Sabtu 9 September 2017, saya berkesempatan mengikuti event ke dua dari Kelompok Emak-Emak Blogger. Kali ini KEB Gathering dengan tema “Smart Mom, Protect Your Family’s Smile” menggandeng Asuransi Sinarmas MSIGLife, untuk membahas Bullying pada anak. Selain itu ada financial advisor yang khusus dihadirkan untuk memberikan konsultasi financial check up secara gratis.
Bertempat di JSC Hive Coworking Space, Kuningan, 50 Emak-Emak kece sudah hadir sejak pukul 9.30. Ternyata tempatnya benar-benar nyaman ya.
Hadir dalam talkshow kali ini, CEO/Founder dari Jouska Finansial yaitu Aakar Abyasa Fidzuno dan Vera Itabiliana S.Psi Pakar Psikologi Anak dan Remaja.
Aakar Abyasa dalam talkshow kali ini banyak menyentil saya sebagai seorang menteri keuangan di rumah sendiri. Banyak juga istilah yang awam yang belum pernah saya dengar.
Diantaranya adalah perubahan gaya hidup dan pola keuangan saat kita naik jabatan atau mengalami kenaikan gaji, terkadang hal tersebut menjadikan saya pribadi membeli keperluan rumah dengan harga yang lebih tinggi atau berpindah merk, misalnya sebelumnya saya menggunakan keju merk A, setelah penghasilan meningkat saya beralih ke keju merk B dengan alasan memperbaiki nutrisi keluarga.
Sedangkan seharusnya, pengeluaran tersebut harus diperhatikan agar tidak boros, dan konsumtif karena pastinya keinginan itu tidak akan pernah habis. Hal tersebut dapat diistilahkan dengan MIDDLE TRAP INCOME.
Cara untuk keluarnya adalah berhenti melakukan itu dan mulai merubah kebiasaan tersebut agar tidak terjadi pemborosan terus menerus untuk hal yang tidak penting.
Lakukan cek keuangan dengan cara cek keuangan saat ini seperti gaji,hutang,income, cicilan, kartu kredit dan yang lain lain yang rutin dibayarkan perbulannya.
Lakukan penakaran resiko yang akan kita hadapi saat mengambil suatu pinjaman tertentu. Dan jangan lupa setting tujuan keuangan kita, agar kita bisa mengatur keuangan dengan baik dan benar.
Mas Aakar menyarankan untuk memiliki Asuransi Kesehatan sebelum kita memiliki investasi yang lain, jadi saat penghasilan naik, tingkatkan nilai untuk Askes yang kita pergunakan dan sebaiknya gunakan ahli waris atas nama Istri, tuk menghindari jika suami pergi mendahului kita, maka keluarga yang ditinggalkan masih dapat menggunakan klaim Askes tersebut.
Saat yang ditunggu pun tiba, pemaparan dari Mba Vera mengenai Bullying.
Bullying memiliki ciri menyakiti, disengaja, berulang kali , ada kekuatan yang tidak seimbang yaitu yang kuat dan yang lemah.
Bullying adalah menggunakan pengaruh/kekuatan superior untuk mengintimidasi orang lain agar melakukan/memberikan apa yang dia inginkan.
Bullying adalah perilaku agresif yang dilakukan secara sengaja , melibatkan kekuatan yang tidak seimbang, berulang kali atau berpotensi untuk berulang.
Dalam Bullying ada pihak yang kuat dan pihak yang lemah.
Bullying bukan sekedar verbal (kata-kata yang bisa membuat seseorang tertekan) misalnya mengejek, menghina, mencela, pernyataan yang tidak benar yang tujuannya adalah merendahkan harga diri korban bullying , bisa juga nonverbal, misalnya fisik seperti memukul, menendang, mencekik dan yang lainnya yang bersifat kekerasan .
Bisa juga Bully dilakukan secara pertemanan (relasional) seperti mengabaikan, dikucilkan, dihindari teman sekelasnya ataupun seperti lirikan mata sinis, tawa mengejek yang tujuannya adalah merendahkan korbannya. Hal ini bisa menyebabkan korban menjadi depresi.
Cyber Bullying atau membully secara elektronik yaitu menggunakan media sosial , seperti kata-kata kasar, melalui sms, chat facebook , instagram, twitter dan yang lainnya.
Akibat seseorang mengalami bullying yaitu diantaranya berhenti sekolah, menyakiti diri sendiri, tidak percaya diri bahkan ada yang sampai bunuh diri.
Yang terlibat dalam Bullying :
- Pelaku
- Korban
- Saksi
Anak yang beresiko menjadi korban Bully :
- Anak baru
- Paling kecil/muda
- Terlihat berbeda dari yang lainnya
- Pengikut
- Pemalu/sulit bersosialisasi
- Kurang mampu
- Dianggap mengganggu
- Berada di tempat dan waktu yang salah
KORBAN
Yang menjadi korban biasanya mengalami :
- Takut
- Takut disalahkan
- Takut diminta untuk menyelesaikan sendiri oleh orang tua
- Yakin tidak ada yang bisa menolong
- Tidak sadar menjadi korban
Tanda Menjadi Korban
- Ada luka/barang rusak/ hilang tanpa alasan jelas
- Pola makan dan tidur berubah drastis
- Enggan ke sekolah, nilai turun, kehilangan minta belajar
- Punya sedikit teman atau tidak ada sama sekali
- Mudah emosional, agresif, tertekan, murung
Saat Anak Menjadi Korban Bully :
- Dengarkan anak
- Sadari emosi sendiri
- Fokus pada emosinya, bukan emosi orang tua
- Apresiasi dan tunjukan kita memahami perasaannya
- Hindari menyalahkan/meremehkan
- Buat anak merasa dicintai dan dihargai di rumah
- Fokus pada bagaimana kita dan Sekolah bekerja sama untuk menghentikan Bullying
Cara Membantu Anak Mengindari Bullying :
- Diskusi dengan anak mengenai apa yang dapat dia lakukan untuk hentikan/ hindari bullying
- Mengajarkan anak bagaimana mempertahankan diri
- Latihan di rumah (anak dengan orang tua mengenai proteksi saat dibully)
- Tingkatkan rasa percaya diri anak
- Membiasakan sikap asertif di rumah (mampu berkomunikasi secara efektif, menyuarakan pendapat dengan tetap menghormati dan menghargai orang lain)
Penyebab Anak Menjadi Pelaku :
- Sering bersikap kasar
- Sulit mengontrol amarah
- Manipulatif
- Cepat menyalahkan orang lain
- Tidak mau bertanggungjawab atas perbuatannya
- Merasa harus menjadi yang terbaik/menangdalam segala hal
- Mencari perhatian berlebihan
Jika Anak Saya Pelaku
Maka yang harus orang tua lakukan adalah :
- Berusaha tetap obyektif
- Fokus pada fakta dari berbagai pihak
- Anggap serius
- Meminta anak meminta maaf pada korban
- Ambil tindakan korektif
- Perhatikan, apakah anak korban bullying di rumah
Bantu Anak Berubah
Mulai dari rumah, bantulah anak untuk memperbaikinya :
- Terapkan disiplin positif di rumah
- Lebih banyak waktu bersama
- Awasi pergaulan anak
- Kenali dan kembangkan kelebihan anak
- Hargai kemajuan anak walaupun kecil
- Kurangi acara/games yang mengandung kekerasan
- Berikan contoh bagaimana mengendalikan emosi
Bagaimana Jika Anak Menjadi SAKSI
- Diskusikan mengenai dampak bullying
- Bantu anak menyadari tanggungjawab dan perannya untuk hentikan bullying
- Diskusikan apa yang bisa dilakukan anak untuk membantu
Proteksi Terhadap Bullying
Semuanya dimulai dari rumah
- Manajemen Emosi
- Empati
- Penyelesaian Konflik
- Sikap asertif
- Bangun pertemanan
- Penerapan pola asuh
Acara diakhiri dengan foto bersama, thank you Kelompok Emak Blogger.