Menikmati kuliner khas Indonesia merupakan salah satu hobi yang sangat mengasyikan, yang pasti semua masakan Indonesia kaya akan rempah rempah sehingga rasanya menjadi luar biasa.
Andaliman namanya, mungkin namanya masih jarang terdengar ya tapi ternyata salah satu rempah yang digunakan di Batak bahkan telah sampai dicicipi di luar negeri.
Andaliman
Andaliman, atau Szechuan Pepper atau nama latinnya Zanthoxilum acanthopodium , sangat dikenal oleh Masyarakat kawasan Danau Toba karena merupakan tanaman budidaya yang khas disana.
Andaliman akan tumbuh sangat baik di ketinggian 1.000 m sd 1.800 m dpl, merupakan tanaman perdu, dengan batang, ranting dan daun penuh duri dan saat ini hanya bisa dibudidayakan di kawasan Danau Toba.
Andaliman adalah rempah utama di dalam makanan Batak, bentuknya bulat kecil bergerombol seperti buah pala.
Andaliman membuat citarasa yang khas pada makanan Batak , setelah memakannya akan ada rasa getir, kelu atau kebal di lidah.
Andaliman kaya akan vitamin C dan E alami untuk menjaga daya tahan tubuh.
Andaliman mengandung senyawa minyak atsiri dan alkaloid sebagai anti oksidan dan anti mikroba.
Andaliman bukan hanya bisa untuk sambal andaliman atau ikan naniura, tapi juga untuk bumbu keripik .
Saat ini sudah muncul inovasi produk makanan lainnya yang juga menggunakan andaliman yaitu kacang andaliman, permen andaliman, yang dibuat oleh sekelompok murid SMA asal Sumatera Utara dan saat ini bisa dijadikan oleh oleh khas Toba .
Andaliman di masakan Batak adalah warisan kuliner yang harus kita lestarikan, karena saat ini belum banyak yang mengetahui dan menggunakannya.
Andaliman bisa menjadi produk unggulan desa di kawasan Danau Toba, karena itu minggu lalu 6 April 2019 di Yayasan Doktor Sjahrir mengadakan Diskusi, Mini Exhibition dan Icip-Icip Kuliner Bumbu Andaliman di Almond Zucchini yang juga mengundang blogger, pemerhati kuliner juga media.
Banyak menu yang dihidangkan di acara ini yang menggunakan andaliman semua rasanya menjadi luar biasa.
Mungkin biasanya kita hanya mendengar kopi Lintong, andaliman atau ulos batak pewarna alam tapi tidak begitu tahu manfaatnya.
Hadir dalam acara ini Dr.Kartini Sjahrir (Pembina Yayasan Doktor Sjahrir), Dr.Amanda Katili Niode (Yayasan Omar Niode), Dr. Wan Hidayati, Msi (Kepala Dinas Pariwisata & Kebudayaan Sumut), Bpk. Marandus Sirait (Taman Eden 100), dan Ir.Murni Titi Resdiana, MBA (Kantor Utusan Khusus Presiden Bidang Pengendalian Iklim)
Saat demo masak andaliman digunakan mulai dari bentuk biji, maupun bubuk misalnya biji utuh sebagai rendaman garam (brine) ayam goreng , yang bubuk digunakan pada nasi goreng , pasta, peyek , cookies dan masih banyak lagi.
Di Mini exhibition banyak tersedia produk lokal Danau Toba dan Andaliman seperti andaliman utuh dan bubuk, kacang andaliman, keripik andaliman dan sambal andaliman.
Andaliman adalah nama bumbu masakan khas Batak Toba dan Medan. Vita Datau, Ketua Akademi Gastoromi Indonesia menjelaskan banyak orang yang tidak tahu tentang Andaliman. Padahal, bumbu ini cukup penting dalam kuliner di Sumatera Utara.
Andaliman juga ditemukan di banyak masakan di Asia Timur dan Selatan.
Andaliman memiliki kandungan hydroxy-alpha-sanshool sehingga menimbulkan rasa getir, kelu atau kebal pada lidah.
Bukan hanya dikenal di Sumatera Utara saja, andaliman juga dipakai sebagai campuran rempah pada masakan khas Padang, rendang atau balafo, masakan khas Batak Toba seperti arsik (ikan bumbu kuning), saksang (gulai daging babi), sampai mi gomak.
Andaliman juga digunakan pada masakan Asia Timur dan Asia Selatan. Di Jepang, andaliman dikenal dengan nama sansho , di Korea dikenal dengan sanchonamu atau chopinamu. Andaliman juga dipakai di Nepal, India, dan Tiongkok.
Tanaman andaliman, dalam jurnal usu.ac.id adalah tumbuhan liar yang tumbuh di pegunungan berketinggian 1.400 m dari permukaan laut. Tinggi tanamannya berkisar 3-8 m. Andaliman mengandung minyak atsiri seperti geraniol, linalool, cineol, dan citronellal yang bersifat antioksidan. Sementara, ekstrak buahnya dapat menjadi obat herbal yang bermanfaat baik untuk rahim.
Gunakan andaliman secukupnya saat memasak, karena akan menghasilkan rasa pedas yang menonjol,
Andaliman juga sering dimanfaatkan untuk kepentingan industri farmasi. Senyawa aromatik dan minyak esensial yang terkandung di dalamnya bisa berfungsi sebagai antimikroba dan antioksidan yang sangat baik untuk kesehatan.
Sebagai antioksidan alami, andaliman sangat baik untuk menjaga daya tahan tubuh dari radikal bebas, penambah darah alami, melancarkan peredaran darah, dan menghindari penggumpalan.
Di dalam setiap biji rempah ini terkandung berbagai nutrisi, di antaranya vitamin A, B1, dan C juga zat besi dan kalsium.
Andaliman berkhasiat dalam menyehatkan mata, menguatkan tulang dan gigi, menjaga kinerja otak, bahkan membantu melancarkan menstruasi .
Pilih andaliman yang kering, tidak lembap, dan beraroma menyengat. Sebaiknya disimpan dalam toples kering, bersih dan kedap udara.
Manfaat andaliman untuk kesehatan
Meredakan nyeri
Menambah darah
Meningkatkan daya tahan tubuh
Meningkatkan kekebalan tubuh
Memperkuat tulang
Meredakan peradangan
Mencegah penyakit kronis
Andaliman biasanya digunakan pada masakan Medan dan Toba seperti Arsik, Nanimura, Mie Gomak. Aroma jeruk yang kuat dari bumbu yang mempunyai nama lain Intir-Intir itu, bisa menghilangkan bau amis ikan.
Keberadaan andaliman di masakan Batak adalah aset warisan kuliner yang harus terus kita gali, lestarikan, dan dikenalkan di masyarakat luas. Karena andaliman adalah salah satu jejak sejarah perjalanan bumbu Indonesia dalam peta bumbu dunia.
Di Karnaval Kemerdekaan Pesona Danau Toba 2016 di Balige pada 21 Agustus 2019 nanti kita bisa mencicipi masakan dengan bahan Andaliman. Pesta kuliner khas Batak ini juga akan ada konser artis nasional di Pantai Bebas, Parapat.
Untuk pembelian andaliman, bisa follow instagram @andalimanta.
Ref :
http://rempahandaliman.id/