Jika mendengar Kanker Serviks, saya selalu ketakutan dan sampai saat ini belum berani melakukan tes nya. Namun talkshow kemarin membuka pikiran saya akan pentingnya melakukan tes Kanker Serviks dan vaksinnya untuk melakukannnya sedini mungkin.

Sabtu, 17 Februari 2018 kemarin saya berkesempatan mengikuti talkshow kolaborasi antara Indonesia Cegah Kanker Serviks, Bracelet of HOPE dan  Senayan City dalam kegiatan pengenalan kepada perempuan Indonesia tentang bahaya dan pentingnya Pencegahan  Kanker Serviks di usia produktif.

Talk Show ini dalam rangka Hari Kanker Sedunia dan masih menjadi bagian dari kampanye publik #CegahKankerServiks, KICKS bekerja sama dengan Yayasan Dunia Kasih Harapan “Bracelet of HOPE” saat ini membuka pop-up booth Gelang Harapan Kanker Serviks sepanjang bulan Februari yang berlokasi di Senayan City, letaknya di dekat Main Atrium.

Kanker serviks saat ini masih menjadi sesuatu yang menakutkan bagi perempuan. Data GLOBOCAN 2012 menunjukan bahwa lebih dari satu perempuan meninggal setiap jamnya karena kanker serviks dan dilaporkan bahwa terdapat 58 kasus baru setiap harinya. Fakta ini juga menunjukan bahwa kanker serviks masih merupakan salah satu kanker pembunuh paling tinggi di Indonesia. Hal ini terjadi akibat kurangnya edukasi dan pengetahuan mengenai kanker serviks  yang menyebabkan masih tingginya angka penderita satu-satunya kanker yang bisa dicegah ini.

Hadir sebagai nara sumber, dr. Adriansjah Dara, SpOG, MKes., ObGyn SpecialistSiloam Hospital Semanggi menjelaskan bahwa, “Kanker serviks bukan karena faktor keturunan, tetapi penyebab utamanya adalah Human Papillomavirus (HPV). Oleh sebab itu, kanker serviks seharusnya bisa dicegah dengan dua cara, yang pertama dengan pencegahan primer melalui vaksinasi HPV dan edukasi kesehatan, serta pencegahan sekunder melalui skrining rutin (Pap Smear, Tes IVA, Tes HPV DNA).

Kanker Serviks

Kanker serviks adalah kanker yang muncul pada leher rahim wanita. Leher rahim sendiri berfungsi sebagai pintu masuk menuju rahim dari vagina. Semua wanita dari berbagai usia berisiko menderita kanker serviks. Tapi, penyakit ini cenderung memengaruhi wanita yang aktif secara seksual.

Pada tahap awal, kanker serviks biasanya tidak memiliki gejala. Gejala kanker serviks yang paling umum adalah pendarahan pada vagina yang terjadi setelah berhubungan seks, di luar masa menstruasi, atau setelah menopause.

Menurut WHO, dua buah tindakan yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya kanker serviks, yaitu tindakan pencegahan primer (utama) dengan pemberian vaksin HPV dan tindakan pencegahan sekunder melalui deteksi dini dengan melakukan tes Pap atau Pap Smear, IVA, HPV DNA Test.

Kanker serviks disebabkan oleh human papillomavirus atau HPV. HPV adalah kumpulan jenis virus yang menyebabkan kutil di tangan, kaki, dan alat kelamin. HPV  ditularkan melalui hubungan seks.

Vaksin HPV dapat melindungi dari HPV tipe 6,11,16,18. HPV tipe 16 dan 18 adalah  penyebab 70% kanker serviks di seluruh dunia. HPV tipe 6 dan 11 menyebabkan kutil kelamin (genital warts). Vaksinasi HPV membuat tubuh membentuk antibodi terhadap virus HPV sehingga virus yang masuk akan mati dan tidak sampai menimbulkan kanker serviks serta kutil kelamin.

Vaksin HPV bisa diberikan kepada anak-anak laki dan perempuan mulai usia 9 tahun- 55 tahun (wanita).

Vaksin HPV adalah vaksin inaktif (berisi protein serupa struktur cangkang virus HPV yang tidak mengandung DNA virus). Vaksin ini sangat aman dan tidak mungkin menginfeksi manusia. Setelah disuntikkan, vaksin HPV akan merangsang pembentukan respon imun di dalam tubuh, sehingga menciptakan perlindungan terhadap kanker serviks.

Jadwal pemberian  vaksin  HPV, dilakukan pada bulan ke 0, 1 atau 2 dan di bulan ke 6.

Vaksin HPV tidak dianjurkan untuk diberikan kepada perempuan yang sedang hamil.

Waktu yang ideal untuk pemberian vaksinasi

Pemberian vaksin HPV sebaiknya diberikan segera kepada perempuan berusia 9 – 45 tahun. Ataum saat berusia 9 – 13 tahun dinilai paling efektif meskipun belum melakukan hubungan seksual, karena tubuh memberikan proteksi respon imun yang lebih baik. Untuk perempuan berusia 13 – 45 tahun, vaksinasi masih tetap direkomendasikan.

Dua jenis virus HPV yang paling berbahaya, yaitu HPV 16 dan HPV 18. Banyak wanita tidak menyadari telah terinfeksi, karena HPV jenis ini tidak menimbulkan gejala. Untuk mencegah infeksi HPV adalah Vaksinasi HPV  yaitu  vaksin bivalen untuk HPV 16 dan 18.

Gejala kanker serviks bisa ditandai dengan ciri-ciri berikut ini.

  • Perdarahan yang tidak wajar dari vagina. Misalnya perdarahan padahal Anda tidak sedang haid, menstruasi yang lebih panjang, perdarahan setelah atau saat berhubungan seks, setelah menopause, setelah buang air besar, atau setelah pemeriksaan panggul.
  • Siklus menstruasi jadi tidak teratur.
  • Nyeri pada panggul (di perut bagian bawah).
  • Nyeri saat berhubungan seks atau berhubungan seks.
  • Nyeri di pinggang (punggung bawah) atau kaki.
  • Badan lemas dan mudah lelah.
  • Berat badan menurun padahal tidak sedang diet.
  • Kehilangan nafsu makan.
  • Cairan vagina yang tidak normal, seperti berbau menyengat atau disertai darah.
  • Salah satu kaki membengkak.

Untuk deteksi dini, kita sebaiknya melakukan Screening untuk kanker serviks(pap smear). Pap smear berguna untuk mendeteksi jika ada sel-sel abnormal yang berpotensi berubah menjadi sel kanker. Saat melakukan pap smear, sampel sel diambil dari leher rahim dan diperiksa di bawah mikroskop.

Disarankan pada wanita yang aktif secara seksual usia 25-49 tahun diperiksa setiap tiga tahun sekali. Sedangkan wanita usia 50-64 tahun diperiksa setiap lima tahun sekali.

Sangat dibutuhkan edukasi yang  terus-menerus kepada masyarakat luas, terutama perempuan Indonesia mengenai  pentingnya langkah pencegahan ini. Gerakan-gerakan seperti yang dilakukan oleh KICKS dan Bracelet of HOPE ini untuk memastikan masyarakat lebih peduli dengan masalah ini dan akan lebih termotivasi dan tergerak untuk segera melakukan tindakan nyata dalam melindungi dirinya, karena bagaimanapun mencegah lebih baik daripada mengobati.”

Waktu melakukan Tes Pap

Tes Pap disarankan sekali jika kita sudah pernah berhubungan seksual, baik yang masih aktif ataupun tidak.

Tes pap dapat dilakukan kapan saja, kecuali pada saat haid atau dilarang atas petunjuk dokter. Waktu terbaik untuk tes Pap adalah antara 10 – 20 hari setelah hari pertama menstruasi, dan sebaiknya tidak menggunakan douche atau pembersih vagina 1 – 2 hari sebelum pemeriksaan.

Hadir dalam Talk Show ini  Wulan Guritno, Duta Cegah Kanker Serviks yang juga merupakan artis, selebriti dan Co-Founder Bracelet of HOPE yang mengatakan, “Talk Show ini adalah salah satu dari rangkaian kegiatan kami selama pop-up booth Gelang Harapan Kanker Serviks di Senayan City berlangsung. Harapannya peserta yang hadir  dapat teredukasi mengenai bahaya serta pencegahan kanker serviks, dan juga mereka termotivasi untuk segera melakukan tindakan pencegahan dan menyebarkan informasi yang didapat hari ini ke orang terdekat dan masyarakat di lingkungannya.

GELANG HOPE

Gelang Harapan Kanker Serviks merupakan kolaborasi antara KICKS dengan Bracelet of HOPE , diluncurkan pada bulan Desember 2017 lalu, tujuannya adalah untuk mengajak masyarakat secara aktif berpartisipasi dalam gerakan pencegahan kanker serviks.

Edisi Gelang Harapan #CegahKankerServiks ini merupakan produksi khusus, karena terbuat dari kain jumputan oleh rumah produksi Ghea Panggabean dengan warna hijau turqoise, yaitu warna resmi gerakan kanker serviks di seluruh dunia, dan dibuat langsung oleh tangan-tangan 20 ibu pengrajin binaan Bracelet of HOPE.

Gelang Harapan Kanker Serviks ini merupakan persembahan yang diharapkan dapat meningkatkan kepedulian serta kesadaran masyarakat umum, khususnya perempuan akan kondisi kanker serviks di Indonesia yang semakin mengkhawatirkan,” ujar Wulan.

Jaclyn  Halim, Leasing & Mkt. Comm GM Senayan City mengatakan, “Saat ini Isu kanker serviks terus menjadi perhatian yang mengkhawatirkan bagi generasi perempuan Indonesia. Dan ini menjadi komitmen kami untuk memberikan serta menghadirkan sebuah program yang bermanfaat bagi masyarakat maupun pengunjung setia Senayan City, seperti edukasi kanker serviks.

Dengan kolaborasi bersama KICKS dan Bracelet of HOPE ini , akan menjadi suatu penggerak serta pengingat akan pentingnya menjaga dan melindungi baik diri maupun keluarga yang kita sayangi.

Gelang Harapan Kanker Serviks bisa  diperoleh dengan donasi sebesar Rp150.000, tersedia juga Gelang KICK Rp. 100.000,- dan seluruh hasil donasi yang didapatkan akan didedikasikan untuk kegiatan-kegiatan sosial terkait edukasi kanker serviks yang dilakukan oleh KICKS dan Bracelet of HOPE.

Selain itu Gelang harapan Kanker Serviks dapat dipesan melalui Whatsapp ke 08980306980 atau di situs resmi Bracelet ot HOPE www.gelangharapan.com dan sampai 25 Februari 2018, Gelang Harapan Kanker Serviks dapat diperoleh di pop-up boothSenayan City level 1.

Dalam acara ini, hadir juga Syifa Hadju dan Hannah Al Rasyid yang merupakan Duta Cegah Kanker Serviks yang bergabung sejak Desember 2017 untuk memberikan dukungannya terhadap edukasi pencegahan kanker serviks di Indonesia.

Hannah mengungkapkan, “Sebagai perempuan yang aktif dengan berbagai kegiatan maupun aktivitas sehari-hari lainnya, saya menyadari bahwa kita bertanggung jawab terhadap kesehatan diri kita sendiri. Dan menyadari bahwa kanker serviks merupakan salah satu ancaman terbesar bagi perempuan untuk melakukan apa yang mereka ingin lakukan.”

Dalam memberikan dukungannya, Syifa dan Hannah kemarin mendapatkan vaksinasi HPV yang langsung diberikan oleh YKI DKI untuk menunjukan pencegahan primer sebagai salah satu solusi terbaik dalam mencegah kanker serviks.

Hannah berpesan kepada seluruh perempuan Indonesia untuk melakukan deteksi dini dan langkah preventif dalam mencegah kanker serviks juga meningkatkan kepedulian di sekitar kita.

Media Sosial :

Twitter : @KICKSCegahKankerServiks

Facebook : @IDKankerServiks

Instagram : @cegahkankerserviks.org , @gelangharapan

Web : www.cegahkankerserviks.org, www.gelangharapan.com

 

Referensi :

www.alodokter.com/kanker-serviks diakses pada 19 Februari 2018

www.hellosehat.com/penyakit/kanker-serviks-kanker-leher-rahim/ diakses pada 19 Februari 2018

cegahkankerserviks.org/pencegahan/