

Menghadirkan juga mom influencer Binar Tika,  Shiera Maulidya, Care Manager Danone Indonesia, dan Arif Mujahidin, Corporate Communication Director Danone Indonesia.

Coba aku tanya, teman-teman tahu ga :

– istilah dari gangguan cerna fungsional (FUNCTIONAL GASTROINTESTINAL DISORDER atau FGID)?

– Gangguan saluran cerna seperti kolik, gumoh, konstipasi bisa jadi gejala alergi

– Perbedaan gejala klinis gangguan saluran cerna fungsional dan gejala alergi pada saluran cerna?

– Taukah kalau protein susu sapi bisa menjadi penyebab alergi atau alergen?

– Apakah alergi susu sapi bisa disembuhkan?

dr. Frieda Handayani, SpA(K) Dokter Spesialis Anak Konsultan Gastrohepatologi menjelaskan sangat detail mengenai saluran cerna ini.

SALURAN CERNA ANAK

Jika saluran cerna anak sehat, maka tumbuh kembang akan berjalan optimal. Akupun pribadi bingung membedakan antara gejala alergi saluran cerna dan Gangguan cerna. Sedangkan deteksi dini di saluran cerna sangat penting pada anak, aku tidak mau menjadi salah satu ibu yang tidak tahu akan gejala alergi ini.

Danone Indonesia mendukung anak Indonesia dengan kemampuannya masing-masing sehat, tumbuh optimal, menuju Indonesia emas 2045.

GANGGUAN SALURAN CERNA FUNGSIONAL

2 tahun pertama kehidupan seorang anak, adalah masa emas yang bisa terganggu jika ada masalah di saluran cerna. Dampak dari masa emas terganggu misalnya anak sering alami infeksi yang akan mengakibatkan anak kehilangan kesempatan memanfaatkan masa emas nya.

Anak yang terjaga masa emas nya, akan mengalami tumbuh kembang optimal fisik (tinggi dan berat badan), perkembangan kognitif (bahasa, atensi, IQ), perkembangan emosi dan sosial (kontrol emosi, adaptasi perilaku, interaksi sosial).

2 tahun pertama merupakan periode rentan, karena di masa itu anak telah terpapar ribuan bakteri dan zat asing lainnya sedangkan sistem organ tubuhnya belum berkembang atau berfungsi optimal, antibodi belum 100% sehingga anak gampang mengalami gangguan fungsional dan mudah sakit.

Bayi masih rentan alami gangguan di saluran cerna ya, karena saluran cerna bayi masih sangat mudah diserang zat asing.

Diatas 2 tahun sampai usia 7-8  tahun, saluran cerna anak sudah kuat, matang, antibodi sudah baik.

2 jenis gangguan umum terjadi di saluran cerna bayi/anak adalah alergi susu sapi dan Gangguan Saluran Cerna Fungsional (FGID).

FGID

FGID atau gangguan saluran cerna fungsional adalah gejala saluran cerna kronis (terjadi jangka panjang) ataupun berulang, yang tidak dapat dijelaskan penyebabnya baik secara struktur atau biokimia.

Jenis FGID paling umum adalah kolik, gumoh dan konstipasi.

KOLIK INFANTIL

Adalah perilaku bayi berupa menangis, tidak tenang, rewel berulang dalam waktu lama, tanpa alasan jelas dan tidak bisa dicegah. Misalnya anak sakit perut tiba tiba.

Kolik tidak berhubungan dengan BAB, Kolik bisa ringan, berat, bisa berjam jam, terjadi di usia 6 minggu sampai 2 bulan, dan akan berkurang di 3-4 bulan.

Hal ini terjadi belum sempurna ya saluran cerna, sehingga muncul muntah, banyak gas, kolik bukan penyakit tapi gangguan fungsional.

Berat badan anak akan tetap, kurva tetap, pertumbuhan akan tetap on track pada anak, dan kolik akan menghilang setelah 3-4bulan.

GUMOH

Atau regurgitasi adalah dikeluarkannya isi refluks dari kerongkongan ke dalam rongga mulut dan dikeluarkan dari rongga mulut.

Hal ini terjadi karena fungsi motilitas saluran cerna bayi belum berkembang dengan sempurna.

Gumoh tidak bahaya, jika pertumbuhan anak tetap 25 gr/hari diusia < 1 thn.

Gumoh itu sukarela, kerongkongan seperti meludah, anak happy, tidak sakit. Gumoh adalah gerakan, karena saluran cerna bayi belum sempurna. Usia 9-12 bulan akan hilang.

KONSTIPASI

Adalah kesulitan atau jarang buang air besar, setidaknya 2 minggu. Hal ini sering terjadi, 5-30% keluhan saat anak dibawa ke dokter.

Konstipasi fungsional, sebagian dialami anak (belum tentu bahaya). Yang harus diwaspadai adalah Konstipasi akibat kelainan organ atau gangguan organ (berbahaya).

Menurut IDI 2016, prevalensi gangguan saluran cerna fungsional cukup besar, terutama di masa awal kehidupan. Gumoh 30%, 20% kolik infantil, konstipasi fungsional 15%, dan diare fungsional dan diskesia kurang dari 10%.

Penyebab gangguan saluran cerna fungsional itu disebabkan hal kompleks yang saling berinteraksi, seperti faktor biologis, psikososial misal pola asuh orang tua, kebiasaan pemberian mpasi, lingkungan atau budaya.

ALERGI

Alergi adalah suatu reaksi hipersensivitas karena mekanisme imun tertentu, penyebabnya bisa berbagai hal, misalnya susu api, keju, yoghurt, kacang-kacangan, seafood, kedelai, serangga, spora jamur, bulu hewan.

Nah alergi susu sapi paling sering ditemukan, setelah alergi telur pada masa anak-anak usia dini.

Gejala Alergi susu sapi pun bisa muncul dimana saja, kulit (50-70%), saluran nafas (20-30%), sistemik (1-9%) gejala parah, saluran cerna (50-60%), tapi umumnya anak alami 2 jenis gejala ringan-sedang (tidak hanya di 1 lokasi).

Gejala Alergi susu sapi ringan-sedang sering muncul di saluran cerna (50-60%) yaitu kolik, gumoh, Konstipasi, muntah, mual, diare.

Gejala nya sendiri biasanya bisa cepat atau lambat, cepat jika muncul <2jam  setelah minum susu sapi atau lambat jika muncul 2-72 jam setelah minum susu sapi.

Gejala Alergi, bisa terjadi di saluran cerna dan gejala ya MIRIP dengan Gejala gangguan saluran cerna fungsional.

Anak dengan alergi susu sapi SERING MENGALAMI LEBIH DARI 1 GEJALA, di kulit (kemerahan, bengkak mata/bibir), saluran nafas( batuk, bersin, hidung berair), saluran cerna (gumoh, muntah, diare, Konstipasi, anemia, darah di feses), dan kolik (gejala umum).

GEJALA SALURAN CERNA BISA JADI MANIFESTASI ALERGI, kita harus memperhatikan gejala yang muncul, lakukan segera konsultasi ke dokter untuk diagnosis tepat, karena gejala alergi dan FGID bisa mirip.

Jika ALERGI / FGID pada anak tidak tertangani dengan tepat, akan berdampak kurang baik pada  kesehatan anak di masa depan, mengganggu kualitas hidup anak, tumbuh kembang nya. Kita sebagai orang tua pasti akan kuatir jika anak kita tidak sehat, dan kita bisa alami rasa bersalah, depresi, frustrasi, stress, cemas.

Gejala FGID/ALERGI banyak ditemukan pada anak usia dini, gejalanya mirip sehingga akan sulit membedakan nya, dan harus ditangani cepat untuk menjaga kualitas hidup anak dan mendukung tumbuh kembang.

Saat GEJALA TERUS BERLANJUT dan Ada MUNCUL TANDA BAHAYA SEGERA BAWA ANAK KONSUL KE DOKTER

Tanda bahaya yang terlihat itu misalnya adanya gangguan pertumbuhan (berat badan, tinggi badan tidak sesuai usia), muntah darah, masalah makan terganggu, gangguan pada organ.

Yuk Segera KONSUL dokter saat gejala berlanjut dan terlihat tanda bahaya. Jangan lupa tuk memahami perbedaan antara gejala FGID dan alergi di saluran cerna anak.

Dok: semua SS by me