Ditengah pembicaraan hangat mengenai subsidi listrik, masih banyak di luar sana yang belum menikmati listrik, terutama diluar Pulau Jawa.

Hari ini saya berkesempatan mengikuti peluncuran Kampung Terang Hemat Energi 2017-2018 yang dipersembahkan oleh Philips Lighting.

Acara dimulai sekitar pukul 12 : 00 dan diawali dengan makan siang, begitu masuk ke dalam ballroom suasana begitu gelap, penerangan hanya menggunakan lilin dan di meja terdapat berbagai macam mainan seperti TTS dan Congklak.

Sambil menunggu acara berlangsung tak lupa saya mengabadikan potret pedesaan di Desa Romang Tangayya yang sebelumnya belum mendapatkan penerangan dan sesudah mendapatkan bantuan dari program Kampung  Terang Hemat Energi sebelumnya.

Philips Lighting memberikan sistem pencahayaan melalui LED tenaga surya untuk menerangi desa terpencil di seluruh Indonesia melalui Program Kampung Terang Hemat Energi.

25 Desa di Sumatera Utara, Bali Timur, Kalimantan Tengah dan Maluku akan segera menikmati listrik untuk mendukung kegiatan mereka.

Philips Lighting , merupakan global leader di bidang pencahayaan, hari ini 02 Agustus 2017 meluncurkan program “Kampung Terang Hemat Energi”, untuk mempeluas instalasi pencahayaan menggunakan LED tenaga surya di sekitar 25 desa yang belum teraliri listrik.

Program Kampung Hemat Energi telah dimulai sejak tahun 2015, di 9 Desa yang tersebar di 3 kabupaten di Sulawesi Selatan. Melalui program ini akan tersedia penerangan untuk rumah dan fasilitas umum seperti Pusksmas, Sekolah dan jalanan umum di beberapa desa di Sumatera Utara, Bali Timur, Kalimantan Tengah dan Maluku. Diperkirakan akan hadir 2.886 titik lampu baru, atau 10 kali  lebih banyak dari sebelumnya di Sulawesi Selatan.

Hadir Rami Hajjar, Country Leader Philips Lightening Indonesia yang menungkapkan kebahagiaan bahwa melalui program ini Philips Lighetning dapat menolong lebih banyak masyarakat  dengan menjembatani kesenjangan pencahayaan antara kota dan desa.

Listrik akan dapat membantu meningkatkan kehidupan masyakarat, kegiatan sehari hari seperti belajar dan yang lainnya yang aktivitasnya  dilakukan pada malam hari atau setelah magrib.

Berkat program ini Puskesmas dapat beroperasi layak di malam hari jika ada keadaan darurat dan masyarakat dapat bebas keluar rumah di malam hari karena tidak takut lagi.

Sebelumnya penduduk Desa Romang Tangayya, Makasar tidak pernah beraktivitas setelah matahari terbenam karena tidak ada cahaya, begitu pula anak-anak disana selalu belajar di siang hari. Belum sampainya listrik ke desa ini diakibatkan letak geografis, sawah dan kali sehingga untuk masuk ke wilayah ini cukup sulit. Saat ini mereka sudah dapat beraktivitas di malam hari, bahkan menyebut desanya sebagai Kampung Philips. Saat ini telah terpasang di 8 desa di Sumatera Selatan, 100 unit tenaga surya yang telah didistribusikan. 300 titik cahaya telah dibuat untuk mendukung fasilitas umum baik di dalam dan diluar ruangan.

Kampung Terang Hemat Energi konsepnya berbagi cahaya kepada masyarakat yang belum terkena listrik atau sangat kurang mendapatkan pasokan listrik. Philips Lighting memberikan teknologi tepat guna, yaitu penerangan  energi surya sehingga dapat dipasang tanpa mengharuskan dilakukannya pemasangan kabel. Tujuannya adalah berbagi kepada masyaarakat dan berterima kasih kepada Indonesia dan mensukseskan program PLN untuk hemat energi.

Philips Lightening Indonesia berkomitmen untuk menciptakan kehidupan yang lebih terang untuk dunia yang lebih baik, termasuk masyarakat desa terpencil di seluruh negeri,.

Desa yang terpilih untuk Program Kampung Terang Hemat Energi, akan diberikan paket LED tenaga surya Philips yang inovatif yang terdiri dari :

  • Solar indoor Lighting sistem lengkap dengan panel surya
  • Philips safe light yang 10 kali lebih terang dari lampu minyak tanah.
  • Solar LED Read Light untuk menerangi jalan di desa pada malam hari

Tahun 2017 ini, program akan di awali di 6 desa di Sumatera Utara.

Data tahun 2016, sekitr 12.000 desa, mencakup lebih dari 300 juta jiwa belum memiliki akses listrik, mereka mengunakan minyak tanah dan lilin, sehingga rentan terhadap bahaya kesehatan, keselamatan dan lingkungan.

Sebagai pemimpin global di bidang pencahayaan, Philips  telah merevolusi pencahayaan lebih dari 125 tahun dengan mengutamakan pelanggan sebagai pusat inovasi dan meningkatkan kehidupan msyarkat  baik yang tinggal di kota maupun di pedalaman.

Sejak penemuan pencahayaan tata surya, fokus perusahaan adalah menyediakan sistem pencahayaan di dalam dan di luar ruangan dengan mengandalkan energi terbaru seperti sinar matahari. Indonesia memiliki kesempatan besar untuk memanfaatkan tenaga surya sebagai sumber pencahayaan. Pencahayaan LED tenaga surya Philips memiliki konsumsi daya yang sangat rendah dan mudah dipasang.

Sistem pencahayaan LED Philips menyimpan tenaga surya di siang hari, pada malam hari sistem ini secara efisien mengeluarkan tenaga listrik untuk menyalakan bohlam LED berdaya rendah, untuk penggunaan di dalam dan luar rumah. Alat ini juga dapat bertahan lebih dari 3 hari jika cuaca sedang tidak menentu misalnya hujan.

Program  Kampung Terang Hemat Energi merupakan bukti komitmen kami dalam mewujudkan pencahayaan lebih dari sekedar penerangan bagi masyarakat yang kurang beruntung, ujar Rami Hajjar.

Untuk program ini sejak tahun 2015 Philips bermitra dengan Lembaga Swadaya Masyarakat Kopernik yang bergerak di bidang tekologi untuk memberdayakan penduduk di desa terpencil. Kopernik memilih dan menilai daerah sasaran distribusi lampu solar sistem ini, pemilihan berdasarkan sudah ada jadwal pemasangan listrik dalam jangka waktu dekat atau belum.

Philips Lighting telah menciptakan lebih dari 300 titik lampu baru bagi sekitar 11.800 masyarakat di Sulawesi Selatan . Phillips juga menyerukan ajakan untuk mengakhiri kemisikan cahaya dalam rangka Tahun Cahaya Internasional PBB.

Philips Lighting

Website : www.lighting.philips.com

Instagram : Philipsberbagiterang

Twitter : Philipslampu_ID

Facebook : PhilipsLightingIndonesia