Kurang dari 1 tahun Covid 19 ada di Indonesia, akhirnya akupun harus manut dengan virus yang satu ini.
Gejala terasa sejak Sabtu tgl 6 Maret 2020 demam, sakit tenggorokan, mampet, badan sakit, rasanya seperti flu biasa.
Aku mengira kalau aku terkena tipus karena pegal pegal, minggu pagi mulai terasa aneh saat mengoleskan kayuputih kenapa tidak tercium baunya sama sekali.
Akhirnya aku coba test wewangian handbody, minyak wangi, sampai karbol dan semuanya nihil.
Akhirnya aku memutuskan tuk swab mandiri antigen, setelah sebelumnya aku test antigen Senin lalu tgl 1 Maret di kantor saat ada terkonfirmasi ada lagi teman yang +.
Saat di swab perbedaannya rasanya saat dicolok cairan di hidung terasa lebih tebal dari biasanya, dan begitu baca hasilnya kaget bukan main karena hasilnya positif.
Besok paginya suami antigen hasil negatif, aku PCR dan hasilnya baru keluar Senin pagi dan terkonfirmasi masih +.
Rasanya ga karuan takut, malu, campur aduk sambil mikir sejauh ini kemarin kontak dengan siapa.
Akhirnya aku memutuskan untuk lapor petugas RT, Puskesmas dan tetangga kanan kiri dan depan belakang. Hanya saja mamaku memang taunya dari statusku di FB karena aku tidak mau merepotkan dan kemarin situasinya sedang rempong juga dengan nenekku yang sakit.
Tapi akhirnya status fb ku bocor dan sampai ke mama dari saudaraku yang membaca statusku.
Akhirnya aku mengalami lho seperti di TV, tetangga, saudara, mengirimkan banyak makanan yamg digantungkan di pintu.
Update hari ini aku mulai bisa cium wangi sedikit sedikit sejak kemarin, demam masih turun naik, kepala berat, puyeng dan tidak nafsu makan.
Mungkin karena susah makan memicu kondisi mual dan diare sedikit tapi tidak parah.
Sejak sabtu malam aku sudah pisah tidur drngan suami dan anak, tapi buatku isoman di rumah yang masih ada anak dan suami walau pisah kamar menurutku agak sulit.
Saat ini aku menunggu jadwal dari Puskesmas untuk keberangkatan besok ke wisma.
Kenapa tidak isoman, setelah konsul sana sini ke Puskesmas dan teman teman yang juga mengalaminya sebaiknya di rujuk karena aku memiliki gejala.
Diatas adalah hasil PCR ku tgl 8 Maret 2020.
Aku ke Puskesmas tgl 9 Maret tuk bertemu dokter untuk cek tensi dan saturasi.
Pulangnya diberikan vitamin C 500, vitamin B12, dan parasetamol.
Sebelumnya di rumah aku minum Bodrex, madu, jamu pait herbal, pesan liang hua, dibelikan oximeter oleh suami tercinta.
Teman teman sarankan aku minum diantaranya kelapa ijo, jahe merah, dan jangan lupa berdoa dan istirahat.
Banyak yang sarankan juga tuk beli Zegavit dan Vitamin C tuk imun.
Mereka juga full support tuk semangat melewati ini semua.
Menilik kebelakang Senin tgl 1 setelah swab di kantor, selasa aku WFH dan Rabu, Jumat aku WFO.
Pulang kantor aku naik busway, yang kondisinya menurutku ya tidak ada social distancing karena semunya ingin sampai dirumah dengan cepat.
Itupun ku pulang dengan kondisi berdiri dan sempat disangka hamil. Di minggu tersebut aku mens mungkin aku juga kena ac busway masuk angin dan membuat badan jadi drop.
Sekian dulu laporannya, nanti aku update lagi ya.
Dok: semua SS by me