Di usia yang semakin beranjak dewasa, tentunya kita ingin selalu diberi kesehatan sampai usia tua nanti. Namun bagaimana dengan penyakit-penyakit yang bisa menyerang kita akibat dari kesalahan gaya hidup dan pola makan yang kita jalani?, banyak penyakit salah satunya seperti diabetes yang patut kita waspadai  yang saat ini terus meningkat.

Rabu, 31 Januari 2018 lalu saya berkesempatan menghadiri diskusi kesehatan yang diadakan oleh PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe) dengan tema Gerakan Cegah Diabetes Dengan CERDIK, Makan Enak Resiko Terkendali, yang dilaksanakan di Resto Akasaka Tei, Jakarta.

Sebelum acara dimulai, kita diberi kesempatan untuk melakukan skin check dan cek lemak tubuh lengkap dengan konsultasi.

Diskusi ini menghadirkan nara sumber drg. Dyah Erti Mustikawati, MPH yaitu Kepala Subdirektorat Diabetes Melitus dan Gangguan Metabolisme, Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan, Dr. Didah Nur Faridah Kepala Pengembangan Layanan Analisis Pangan, Institut Pertanian Bogor dan dr. Cindiawaty Josito, MARS, MS, SpGK  Ahli Gizi Klinis.

Diskusi ini dilatarbelakangi oleh jumlah penderita diabetes di Indonesia yang terus menunjukan peningkatan dari tahun ke tahun, sedangkan masih banyak masyarakat Indonesiaa yang masih belum memperhatikan gaya hidup sehat.

Untuk itu pola hidup sehat diharapkan mulai menjadi fokus perhatian masyarakat dalam menjalankan kehidupan sehari-hari, ujar drg. Dyah Erti Mustikawati, MPH, Kepala Subdirektorat Diabetes Melitus dan Gangguan Metabolisme.

Gaya hidup yang tidak sehat, bisa mengakibatkan muncul penyakit tidak menular seperti Kardiovaskular, Diabetes, Obesitas, Kanker dan yang lainnya.

Untuk  bisa mengendalikan penyakit diabetes sedini mungkin, kita harus menjalankan gaya hidup sehat diantaranya rutin mengkonsumsi banyak sayur dan buah, membiasakan olah raga dan tidak merokok yang merupakan kebiasaan baik dalam pencegahan Diabetes Melitus, tambah Dyah.

Diabetes

(diabetes melitus) adalah penyakit yang ditandai dengan kadar gula darah (glukosa) yang angkanya di atas normal.

Glukosa adalah sumber energi utama bagi otak maupun sel-sel yang membentuk otot serta jaringan pada tubuh.

Penyakit ini memiliki dua jenis utama, yaitu diabetes tipe 1 dan tipe 2.

Gejala

Diabetes tipe 1 dapat berkembang dengan cepat dalam beberapa minggu, atau beberapa hari saja. Untuk tipe 2 terkadang tidak menyadari menderita diabetes.

Beberapa gejala diabetes tipe 1 dan tipe 2 meliputi:

  • Sering merasa haus.
  • Sering buang air kecil, terutama di malam hari.
  • Rasa lapar yang ekstrim.
  • Turunnya berat badan tanpa sebab yang jelas.
  • Berkurangnya massa otot.
  • Terdapat keton dalam air seni. Keton adalah produk sampingan dari metabolisme otot dan lemak yang terjadi ketika produksi insulin tidak cukup.
  • Kelelahan.
  • Pandangan yang kabur.
  • Luka yang lama sembuh.
  • Sering mengalami infeksi, misalnya pada gusi, kulit, vagina, atau saluran kemih.

Diabetes Tipe 1

Penderita diabetes tipe 1 sangat bergantung kepada insulin. Penderita jenis diabetes ini umumnya berusia di bawah 40 tahun, biasanya muncul pada masa remaja atau anak-anak.

Selain harus menerima suntikan insulin setiap hari, penderita diabetes tipe 1 juga disarankan untuk menjaga kadar glukosa dalam darah agar tetap seimbang. Misalnya dengan menerapkan pola makan sehat dan menjalani tes darah secara rutin.

Diabetes Tipe 2

Diabetes ini disebabkan oleh kurangnya produksi insulin dalam tubuh atau sel-sel tubuh yang menjadi kurang sensitif terhadap insulin.

Gejala pada penderita diabetes tipe ini biasanya dapat dikendalikan dengan pola makan sehat dan memantau kadar glukosa dalam darah. Semakin tinggi indeks massa tubuh seseorang, maka risiko diabetes tipe ini juga meningkat. Diabetes akibat obesitas umumnya menyerang para manula.

Untuk mengurangi risiko penyakit diabetes, kita harus menjaga keseimbangan antara nutrisi makanan dan minuman yang dikonsumsi setiap harinya. Kunci dari pencegahan dan penanganan penyakit diabetes tipe 2 adalah dengan menggunakan bahan pangan dengan indeks glikemik rendah karena mengurangi kecepatan naiknya gula darah, sehingga memberikan waktu pada sel tubuh untuk memprosesnya, ujar dr. Cindy Sp.GK, Ahli Gizi Klinis.

Dalam diskusi ini dilakukan sosialisasi solusi alternatif untuk mengatasi penyakit diabetes yaitu H2 Kelapa  yang diproduksi oleh brand H2 Health and Happiness.

Kalbe melalui produk H2 Health & Happiness adalah wujud  berkomitmen untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dalam penanganan penyakit diabetes, ujar FX Widiyatmo, Deputy Director Corporate Business Development PT Kalbe Farma Tbk.

Kalbe berusaha memenuhi solusi gaya hidup sehat yang dibutuhkan dalam mencegah dan menangani penyakit diabetes melalui bahan pangan tepung kelapa, dimana salah satu penerapan yang bisa dilakukan sehari-hari adalah mencampurkan H2 Tepung Kelapa dengan beras putih pada saat memasak, lanjut Widi.

Penambahan H2 Tepung Kelapa dengan takaran 25% pada beras putih saat memasak (47 g tepung kelapa pada 185 g beras putih atau setara dengan 6-7 sdm tepung kelapa pada 1 cup beras putih), dapat menurunkan Indeks Glikemik makanan tersebut menjadi 49 (kategori rendah) dari yang sebelumnya sebesar 89 (kategori tinggi) untuk nasi putih.

INDEKS GLIKEMIK

Adalah ukuran seberapa besar efek suatu makanan yang mengandung karbohidrat dalam meningkatkan kadar gula darah setelah dimakan, dibandingkan dengan glukosa atau roti putih.

Makanan dengan indeks glikemik tinggi : adalah makanan yang cepat dicerna dan diserap sehingga kadar gula darah akan meningkat dengan cepat.

Makanan dengan Indeks Glikemik rendah :

  • akan mengalami pencernaan dan penyerapan yang lebih lambat sehingga peningkatan kadar gula darah terjadi secara perlahan-lahan.
  • Memperbaiki kadar glukosa dan lemak darah pada pasien-pasien diabetes
  • Membantu mengontrol nafsu makan, memperlambat munculnya rasa lapar sehingga dapat membantu mengontrol berat badan.

GLIKEMIK INDEX

  • Rendah <55
  • Sedang 56-69
  • Tinggi >70

MAKANAN DENGAN INDEKS GLIKEMIK RENDAH  

  • Makanan pokok seperti whole grain atau biji-bijian utuh, seperti havermut & beras merah. Gandum, seperti barley, beras coklat, oat, gandum hitam, dan gandum
  • Sayuran seperti asparagus, paprika, bokchoy, brokoli, sawi, kol, kembang kol, seledri, timun, adas, kacang hijau, berbagai jenis jamur, zaitun, minyak zaitun, berbagai jenis selada, bayam, tomat, lobak hijau, wortel, terong, bawang putih, kacang polong, dan bawang bombay.
  • Kacang-kacangan dan biji-bijian, seperti kacang kedelai, tahu, tempe, dan biji wijen, kacang almond, kacang mede, kacang tanah, kuaci, biji bunga matahari, kacang walnut, kacang hitam, kacang kering, dan kacang merah.
  • Makanan laut, seperti ikan kod, ikan salmon, ikan sarden, ikan tuna, dan udang, abalon.
  • Daging, seperti daging sapi pemakan rumput, ayam kampung, domba pemakan rumput, dan ayam kalkun
  • Rempah-rempah, seperti lada hitam, cabe rawit, cabe merah, daun ketumbar, kayu manis, cengkih, jintan, jahe, biji sesawi, oregano, parsley, daun mint, dan kunyit
  • Buah-buahan. apel, pisang, blueberi, cranberi, anggur, jeruk bali, lemon, jeruk limo, jeruk, pir, persik, rasberi, dan strawberi
  • Berbagai produk olahan susu, seperti keju, telur, susu sapi, dan yogurt

Pencampuran  H2 Tepung Kelapa saat memasak nasi putih, akan membuat nasi putih menjadi lebih ramah bagi penderita diabetes, ujar Widi.

Penelitian rutin selalu dilakukan terhadap produk pangan yang dapat bermanfaat dalam mendukung kesehatan masyarakat, salah satunya pengembangan produk pangan yang memiliki serat tinggi dan indeks glikemik rendah bagi penderita diabetes ujar Dr. Didah Nur Faridah, Kepala Pengembangan Layanan Analisis Pangan, Institut Pertanian Bogor.

“Dalam mengembangkan nutrisi makanan dan minuman untuk mencegah dan menangani diabetes, penelitian dilakukan dari produk yang sudah ada maupun pengembangan produk baru. Bisa dari sumber bahan pangan yang baru yang tidak biasa, atau melakukan modifikasi dari pangan yang ada dengan penambahan atau pemrosesan yang berbeda, ujar dr. Didah.

Dengan H2 Tepung Kelapa dapat memenuhi asupan gizi keluarga tanpa timbul kekhawatiran akan risiko penyakit diabetes dan lebih memperhatikan gaya hidup dirinya sendiri dan anggota keluarganya, karena gaya hidup memiliki peran utama dalam menentukan taraf kesehatan masing-masing individu.

Kesehatan individu tidak hanya bergantung pada asupan makanan dan minuman yang dikonsumsi, tapi juga gaya hidup secara keseluruhan. Hal ini terwujud dari konsep FENUS (Food, Exercise, Nutraceuticals, dan Stress Reduction) dari H2 Health and Happiness yang memperhatikan makanan, olah raga, suplementasi, dan manajemen stress untuk mendapatkan kesehatan dan kebahagiaan secara menyeluruh.

Jangan lupa untuk melakukan CERDIK yaitu C=Cek kesehatan secara berkala, E=Enyahkan asap rokok, R=Rajin aktifitas fisik, D=Diet sehat dengan kalori seimbang, I=Istirahat cukup dan K= Kelola stress.

Dan jika menjalankan diet, lakukanlah dengan cara yang  tepat yaitu harus melakukan konsultasi terlebih dahulu kepada dokter gizi, jangan sampai salah memilih metode diet  yang dapat berakibat hilangnya salah satu kandungan gizi atau nutrisidr. Cindy Sp.GK.

Sekilas tentang H2 Tepung Kelapa

H2 (Ha Dua) Health & Happiness merupakan brand dari PT Kalbe Farma Tbk yang menawarkan solusi lengkap untuk untuk hidup sehat dan bahagia melalui produk-produk suplemen, skin care, dan pangan yang berbahan dasar alami.

Salah satu produk pangan persembahan dari H2 Health & Happiness adalah H2 Tepung Kelapa. Terbuat dari kelapa yang tumbuh di perkebunan kelapa terbesar di Indonesia, Riau, daging kelapa yang segar dan matang dikupas dan dibuang kulitnya, kemudian dicuci, digiling, di-blanch, dikeringkan, dan diayak. Lalu dikemas secara higienis.

Tepung kelapa sendiri memiliki kandungan serat pangan yang tinggi sehingga baik untuk kesehatan pencernaan. Kandungan lemak jenuh dalam bentuk trigliserida rantai menengah juga dapat menjadi salah satu alternatif sumber energi cepat bagi tubuh.

Selain itu, tepung kelapa dikenal sebagai bahan pangan dengan indeks glikemik yang rendah. Hal ini menjadikan tepung kelapa sebagai salah satu alternatif nutrisi bagi orang-orang yang ingin mencegah risiko terkena penyakit diabetes maupun penderitanya, karena pangan dengan indeks glikemik yang rendah tidak menyebabkan lonjakan gula darah.

Beberapa penelitian menyatakan bahwa mengonsumsi produk yang mengandung tepung kelapa dapat membantu menurunkan dampak glikemik makanan secara keseluruhan. Seperti halnya mencapur nasi putih dengan H2 Tepung Kelapa, dimana hasilnya menunjukan penurunan indeks glikemik sebesar 45%. Beragam manfaat dapat diperoleh dengan mengonsumsi tepung kelapa.

Adapun kandungan nutrisi pada H2 Tepung Kelapa di antaranya: serat pangan, protein, lemak jenuh trigliserida rantai menengah, zat besi, kalium, natrium, kalsium, 0 mg kolesterol, dan 0 g gula.

Selain Tepung Kelapa masih ada Biji Chia yang baik untuk kesehatan jantung , Genetron Tepung Melinjo yang membantu melawan radikal bebas, mencegah proses penuaan dini, dan Gula Kelapa gluten free yang bisa membantu pembentukan sel dalam tubuh, membantu penurunan berat badan

Untuk pembelian dapat mencari informasinya di Instagram , twitter dan facebook @h2celebratelife. Dan tersedia juga di Titan Baking  Kelapa Gading, Cikajang dan Fatmawati.

Sekilas tentang Kalbe
PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe) berdiri sejak tahun 1966 dan merupakan salah satu perusahaan farmasi terbuka terbesar di Asia Tenggara. Kalbe memiliki empat divisi utama yang menangani portofolio merek yang handal dan beragam; divisi obat resep (Cefspan, Brainact, Broadced, dll); divisi obat bebas (Woods, Promag, Mixagrip, Komix, Fatigon, dll) dan minuman kesehatan (Hydro Coco, Extra Joss, Nitros); divisi nutrisi (ChilKid, Prenagen, Diabetasol, dll); dan divisi distribusi. Kalbe kini memiliki lebih dari 35 anak perusahaan, 10 fasilitas produksi berstandar internasional, dan mempekerjakan lebih dari 17.000 karyawan, yang tersebar di lebih dari 72 cabang di seluruh Indonesia. Sejak tahun 1991, saham Kalbe tercatat di Bursa Efek Indonesia (IDX:KLBF).

Referensi tambahan :

Alodokter.com

www.dokter.id