“15 tahun sudah, saya mengkonsumsi obat-obatan ARV untuk menjaga daya tahan tubuh dari virus HIV yang didapatkan dari mantan suami terdahulu, tapi saya tak mau kalah dengan HIV, dengan HIV yang ada di dalam tubuh ini , saya tetap aktif dalam Yayasan Syair Untuk Sahabat” ujar Ibu Neneng Yuliani dalam acara Temu Blogger dalam rangka Peringatan Hari AIDS Sedunia.

Bagi Ibu Neneng , menderita HIV bukanlah akhir dari hidupnya, karena kini ia telah mengenali pengobatannya.

HIV

HIV dan AIDS adalah 2 hal yang berbeda. Terinfeksi HIV berarti adanya virus HIV di dalam tubuh, terinfeksi HIV bukan berarti kita telah sakit menjadi AIDS.

HIV  adalah Human Immunodeficiency Virus, adanya virus yang menyerang pertahanan tubuh kita, akibatnya daya tahan tubuh menurun.

HIV memiliki kemampuan memperbanyak diri di dalam tubuh manusia

Cara Penularan HIV :

Virus ini hidup dalam cairan tubuh seperti darah, air mani, dan cairan vagina. Penularannya terjadi melalui hubungan seks dengan orang yang mengidap HIV/AIDS tanpa menggunakan kondom, transfusi darah, penggunaan jarum suntik yang tidak steril, dan dari ibu yang terinfeksi HIV kepada bayi yang sedang dikandung, menyusui.

HIV tidak menular melalui pemakaian alat makan bersama, bersalaman, berpelukan, toilet bersama, bertukar pakaian, berenang bersama, gigitan nyamuk , tinggal serumah .

HIV sama seperti penyakit kronis lainnya seperti diabetes, jantung, darah tinggi yang mengharuskan minum obat setiap hari, seumur hidupnya agar tetap sehat.

Cegah HIV dengan  tidak melakukan seks beresiko seperti ganti – ganti pasangan , mengikuti program pencegahan penularan HIV dari Ibu ke anak, skrining darah donor dan organ  tubuh, tidak mengunakan narkoba.

HIV tidak  terlihat jika belum muncul gejala, harus melakukan pemeriksaan antibodi HIV dalam darah.

Infeksi HIV dapat dideteksi dengan tes HIV

Sedangkan AIDS ( Acquired Immuno Deficiency Syndrome) adalah kumpulan gejala penyakit yang muncul akibat semakin lemahnya kekebalan tubuh kita, akibat tertular virus HIV dari orang lain.AIDS bisa terjadi 5-10 tahun sejak terinveksi HV, jika pengobatan tidak dimulai.

ARV OBAT HIV

ARV atau Antiretroviral adalah obat HIV, agar penderita bisa melakukan aktivitasnya seperti biasanya dan menjalani hidupnya dengan sehat. Dengan disiplin meminum ARV sesuai jadwal anjuran dokter, virus HIV akan tidur dan tidak menganggu aktivitas.

ARV akan memperpanjang masa sehat orang dengan HIV , agar tidak menjadi kondisi AIDS. ARV ini gratis lho, untuk semua orang dengan HIV AIDS (ODHA) di Indonesia.

Antiretroviral (ARV), umumnya harus memakai 3 macam obat bersamaan (terapi antiretroviral) dengan teratur,  agar jumlah virus dalam darah  menjadi sangat rendah (viral load) sehingga kita tidak menularkan HIV pada orang lain. ART yang tersedia saat ini di Indonesia umumnya harus  diminum dua kali sehari . ARV ini akan mencegah virus menggandakan diri dan ART harus dipakai untuk seumur hidup.

Dengan ARV, virus HIV  tidak akan berkembang, dengan minum teratur virus dalam darah akan berkurang hingga mencapai jumlah yang tidak terdeteksi dalam beberapa bulan setelah minum ARV.

ARV akan meningkatkan kembali sel CD4  untuk  sistem kekebalan tubuh, yang normalnya 500-1500. JIka CD4 turun, akan rentan terkena infeksi lainnya karena kekebalan tubuh menurun seperti TBC, pnemonia berat.

Dengan rutin konsumsi ARV, virus dalam tubuh akan menurun dan akan tidak terdeteksi (Viral load), penderita HIV bisa merencanakan kehamilan, sehingga melahirkan bayi tanpa terinfeksi HIV.

Sekarang ada ARV jenis FDC (Fixed Dose Combination) , jadi ODHA  hanya meminum 1 pil setiap harinya. Berdasarkan referensi dari www.odhaberhaksehat.org setiap ODHA harus mengenal ARV nya.

Kombinasi pertama adalah Tenovofir+Lamivudine+Efavirenz

Kombinasi kedua adalah Lamivudine+Zidovudine+Efavirenz

Kombinasi ketiga adalah Lamivudine+Zidovudine+Nevirapine

Kombinasi keempat adalah Tenofovir+Lamivudine+Nevirapine

Kombinasi kelima adalah Tenofovir+Emtricitabine+Efavirenz

Kombinasi keenam adalah Tenofovir+Emtricitabine+Nevirapine

Kombinasi ketujuh adalah Tenofovir+Lamivudine+Lopinavir+Ritonavir

ODHA

ODHA (Orang Dengan HIV AIDS) pasti akan merasa bosan dan jenuh dalam meminum obat setiap hari , tugas kitalah untuk memberi semangat dan mengingatkannya jadwal minum obatnya.

Tes HIV

Dengan tes HIV, ODHA bisa mendapat pengobatan dengan cepat, mengurangi resiko munculnya penyakit lain seperti TBC, kandidiasis, toksoplasma, pneunomia, pneumocytis dll, mencegah HIV berkembang menjadi AIDS, mencegah penularan HIV.

ODHA (Orang Dengan HIV AIDS) jauhi penyakitnya, bukan orangnya, yuk kita ajak mereka yang untuk melakukan tes HIV, ajak berobat dan patuh minum ARV. Kita sebagai teman, sahabat atau pasangan jadilah pemberi dukungan untuk  pengingat minum obat. Dan jangan lupa untuk selalu konsultasi ke dokter.

Dalam temu blogger kali ini , hadir Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Dr. Wiendra Waworuntu, M.Kes yang menjelaskan mengenai Kebijakan dan Strategi  Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS.

Upaya percepatan pencapaian target program HIV AIDS adalah dengan STOP :

Suluh : Masyarakat paham dengan HIV

Temukan : 90 % ODHA tahu statusnya , masyarakat mau lakukan TES HIV

Obati : 90%  ODHA mendapat ARV

Pertahankan : 90% ODHA yang meminum ARV tidak terdeteksi virusnya

#SayaBeraniayaSehat

 

Ref :

lifestyle.kompas.com

www.odhaberhaksehat.org